Faika Burhan, Ajeng Kusuma Wardani, Ustianti Ustianti, La Sudu
{"title":"Fakta Sejarah dalam Novel Calabai Karya Pepi Al-Bayqunie Kajian New Historicism","authors":"Faika Burhan, Ajeng Kusuma Wardani, Ustianti Ustianti, La Sudu","doi":"10.33772/history.v5i2.1872","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan representasi sejarah dan budaya Indonesia dalam novel Calabai karya Pepi Al Bayqunie. Novel Calabai dikaji menggunakan pendekatan New Hisroricism, yakni menyandingkan teks nonsastra dengan teks sastra yang memiliki kesamaan peristiwa. Tahapan penelitian ini yakni teknik pembacaan paralel terhadap dua teks dan analisis terhadap data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Novel Calabai karya Pepi Al Bayqunie merepresentasikan sejarah Indonesia pada masa Orde Lama hingga masa pasca reformasi. Di masamasa Orde Lama, peristiwa-peristiwa sejarah yang dihadirkan yakni pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar beserta dampaknya terhadap kaum bissu di Segeri. Peristiwa lainnya yang dihadirkan yakni kekerasan dan ancaman berkepanjangan terhadap bissu di sepanjang dekade 1960-an hingga awal tahun 2000-an. Ancaman tersebut bersumber dari semakin kuatnya pengaruh Islam beserta penganut Islam fanatik. Fakta tersebut menjadi salah satu bukti bahwa kemajuan peradaban Indonesia tidak disertai dengan paham untuk saling menghargai keberagaman. Serangan terhadap bissu menjadi salah satu pertanda semakin memudarnya tradisi dan budaya leluhur dalam kehidupan masyarakat Bugis saat ini. (2) Novel Calabai merepresentasikan budaya Bugis dengan ditemukannya beberapa kosa kata Bugis, puisi Bugis Kuno, penyebutan Lontarak beserta naskah I La Galigo dalam novel.","PeriodicalId":163067,"journal":{"name":"Journal Idea of History","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Idea of History","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33772/history.v5i2.1872","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在描述Pepi Al Bayqunie的小说《卡拉拜》中印尼历史和文化的表现。卡拉拜的小说采用了一种新的Hisroricism的方法,将非文学文本与具有事件相似之处的文学文本结合起来。研究的这一阶段是平行阅读文本和数据分析。研究结果表明(1)Pepi Al Bayqunie的Calabai小说代表了印尼在旧秩序时代的历史,直到宗教改革之后。在旧秩序时期,发生在kai Kahar Muzakkar的历史事件及其对教会的影响。20世纪60年代至2000年代初,针对比斯苏的暴力和长期威胁也在一场战斗中表现出来。这一威胁源于越来越强大的伊斯兰教影响和狂热的伊斯兰教徒。这一事实证明,印尼文明的进步没有相互尊重和尊重多样性。对bissu的攻击是当今布吉斯人民生活中传统和文化日益恶化的标志之一。(2)卡拉巴伊小说代表了布吉斯文化,因为发现了一些古老的布吉斯词汇,布吉斯诗歌,
Fakta Sejarah dalam Novel Calabai Karya Pepi Al-Bayqunie Kajian New Historicism
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan representasi sejarah dan budaya Indonesia dalam novel Calabai karya Pepi Al Bayqunie. Novel Calabai dikaji menggunakan pendekatan New Hisroricism, yakni menyandingkan teks nonsastra dengan teks sastra yang memiliki kesamaan peristiwa. Tahapan penelitian ini yakni teknik pembacaan paralel terhadap dua teks dan analisis terhadap data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Novel Calabai karya Pepi Al Bayqunie merepresentasikan sejarah Indonesia pada masa Orde Lama hingga masa pasca reformasi. Di masamasa Orde Lama, peristiwa-peristiwa sejarah yang dihadirkan yakni pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar beserta dampaknya terhadap kaum bissu di Segeri. Peristiwa lainnya yang dihadirkan yakni kekerasan dan ancaman berkepanjangan terhadap bissu di sepanjang dekade 1960-an hingga awal tahun 2000-an. Ancaman tersebut bersumber dari semakin kuatnya pengaruh Islam beserta penganut Islam fanatik. Fakta tersebut menjadi salah satu bukti bahwa kemajuan peradaban Indonesia tidak disertai dengan paham untuk saling menghargai keberagaman. Serangan terhadap bissu menjadi salah satu pertanda semakin memudarnya tradisi dan budaya leluhur dalam kehidupan masyarakat Bugis saat ini. (2) Novel Calabai merepresentasikan budaya Bugis dengan ditemukannya beberapa kosa kata Bugis, puisi Bugis Kuno, penyebutan Lontarak beserta naskah I La Galigo dalam novel.