Arfin Sudirman, Yusa Djuyandi, Fajri Pratama
{"title":"Memahami Dinamika Kerjasama Industri Pertahanan dalam Kerangka Indonesia Australia Defence Security Dialogue","authors":"Arfin Sudirman, Yusa Djuyandi, Fajri Pratama","doi":"10.33019/jpi.v4i2.82","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Industri pertahanan menjadi salah satu agenda penting dan menjadi perhatian, dimulai pada saat kabinet Indonesia Bersatu I dibawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjadikannya sebagai prioritas pembangunan dan memberi peluang besar bagi keterlibatan pihak swasta dalam kegiatan industri pertahanan salah satunya melalui agenda kerja sama yang dijalin oleh Indonesia dengan Australia dalam satu agenda dialog Indonesia – Australia Defense Security Dialogue (IADSD) yang telah dijalin dan disahkan oleh Lombok Treaty pada tahun 2006, yang mana Indonesia dalam hal ini memiliki kepentingan untuk meningkatkan kapabilitas serta kemandirian Industri pertahanan nasional. Maka dari itu penelitiaan ini memiliki tujuan untuk mencari permasalahan agar mencapai tujuan penelitiaan, dengan menggunakan konsep Military Industrial Complex (MIC) dan juga teori Iron Triangle.  Hubungan  tersebut  terkait  pada  kontribusi politik,  persetujuan  politik  akan   belanja   militer,  lobi-lobi  untuk  mendukung birokrasi,  dan  industri.  Ketiga  badan  tersebut,  yang  pada  saat  ini  lebih  sering disebut   kongres/parlemen,   departemen   pertahanan,   dan   industri   pertahanan, kemudian disebut sebagai segitiga besi pertahanan. Yang mana keterlibatan tersebut dikerucutkan Kembali kepada focus matra darat dalam pelaksanaannya ini, PT. Pindad dan juga end-user Tentara Nasional Indoensia Angkatan Darat (TNI AD) demi mengurangi ketergantuangan pada produk luar dan lebih meningkatkan kemandirian industry pertahanan nasional.","PeriodicalId":396323,"journal":{"name":"Journal of Political Issues","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Political Issues","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33019/jpi.v4i2.82","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

国防工业是一个重要的议程,印尼内阁时,我开始在Bambang穆尔蒂尤多约诺总统把他当作发展的优先事项和执行提供巨大的机会,私营部门参与国防工业活动合作议程,其中通过印度尼西亚和澳大利亚所编织的一个印尼—澳大利亚国防安全对话(对话议程IADSD)所编织和认可的龙目岛,2006年的条约,印度尼西亚在这方面对提高国防工业的能力和自力更生很感兴趣。这就是为什么,这项研究的目的是利用军事工业综合体的概念,以及铁三角理论,找到问题的发展方向。这种关系关系到政治捐款、军事支出的政治批准、支持官僚主义和工业的游说团体。这三个机构目前更常被称为国会/议会、国防部和国防工业,后来被称为铁三角防御。这一行动将使位于执行这一任务的地方重点,包括PT. Pindad和en- user en- user,目的是减少对外部产品的影响,增加国防自力更生。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Memahami Dinamika Kerjasama Industri Pertahanan dalam Kerangka Indonesia Australia Defence Security Dialogue
Industri pertahanan menjadi salah satu agenda penting dan menjadi perhatian, dimulai pada saat kabinet Indonesia Bersatu I dibawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjadikannya sebagai prioritas pembangunan dan memberi peluang besar bagi keterlibatan pihak swasta dalam kegiatan industri pertahanan salah satunya melalui agenda kerja sama yang dijalin oleh Indonesia dengan Australia dalam satu agenda dialog Indonesia – Australia Defense Security Dialogue (IADSD) yang telah dijalin dan disahkan oleh Lombok Treaty pada tahun 2006, yang mana Indonesia dalam hal ini memiliki kepentingan untuk meningkatkan kapabilitas serta kemandirian Industri pertahanan nasional. Maka dari itu penelitiaan ini memiliki tujuan untuk mencari permasalahan agar mencapai tujuan penelitiaan, dengan menggunakan konsep Military Industrial Complex (MIC) dan juga teori Iron Triangle.  Hubungan  tersebut  terkait  pada  kontribusi politik,  persetujuan  politik  akan   belanja   militer,  lobi-lobi  untuk  mendukung birokrasi,  dan  industri.  Ketiga  badan  tersebut,  yang  pada  saat  ini  lebih  sering disebut   kongres/parlemen,   departemen   pertahanan,   dan   industri   pertahanan, kemudian disebut sebagai segitiga besi pertahanan. Yang mana keterlibatan tersebut dikerucutkan Kembali kepada focus matra darat dalam pelaksanaannya ini, PT. Pindad dan juga end-user Tentara Nasional Indoensia Angkatan Darat (TNI AD) demi mengurangi ketergantuangan pada produk luar dan lebih meningkatkan kemandirian industry pertahanan nasional.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信