{"title":"解决问题的学习对学生解决问题的技能的影响","authors":"Muhammad Muslim, Rahmat Yunus, Arif Sholahuddin","doi":"10.20527/jbse.v2i2.104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Learning generally still takes place traditionally with teacher-centered characteristics, using an expository approach so that the teacher dominates the process of learning activities in the class-room while the students are passive. Problem solving learning model is expected to be able to solve these problems. The research method uses a quasi-experimental model (quasi-experimental) with a \"non-equivalent control group design\" design. The research sample was taken from SMPN 5 Banjarmasin with a total of 183 students taken randomly and divided into two classes, the con-trol class and the experimental group. The results showed that the problem-solving model was able to improve student learning outcomes at SMPN 5 Banjarmasin based on the Gain value of 0.64 which was in the medium category increase. Through data analysis that meets the prerequi-site test this model is also able to improve students' problem-solving skills with an average in-crease of 82.58 with a significance test result of 0.029 meaning that there is a significant effect on the application of the problem-solving model with high significance.Keywords: Problem solving models, problem solving skills, junior high school students.ABSTRAKPembelajaran umumnya masih berlangsung secara tradisional dengan karakteristik berpusat pada guru, menggunakan pendekatan yang bersifat ekspositori sehingga guru lebih mendominasi proses aktivitas pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran problem solving diharapkan mampu untuk memecahkan permasalahan tersebut. Metode penelitian menggunakan model quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Sampel penelitian diambil dari SMPN 5 kota Banjarmasin dengan total 183 siswa yang diambil secara acak dan dibagi menjadi dua kelas sebagai kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukan model problem solving telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 5 Banjarmasin berdasarkan nilai gain 0,64 yang berada dalam peningkatan kategori sedang. Melalui analisis data yang memenuhi uji prasyarat model ini juga mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan peningkatan rata-rata sebesar 82,58 dengan hasil uji signifikansi sebesar 0,029 yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada penerapan model problem solving dengan siginifikansi tinggi.Kata kunci: Problem solving, keterampilan pemecahan masalah, siswa SMP","PeriodicalId":252715,"journal":{"name":"Journal of Banua Science Education","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP\",\"authors\":\"Muhammad Muslim, Rahmat Yunus, Arif Sholahuddin\",\"doi\":\"10.20527/jbse.v2i2.104\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Learning generally still takes place traditionally with teacher-centered characteristics, using an expository approach so that the teacher dominates the process of learning activities in the class-room while the students are passive. Problem solving learning model is expected to be able to solve these problems. The research method uses a quasi-experimental model (quasi-experimental) with a \\\"non-equivalent control group design\\\" design. The research sample was taken from SMPN 5 Banjarmasin with a total of 183 students taken randomly and divided into two classes, the con-trol class and the experimental group. The results showed that the problem-solving model was able to improve student learning outcomes at SMPN 5 Banjarmasin based on the Gain value of 0.64 which was in the medium category increase. Through data analysis that meets the prerequi-site test this model is also able to improve students' problem-solving skills with an average in-crease of 82.58 with a significance test result of 0.029 meaning that there is a significant effect on the application of the problem-solving model with high significance.Keywords: Problem solving models, problem solving skills, junior high school students.ABSTRAKPembelajaran umumnya masih berlangsung secara tradisional dengan karakteristik berpusat pada guru, menggunakan pendekatan yang bersifat ekspositori sehingga guru lebih mendominasi proses aktivitas pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran problem solving diharapkan mampu untuk memecahkan permasalahan tersebut. Metode penelitian menggunakan model quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Sampel penelitian diambil dari SMPN 5 kota Banjarmasin dengan total 183 siswa yang diambil secara acak dan dibagi menjadi dua kelas sebagai kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukan model problem solving telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 5 Banjarmasin berdasarkan nilai gain 0,64 yang berada dalam peningkatan kategori sedang. Melalui analisis data yang memenuhi uji prasyarat model ini juga mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan peningkatan rata-rata sebesar 82,58 dengan hasil uji signifikansi sebesar 0,029 yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada penerapan model problem solving dengan siginifikansi tinggi.Kata kunci: Problem solving, keterampilan pemecahan masalah, siswa SMP\",\"PeriodicalId\":252715,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Banua Science Education\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Banua Science Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jbse.v2i2.104\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Banua Science Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jbse.v2i2.104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
学习通常仍然以传统的以教师为中心的特点进行,使用说明文的方法,使教师在课堂上主导学习活动的过程,而学生是被动的。问题解决学习模式就是期望能够解决这些问题。研究方法采用准实验模型(准实验)与“非等效对照组设计”设计。研究样本取自SMPN 5 Banjarmasin,随机抽取183名学生,分为对照组和实验组两个班。结果表明,问题解决模式能够改善SMPN 5 Banjarmasin学生的学习成果,增益值为0.64,处于中等水平。通过满足前提-现场检验的数据分析,该模型还能提高学生的问题解决能力,平均提高82.58,显著性检验结果为0.029,说明对问题解决模型的应用有显著性影响,显著性较高。关键词:问题解决模式,问题解决技能,初中生。【摘要】彭别拉贾拉umumnya masih berlangsung secara传统的登甘karakteristik berpusat pada guru,孟古纳坎pendekatan yang bersifat ekspositori seingga guru lebih mendominasi提出了aktivitas pembelajaran di kelas。Oleh karena itu,彭家南模型彭家南问题解决,diharapkan mampu untuk memecahkan permasalahan tersebut。方法:penelitian menggunakan模型准实验,登干设计,非等效对照组设计。样本penelitian diambil dari SMPN 5 kota Banjarmasin dengan共183株,株阳diambil secara acak dandibagi menjadi dua kelas sebagai kelas对照试验。Hasil penelitian menunjukan模型问题求解telah mampu meningkatkan Hasil belajar siswa SMPN 5 Banjarmasin berdasarkan nilai获得0,64 yang berada dalam peningkatan kategori sedang。Melalui分析数据yang memenuhi uji prasarat模型ini juga mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan peningkatan rata-rata sebesar 82,58 dengan hasil uji signfikansi sebesar 0,029 yang berarti ada pengaruh yang signikan pada penerapan模型问题求解dengan signfikansi tingi。Kata kunci:问题解决,keterampilan pemecahan masalah, siswa SMP
PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP
Learning generally still takes place traditionally with teacher-centered characteristics, using an expository approach so that the teacher dominates the process of learning activities in the class-room while the students are passive. Problem solving learning model is expected to be able to solve these problems. The research method uses a quasi-experimental model (quasi-experimental) with a "non-equivalent control group design" design. The research sample was taken from SMPN 5 Banjarmasin with a total of 183 students taken randomly and divided into two classes, the con-trol class and the experimental group. The results showed that the problem-solving model was able to improve student learning outcomes at SMPN 5 Banjarmasin based on the Gain value of 0.64 which was in the medium category increase. Through data analysis that meets the prerequi-site test this model is also able to improve students' problem-solving skills with an average in-crease of 82.58 with a significance test result of 0.029 meaning that there is a significant effect on the application of the problem-solving model with high significance.Keywords: Problem solving models, problem solving skills, junior high school students.ABSTRAKPembelajaran umumnya masih berlangsung secara tradisional dengan karakteristik berpusat pada guru, menggunakan pendekatan yang bersifat ekspositori sehingga guru lebih mendominasi proses aktivitas pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penggunaan model pembelajaran problem solving diharapkan mampu untuk memecahkan permasalahan tersebut. Metode penelitian menggunakan model quasi experiment dengan desain non-equivalent control group design. Sampel penelitian diambil dari SMPN 5 kota Banjarmasin dengan total 183 siswa yang diambil secara acak dan dibagi menjadi dua kelas sebagai kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukan model problem solving telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 5 Banjarmasin berdasarkan nilai gain 0,64 yang berada dalam peningkatan kategori sedang. Melalui analisis data yang memenuhi uji prasyarat model ini juga mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa dengan peningkatan rata-rata sebesar 82,58 dengan hasil uji signifikansi sebesar 0,029 yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada penerapan model problem solving dengan siginifikansi tinggi.Kata kunci: Problem solving, keterampilan pemecahan masalah, siswa SMP