这是一种对自己说话的策略,是指那些习惯于称自己为“名字”的人的压力调节机制

Ulfah Sekar Langit, B. Takwin
{"title":"这是一种对自己说话的策略,是指那些习惯于称自己为“名字”的人的压力调节机制","authors":"Ulfah Sekar Langit, B. Takwin","doi":"10.7454/JPS.2018.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada studi Self-talk as a regulatory mechanism: How you do it matters (Kross dkk., 2014) menunjukkan penggunaan nama saat melakukan strategi berbicara pada diri sendiri (self-talk) dapat digunakan sebagai mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan. Namun, di Indonesia terdapat budaya yang masyarakatnya terbiasa menyebut diri dengan nama saat berinteraksi sehari-hari. Penelitian ini berupaya memahami pengaruh strategi penggunaan nama saat self-talk terhadap mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan pada individu yang telah terbiasa menyebut diri dengan nama. Penelitian dilakukan dalam dua studi (N=195) dengan kriteria mahasiswa aktif. Studi 1 merupakan replikasi studi pada penelitian Kross dkk. (2014). Sementara pada studi 2 dilakukan pengujian serupa studi 1 namun menggunakan partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama. Hasil analisis studi 1 menunjukkan bahwa partisipan pada kondisi jenis self-talk menggunakan nama (M= 0,913; SD=0,417) menilai pemicu stres di masa depan sebagai tantangan daripada ancaman dibandingkan dengan partisipan pada kondisi kata ganti orang pertama (M= 0,732; SD=0,368). Perbedaan ini signifikan (t(98) = -2,31, p<0,05). Sementara, pada partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama, penilaian pemicu stres di masa depan tidak berbeda secara signifikan antara kondisi penggunaan nama (M=0,71; SD= 0,29) dan kondisi kata ganti orang pertama (M=0,65; SD=0,27) dengan hasil uji-t sebagai berikut, t(93) = -1,107, p>0,05. (Studi 2). Artinya, strategi self talk menggunakan nama terhadap mekanisme regulasi diri pada individu yang terbiasa menyebut diri dengan nama tidak mampu mengubah penilaian (dari ancaman menjadi tantangan) pemicu stres di masa depan.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Strategi berbicara kepada diri sendiri sebagai mekanisme regulasi stres pada individu yang terbiasa menyebut diri menggunakan nama\",\"authors\":\"Ulfah Sekar Langit, B. Takwin\",\"doi\":\"10.7454/JPS.2018.2\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada studi Self-talk as a regulatory mechanism: How you do it matters (Kross dkk., 2014) menunjukkan penggunaan nama saat melakukan strategi berbicara pada diri sendiri (self-talk) dapat digunakan sebagai mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan. Namun, di Indonesia terdapat budaya yang masyarakatnya terbiasa menyebut diri dengan nama saat berinteraksi sehari-hari. Penelitian ini berupaya memahami pengaruh strategi penggunaan nama saat self-talk terhadap mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan pada individu yang telah terbiasa menyebut diri dengan nama. Penelitian dilakukan dalam dua studi (N=195) dengan kriteria mahasiswa aktif. Studi 1 merupakan replikasi studi pada penelitian Kross dkk. (2014). Sementara pada studi 2 dilakukan pengujian serupa studi 1 namun menggunakan partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama. Hasil analisis studi 1 menunjukkan bahwa partisipan pada kondisi jenis self-talk menggunakan nama (M= 0,913; SD=0,417) menilai pemicu stres di masa depan sebagai tantangan daripada ancaman dibandingkan dengan partisipan pada kondisi kata ganti orang pertama (M= 0,732; SD=0,368). Perbedaan ini signifikan (t(98) = -2,31, p<0,05). Sementara, pada partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama, penilaian pemicu stres di masa depan tidak berbeda secara signifikan antara kondisi penggunaan nama (M=0,71; SD= 0,29) dan kondisi kata ganti orang pertama (M=0,65; SD=0,27) dengan hasil uji-t sebagai berikut, t(93) = -1,107, p>0,05. (Studi 2). Artinya, strategi self talk menggunakan nama terhadap mekanisme regulasi diri pada individu yang terbiasa menyebut diri dengan nama tidak mampu mengubah penilaian (dari ancaman menjadi tantangan) pemicu stres di masa depan.\",\"PeriodicalId\":282612,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Psikologi Sosial\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-09-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Psikologi Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.7454/JPS.2018.2\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/JPS.2018.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在常规机制的自言自语研究中:你如何做很重要。2014)指出在执行自言策略时使用名称(self-talk)可以作为未来压力触发器的自我调节机制。然而,印度尼西亚有一种文化,人们在日常交流中使用自己的名字。本研究试图了解过去自我调节机制对未来压力触发器的战略影响,这些人已经习惯了称自己的名字。该研究以活跃学生的标准进行了两项研究。研究1是Kross等研究的复制研究。(2014年)。同时在研究2中进行了类似的测试,但使用熟悉的参与者名。研究结果1表明,参与者使用名称(M= 0.913;SD= 417)将未来的压力触发器视为一种挑战,而不是威胁,与第一人称代词条件的参与者相比(M= 0732;SD = 0.368)。差异是显著的(t(98) = -2,31, p0.05。(研究2)这意味着,自我调节机制以自我为中心的个人的名字为例,无法改变未来压力触发器的判断(从威胁到挑战)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Strategi berbicara kepada diri sendiri sebagai mekanisme regulasi stres pada individu yang terbiasa menyebut diri menggunakan nama
Pada studi Self-talk as a regulatory mechanism: How you do it matters (Kross dkk., 2014) menunjukkan penggunaan nama saat melakukan strategi berbicara pada diri sendiri (self-talk) dapat digunakan sebagai mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan. Namun, di Indonesia terdapat budaya yang masyarakatnya terbiasa menyebut diri dengan nama saat berinteraksi sehari-hari. Penelitian ini berupaya memahami pengaruh strategi penggunaan nama saat self-talk terhadap mekanisme regulasi diri terhadap pemicu stres di masa depan pada individu yang telah terbiasa menyebut diri dengan nama. Penelitian dilakukan dalam dua studi (N=195) dengan kriteria mahasiswa aktif. Studi 1 merupakan replikasi studi pada penelitian Kross dkk. (2014). Sementara pada studi 2 dilakukan pengujian serupa studi 1 namun menggunakan partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama. Hasil analisis studi 1 menunjukkan bahwa partisipan pada kondisi jenis self-talk menggunakan nama (M= 0,913; SD=0,417) menilai pemicu stres di masa depan sebagai tantangan daripada ancaman dibandingkan dengan partisipan pada kondisi kata ganti orang pertama (M= 0,732; SD=0,368). Perbedaan ini signifikan (t(98) = -2,31, p<0,05). Sementara, pada partisipan yang terbiasa menyebut diri dengan nama, penilaian pemicu stres di masa depan tidak berbeda secara signifikan antara kondisi penggunaan nama (M=0,71; SD= 0,29) dan kondisi kata ganti orang pertama (M=0,65; SD=0,27) dengan hasil uji-t sebagai berikut, t(93) = -1,107, p>0,05. (Studi 2). Artinya, strategi self talk menggunakan nama terhadap mekanisme regulasi diri pada individu yang terbiasa menyebut diri dengan nama tidak mampu mengubah penilaian (dari ancaman menjadi tantangan) pemicu stres di masa depan.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信