{"title":"2014年,高中X班的年轻女性sukka sukato banyusalal发生不变性事件的因素","authors":"Yuni Kurniati Yuni Kurniati","doi":"10.35325/KEBIDANAN.V4I2.67","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT \nAbnormal leucorrhea discharge is characterized by whitish discharge in large quantities. In addition, the mucus is white yellowish or greenwish and has a pungent odor and is very itchy and painful. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence af abnormal leucorrhea discharge in young gils in the class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This study uses the total populatoin of the cross-sectional approach. The population in this study are all young women inthe class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This research was conducted in January-March 2014. Samples were taken from the entire population. Analysis using statistical test Chi- Square. Results of univariate analysis, showed that respondents abnormal leucorrhea discharge as much as 10 respondents (33,3%) was smaller than that of respondents who are not abnormal leucorrhea discharge as much as 20 respondents (66,7%). That respondents with good knowledge of 7 respondents (23,3%) smaller compared with poor knowledge of as many as 23 respondents (76,7%). Which uses as much pantyliner 9 respondents (30%) smaller compared with those who did not use a pantyliner as many as 21 respondents (70%). Feminine hygiene and tthe use of a total of 14 respondens (46,7%) smaller comappred with those who did not use feminine hygine as much as 16 respondents ( 53,3%). So the bivariate analysis showed no significant relationship between knowledge of the occurence of abnormal leucrrheal dicharge with a p value = 0,002, no significant association between the use pantyliner eith abnormal leucorrhea discharge even with p value = 0,0002. And there is a relationshp between the incidence of female cleaners abnormal leucorrhea discharge with a p value = 0,001. Advice for health personnel to seek and improve health health education about abnormal leucorrhea discharge. \n \n \nABSTRAK \nKeputihan Abnormal adalah keputihan yang tandai dengan keluarnya lendir dalam jumlah banyak, berwarna putih kekuningan sampai kehijauan dan memiliki bau yang sangat menyengat yang disertai rasa gatal dan nyeri pada daerah kewanitaan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keputihan abnormal pada remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode total populasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2014. Sampel penelitian diambil dari seluruh populasi. Analisis data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil analisis univariat, menunjukkan bahwa responden yang keputihan abnormal sebanyak 10 responden (33,3%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak keputihan abnormal sebanyak 20 responden (66,7%). bahwa responden dengan pengetahuan baik sebanyak 7 reponden (23,3%) lebih kecil di banding dengan pengetahuan yang kurang baik sebanyak 23 responden (76,7%). yang menggunaan pantyliner sebanyak 9 reponden (30%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pantyliner sebanyak 21 responden (70%). dan yang menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 14 reponden (46,7%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 16 responden (53,3%). sehingga analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002, ada hubungan yang bermakna antara penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002.dan ada hubungan antara penggunaan pembersih kewanitaan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value= 0,001 .Saran bagi tenaga kesehatan untuk mengupayakan dan meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang keputihan abnormal. \n \n","PeriodicalId":329022,"journal":{"name":"Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN ABNORMAL PADA REMAJA PUTRI DI KELAS X SMA SANDIKA SUKAJADI BANYUASIN TAHUN 2014\",\"authors\":\"Yuni Kurniati Yuni Kurniati\",\"doi\":\"10.35325/KEBIDANAN.V4I2.67\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACT \\nAbnormal leucorrhea discharge is characterized by whitish discharge in large quantities. In addition, the mucus is white yellowish or greenwish and has a pungent odor and is very itchy and painful. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence af abnormal leucorrhea discharge in young gils in the class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This study uses the total populatoin of the cross-sectional approach. The population in this study are all young women inthe class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This research was conducted in January-March 2014. Samples were taken from the entire population. Analysis using statistical test Chi- Square. Results of univariate analysis, showed that respondents abnormal leucorrhea discharge as much as 10 respondents (33,3%) was smaller than that of respondents who are not abnormal leucorrhea discharge as much as 20 respondents (66,7%). That respondents with good knowledge of 7 respondents (23,3%) smaller compared with poor knowledge of as many as 23 respondents (76,7%). Which uses as much pantyliner 9 respondents (30%) smaller compared with those who did not use a pantyliner as many as 21 respondents (70%). Feminine hygiene and tthe use of a total of 14 respondens (46,7%) smaller comappred with those who did not use feminine hygine as much as 16 respondents ( 53,3%). So the bivariate analysis showed no significant relationship between knowledge of the occurence of abnormal leucrrheal dicharge with a p value = 0,002, no significant association between the use pantyliner eith abnormal leucorrhea discharge even with p value = 0,0002. And there is a relationshp between the incidence of female cleaners abnormal leucorrhea discharge with a p value = 0,001. Advice for health personnel to seek and improve health health education about abnormal leucorrhea discharge. \\n \\n \\nABSTRAK \\nKeputihan Abnormal adalah keputihan yang tandai dengan keluarnya lendir dalam jumlah banyak, berwarna putih kekuningan sampai kehijauan dan memiliki bau yang sangat menyengat yang disertai rasa gatal dan nyeri pada daerah kewanitaan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keputihan abnormal pada remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode total populasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2014. Sampel penelitian diambil dari seluruh populasi. Analisis data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil analisis univariat, menunjukkan bahwa responden yang keputihan abnormal sebanyak 10 responden (33,3%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak keputihan abnormal sebanyak 20 responden (66,7%). bahwa responden dengan pengetahuan baik sebanyak 7 reponden (23,3%) lebih kecil di banding dengan pengetahuan yang kurang baik sebanyak 23 responden (76,7%). yang menggunaan pantyliner sebanyak 9 reponden (30%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pantyliner sebanyak 21 responden (70%). dan yang menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 14 reponden (46,7%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 16 responden (53,3%). sehingga analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002, ada hubungan yang bermakna antara penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002.dan ada hubungan antara penggunaan pembersih kewanitaan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value= 0,001 .Saran bagi tenaga kesehatan untuk mengupayakan dan meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang keputihan abnormal. \\n \\n\",\"PeriodicalId\":329022,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang\",\"volume\":\"58 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-24\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35325/KEBIDANAN.V4I2.67\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35325/KEBIDANAN.V4I2.67","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
白带分泌物异常以大量白色分泌物为特征。此外,粘液呈白色、黄色或绿色,有刺鼻的气味,非常痒和痛。本研究的目的是确定2014年SMA X级女童白带异常发生率的相关因素。本研究采用人口总数的横断面方法。本研究中的人群均为2014年SMA Sandika Sukajadi banyuasy班的年轻女性。本研究于2014年1月至3月进行。样本取自整个人群。分析采用卡方统计检验。单因素分析结果显示,应答者白带分泌物异常多达10名应答者(33.3%),少于未应答者白带分泌物异常多达20名应答者(66.7%)。即知识渊博的应答者有7人(23.3%)少于知识贫乏的应答者多达23人(76.7%)。9名受访者(30%)使用了同样多的内裤眼线笔,而不使用内裤眼线笔的受访者则多达21名(70%)。使用女性卫生的应答者共有14人(46.7%)少于不使用女性卫生的应答者多达16人(53.3%)。因此,双变量分析显示,当p值= 0.002时,患者对白带异常放电的知晓程度无显著相关性;当p值= 0.002时,患者使用衬垫与白带异常放电无显著相关性。女性清洁工白带异常排出率与女性清洁工白带异常排出率之间存在相关性,p值= 0.001。建议卫生人员对异常白带分泌物进行健康教育。杨ABSTRAK Keputihan异常adalah Keputihan tandai dengan keluarnya lendir dalam jumlah banyak, berwarna putih kekuningan sampai kehijauan丹memiliki鲍起静杨sangat menyengat杨disertai拉莎gatal丹nyeri篇daerah kewanitaan。图juan Penelitian ini adalah untuk mengetahui因子-因子yang berhubungan dengan kejadian keputihan异常pada remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014。penpentian ini mongunakan方法总人口数为登干penpenakan横断面。2014年,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度,在印度。2014年1月-市场。黄芪、黄芪、黄芪。分析数据采用卡方统计。Hasil单变量分析,menunjukkan bahwa应答杨可普蒂罕异常赛班亚克10应答杨可普蒂罕异常赛班亚克10应答杨可普蒂罕异常赛班亚克20应答杨可普蒂罕异常赛班亚克20应答杨可普蒂罕异常赛班亚克20应答(66.7%)。巴哈被调查者登安彭格塔环baik sebanyak 7被调查者(23.3%),lebih kecil di bandding登安彭格塔环杨库朗baik sebanyak 23被调查者(76.7%)。杨梦古那安裤袜衬里塞班亚克9应答(30%),李比希·迪·班亚克应答(30%),杨梦古那安裤里塞班亚克21应答(70%)。Dan Yang menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 14被调查者(46.7%),lebih kecil di bandding dengan被调查者,Yang tidak menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 16被调查者(53.3%)。sehinga分析双变量menunjukkan, ada hubungan yang bergetahuan, pendan, pendan, keketihan,异常灯干P值= 0.002,ada hubungan yang, bergetahuan, pendan, keketihan,异常灯干P值= 0.002。dan ada hubungan antara penggunaan pembersih kewanitaan dengan kejadian keputihan异常,P值= 0.001 . saran bagi tenaga kesehatan untuk mengupayakan dan meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang keputihan异常。
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN ABNORMAL PADA REMAJA PUTRI DI KELAS X SMA SANDIKA SUKAJADI BANYUASIN TAHUN 2014
ABSTRACT
Abnormal leucorrhea discharge is characterized by whitish discharge in large quantities. In addition, the mucus is white yellowish or greenwish and has a pungent odor and is very itchy and painful. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence af abnormal leucorrhea discharge in young gils in the class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This study uses the total populatoin of the cross-sectional approach. The population in this study are all young women inthe class X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Year 2014. This research was conducted in January-March 2014. Samples were taken from the entire population. Analysis using statistical test Chi- Square. Results of univariate analysis, showed that respondents abnormal leucorrhea discharge as much as 10 respondents (33,3%) was smaller than that of respondents who are not abnormal leucorrhea discharge as much as 20 respondents (66,7%). That respondents with good knowledge of 7 respondents (23,3%) smaller compared with poor knowledge of as many as 23 respondents (76,7%). Which uses as much pantyliner 9 respondents (30%) smaller compared with those who did not use a pantyliner as many as 21 respondents (70%). Feminine hygiene and tthe use of a total of 14 respondens (46,7%) smaller comappred with those who did not use feminine hygine as much as 16 respondents ( 53,3%). So the bivariate analysis showed no significant relationship between knowledge of the occurence of abnormal leucrrheal dicharge with a p value = 0,002, no significant association between the use pantyliner eith abnormal leucorrhea discharge even with p value = 0,0002. And there is a relationshp between the incidence of female cleaners abnormal leucorrhea discharge with a p value = 0,001. Advice for health personnel to seek and improve health health education about abnormal leucorrhea discharge.
ABSTRAK
Keputihan Abnormal adalah keputihan yang tandai dengan keluarnya lendir dalam jumlah banyak, berwarna putih kekuningan sampai kehijauan dan memiliki bau yang sangat menyengat yang disertai rasa gatal dan nyeri pada daerah kewanitaan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian keputihan abnormal pada remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode total populasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua remaja putri dikelas X SMA Sandika Sukajadi Banyuasin Tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2014. Sampel penelitian diambil dari seluruh populasi. Analisis data menggunakan uji statistik Chi – Square. Hasil analisis univariat, menunjukkan bahwa responden yang keputihan abnormal sebanyak 10 responden (33,3%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak keputihan abnormal sebanyak 20 responden (66,7%). bahwa responden dengan pengetahuan baik sebanyak 7 reponden (23,3%) lebih kecil di banding dengan pengetahuan yang kurang baik sebanyak 23 responden (76,7%). yang menggunaan pantyliner sebanyak 9 reponden (30%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pantyliner sebanyak 21 responden (70%). dan yang menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 14 reponden (46,7%) lebih kecil di banding dengan responden yang tidak menggunakan pembersih kewanitaan sebanyak 16 responden (53,3%). sehingga analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002, ada hubungan yang bermakna antara penggunaan pantyliner dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value = 0,002.dan ada hubungan antara penggunaan pembersih kewanitaan dengan kejadian keputihan abnormal dengan P value= 0,001 .Saran bagi tenaga kesehatan untuk mengupayakan dan meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang keputihan abnormal.