{"title":"Analisis The Whalen Seven Steps Strategic Divisi Komunikasi dan Marketing Jakarta Smart City pada Aplikasi Jakarta Kini","authors":"Farahdinta Destanti, Uljanatunnisa Uljanatunnisa, Lusia Handayani","doi":"10.31504/komunika.v10i2.4406","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Modern life can not be separated from technological advancement because of its impact that provides convenience in activities, such as easy access to information from media. Media is not only used by individuals, but also by institutions such as Jakarta Smart City (JSC). Jakarta Smart City launched an application called JAKI (Jakarta Kini) with varied features in it to facilitate the lives of people living or working in Jakarta. To introduce the application to the public, the communications and marketing division of Jakarta Smart City applied two of three marketing public relations strategies, namely pull and pass strategy. The strategy has proven successful in reaching one million users of JAKI application. The purpose of this study was to analyse the pull and pass strategy carried out by the communications and marketing divisions for the JAKI application. The Whalen Seven Steps Strategic Planning Process was the conceptual framework used in this case study, which collected data from interviews. The study showed that the implementation of pull and pass marketing strategy by the Communication and Marketing Department complied with the Whalen 7 Steps Strategic Planning Process, as found in the use of social media, website, press release, community leader, email blast, JSC Talks, and Exhibition. Keyword : Jakarta Smart City, JAKI Application, Marketing Public Relations, Pull and Pass Strategy 84-93 ISSN 2579-5899 (Online) Analisis The Whalen Seven Steps Strategic ISSN 2303-1700 (Print) 85 | Vol.10 No.2 /November 2021 http://doi.org/10.31504/komunika.v10i2.4406. © 2021 Jurnal Komunika:Jurnal Komunikasi dan Informatika. Semua hak cipta dilindungi undang-undang. PENDAHULUAN Kehidupan manusia modern tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Kemudahan yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi telah mempermudah aktivitas manusia, misalnya dalam berkomunikasi ataupun memperoleh informasi melalui media (Ngafifi, 2014). Saat ini, tidak hanya individu saja yang berusaha memanfaatkan keberadaan media, tetapi juga lembaga. Terdapat sejumlah lembaga yang memanfaatkan media bahkan membentuk platform media sendiri, di antaranya adalah Badan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), BMKG dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Saat ini, Jakarta Smart City yang berada di bawah struktur Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemprov DKI Jakarta telah memiliki aplikasi bernama JAKI. JAKI (Jakarta Kini) merupakan aplikasi layanan dalam genggaman yang diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak September 2019 dengan tujuan untuk mempermudah hidup masyarakat yang menetap ataupun beraktivitas di Jakarta. Untuk memanfaatkan kemajuan teknologi ini, Jakarta Smart City menerapkan digitalisasi layanan publik melalui aplikasi yang bernama JAKI (Jakarta Kini) yang dapat diakses melalui smartphone. Seperti dikatakan oleh Yudistira selaku Kepala BLUD Jakarta Smart City, JAKI merupakan SuperApp yang dikembangkan oleh Pemprov DKI yang mengintegrasikan berbagai layanan publik dan informasi resmi dari berbagai dinas di Jakarta. Aplikasi JAKI diperuntukkan bagi seluruh masyarakat DKI Jakarta dan masyarakat yang beraktivitas di DKI Jakarta dan sekitarnya. Di tengah situasi wabah Covid-19 saat ini yang menghalangi masyarakat untuk dapat berkonsultasi dengan tenaga medis secara langsung, JAKI menghadirkan solusi melalui sejumlah fitur pendukung, di antaranya adalah Jakarta Tanggap Covid-19. Hingga akhir tahun 2020, tercatat total downloader aplikasi JAKI baru mencapai 920.000 pengguna dari target sebanyak 1.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat target Jakarta Smart City yang belum terpenuhi pada tahun 2020. Namun, pada bulan Februari 2021, laman Instagram Jakarta Smart City @jsclounge mengabarkan bahwa JAKI berhasil mencapai jumlah satu juta pengguna. Ke depannya, JAKI memiliki target meningkatkan layanan digital berdasarkan kebutuhan. Hal ini diharapkan dapat memudahkan serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui satu aplikasi. Untuk mencapai jumlah target tersebut, Jakarta Smart City melakukan kegiatan marketing public relations agar keberadaannya lebih dikenal masyarakat. Hal ini dipandang perlu mengingat masih terdapat masyarakat yang belum mengetahui keberadaan aplikasi JAKI ini. Upaya untuk memperkenalkan JAKI ke masyarakat menjadi tanggung jawab dari divisi komunikasi dan marketing di Jakarta Smart City. Divisi komunikasi bertugas melakukan sosialisasi konsep, informasi dan kebijakan terkait JSC ke berbagai pihak dalam format yang mudah dipahami dengan media yang tepat. Adapun divisi marketing bertugas melaksanakan kegiatan pemasaran produk kepada pihak swasta, seperti Gojek, Bukalapak, Grab, Shopee, Duithape, Sekolahmu, Tokopedia dan lainnya. Kedua divisi ini bekerja sama untuk memperkenalkan aplikasi JAKI. Berdasarkan pengamatan, hanya ada dua konsep yang diterapkan dalam marketing PR JSC, yakni dengan menerapkan strategi pull dan pass. Namun, kedua strategi tersebut membuahkan hasil yang signifikan dengan hadirnya konten informatif dan variatif dengan design menarik di media sosial secara rutin untuk masyarakat. Lalu ada pula forum diskusi rutin bernama JSC Talks yang mengundang pembicara yang berkontribusi di aplikasi JAKI dan staf JSC. Meskipun hanya menerapkan dua konsep, JAKI berhasil mengukir prestasi sebagai juara pertama aplikasi di sektor publik pada ajang Karya Terpilih Indonesia Entrepreneur (idenTIK) 2020 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan pada ajang Innovative Government Award 2020 sebagai SuperApp yang memenuhi kebutuhan warga Jakarta, khususnya saat pandemi Covid-19. Berdasarkan latar belakang tersebut, menarik untuk dikaji lebih jauh tentang strategi yang digunakan oleh Divisi Komunikasi dan Divisi Marketing Jakarta Smart City untuk aplikasi JAKI sehingga bisa mencapai target jumlah pengguna yang ditetapkan. Selain itu, penelitian ini merupakan tindak lanjut dari temuan penelitian terdahulu, tentang perlunya penelitian baru pada bidang marketing PR dengan tujuan untuk memperkaya referensi serta mengambil sudut pandang yang berbeda terkait marketing PR (Messakh & Fuady, 2017). Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana strategi pull and pass yang dijalankan oleh Divisi Komunikasi dan Marketing Jakarta Smart City pada aplikasi JAKI? Government Public Relations Government public relations atau humas pemerintah adalah fungsi manajemen yang sah, yang membantu menjadikan badan, departemen, dan entitas publik lainnya tanggap terhadap warga (Suprawoto, 2018). Humas pemerintah juga bertugas untuk menerima masukan dari warganya. Berdasarkan Keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007, humas pemerintah adalah aktivitas yang dilakukan individu atau lembaga yang melaksanakan fungsi manajemen pada bidang komunikasi dan informasi kepada publik pemangku kepentingan dan sebaliknya. Berbeda dengan humas swasta, publik dalam humas pemerintah tidak hanya pemangku kepentingan tetapi juga seluruh warga negara dan masyarakat yang lebih luas. Terdapat beberapa perbedaan antara humas pemerintah dan umum, humas pemerintah berada di bawah lembaga pemerintah, sehingga fokus perhatiannya tidak hanya stakeholder tetapi juga seluruh warga negara dan 84-93 ISSN 2579-5899 (Online) Analisis The Whalen Seven Steps Strategic ISSN 2303-1700 (Print) 86 | Vol.10 No.2 /November 2021 http://doi.org/10.31504/komunika.v10i2.4406. © 2021 Jurnal Komunika:Jurnal Komunikasi dan Informatika. Semua hak cipta dilindungi undang-undang. masyarakat. Sementara itu, fokus perhatian humas secara umum hanya publik dan stakeholder. Perbedaan lainnya terletak pada tugas yang disandang. Pada humas pemerintah, tugasnya bukan hanya membentuk citra lembaga, melainkan juga memberikan pelayanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dan tidak dibebani tugas untuk menjual produk. Sementara itu, humas secara umum biasanya diberi tugas untuk membentuk citra perusahaan dan mendukung kinerja penjualan produk (Anggoro, 2008). Sedangkan aktvitas humas pemerintah, dapat dijelaskan sebagai berikut (Suprawoto, 2018): a. Humas pemerintah merupakan fungsi manajemen Humas pemerintah menjalankan fungsi mediator dalam manajemen pemerintahan. b. Humas pemerintah merupakan aktivitas lembaga negara Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatannya, humas pemerintah sedang mengemban tugas negara. c. Melaksanakan fungsi informasi dan komunikasi Komunikasi dan informasi merupakan dua garda terdepan dalam manajemen pemerintahan. Tugas utama humas pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, menginformasikan kegiatan serta program pemerintah, dan memenuhi hak masyarakat. d. Sasaran humas pemerintah tidak hanya publik dan pemangku kepentingan Lain dengan humas swasta yang memiliki sasaran berupa publik dan pemangku kepentingan, humas pemerintah memiliki sasaran lainnya, yaitu masyarakat atau warga sebagai pemilik atau pembayar pajak. Marketing Public Relations Marketing dan PR bak air dan minyak, keduanya memiliki orientasi yang berbeda namun perbedaan keduanya disatukan dengan nama marketing PR. Marketing PR merupakan gabungan antara strategi, marketing, dan public relations. Menurut Harris dalam (Ali, 2017), marketing PR adalah sebuah proses perencanaan dan evaluasi program yang mendorong kinerja penjualan yang dilakukan melalui komunikasi informasi dan kesan yang kredibel yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan. Tujuan marketing PR secara langsung mendukung promosi perusahaan serta pembentukan citra. Penggabungan keduanya akan menjadi soft selling action. Kotler dalam (Ruslan, 2010) mengungkapkan peranan marketing PR secara garis besar, yakni: a. Mendukung program perusahaan seperti upaya mencapai tujuan perusahaan dalam berkompetisi b. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumen terhadap suatu produk c. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat dari produk yang ditawarkan/digunakan d. Menekan biaya promosi iklan komersial e. Meningkatkan pelayana","PeriodicalId":170597,"journal":{"name":"Jurnal Komunika: Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunika: Jurnal Komunikasi, Media dan Informatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31504/komunika.v10i2.4406","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Analisis The Whalen Seven Steps Strategic Divisi Komunikasi dan Marketing Jakarta Smart City pada Aplikasi Jakarta Kini
Modern life can not be separated from technological advancement because of its impact that provides convenience in activities, such as easy access to information from media. Media is not only used by individuals, but also by institutions such as Jakarta Smart City (JSC). Jakarta Smart City launched an application called JAKI (Jakarta Kini) with varied features in it to facilitate the lives of people living or working in Jakarta. To introduce the application to the public, the communications and marketing division of Jakarta Smart City applied two of three marketing public relations strategies, namely pull and pass strategy. The strategy has proven successful in reaching one million users of JAKI application. The purpose of this study was to analyse the pull and pass strategy carried out by the communications and marketing divisions for the JAKI application. The Whalen Seven Steps Strategic Planning Process was the conceptual framework used in this case study, which collected data from interviews. The study showed that the implementation of pull and pass marketing strategy by the Communication and Marketing Department complied with the Whalen 7 Steps Strategic Planning Process, as found in the use of social media, website, press release, community leader, email blast, JSC Talks, and Exhibition. Keyword : Jakarta Smart City, JAKI Application, Marketing Public Relations, Pull and Pass Strategy 84-93 ISSN 2579-5899 (Online) Analisis The Whalen Seven Steps Strategic ISSN 2303-1700 (Print) 85 | Vol.10 No.2 /November 2021 http://doi.org/10.31504/komunika.v10i2.4406. © 2021 Jurnal Komunika:Jurnal Komunikasi dan Informatika. Semua hak cipta dilindungi undang-undang. PENDAHULUAN Kehidupan manusia modern tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Kemudahan yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi telah mempermudah aktivitas manusia, misalnya dalam berkomunikasi ataupun memperoleh informasi melalui media (Ngafifi, 2014). Saat ini, tidak hanya individu saja yang berusaha memanfaatkan keberadaan media, tetapi juga lembaga. Terdapat sejumlah lembaga yang memanfaatkan media bahkan membentuk platform media sendiri, di antaranya adalah Badan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), BMKG dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Saat ini, Jakarta Smart City yang berada di bawah struktur Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Pemprov DKI Jakarta telah memiliki aplikasi bernama JAKI. JAKI (Jakarta Kini) merupakan aplikasi layanan dalam genggaman yang diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak September 2019 dengan tujuan untuk mempermudah hidup masyarakat yang menetap ataupun beraktivitas di Jakarta. Untuk memanfaatkan kemajuan teknologi ini, Jakarta Smart City menerapkan digitalisasi layanan publik melalui aplikasi yang bernama JAKI (Jakarta Kini) yang dapat diakses melalui smartphone. Seperti dikatakan oleh Yudistira selaku Kepala BLUD Jakarta Smart City, JAKI merupakan SuperApp yang dikembangkan oleh Pemprov DKI yang mengintegrasikan berbagai layanan publik dan informasi resmi dari berbagai dinas di Jakarta. Aplikasi JAKI diperuntukkan bagi seluruh masyarakat DKI Jakarta dan masyarakat yang beraktivitas di DKI Jakarta dan sekitarnya. Di tengah situasi wabah Covid-19 saat ini yang menghalangi masyarakat untuk dapat berkonsultasi dengan tenaga medis secara langsung, JAKI menghadirkan solusi melalui sejumlah fitur pendukung, di antaranya adalah Jakarta Tanggap Covid-19. Hingga akhir tahun 2020, tercatat total downloader aplikasi JAKI baru mencapai 920.000 pengguna dari target sebanyak 1.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat target Jakarta Smart City yang belum terpenuhi pada tahun 2020. Namun, pada bulan Februari 2021, laman Instagram Jakarta Smart City @jsclounge mengabarkan bahwa JAKI berhasil mencapai jumlah satu juta pengguna. Ke depannya, JAKI memiliki target meningkatkan layanan digital berdasarkan kebutuhan. Hal ini diharapkan dapat memudahkan serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui satu aplikasi. Untuk mencapai jumlah target tersebut, Jakarta Smart City melakukan kegiatan marketing public relations agar keberadaannya lebih dikenal masyarakat. Hal ini dipandang perlu mengingat masih terdapat masyarakat yang belum mengetahui keberadaan aplikasi JAKI ini. Upaya untuk memperkenalkan JAKI ke masyarakat menjadi tanggung jawab dari divisi komunikasi dan marketing di Jakarta Smart City. Divisi komunikasi bertugas melakukan sosialisasi konsep, informasi dan kebijakan terkait JSC ke berbagai pihak dalam format yang mudah dipahami dengan media yang tepat. Adapun divisi marketing bertugas melaksanakan kegiatan pemasaran produk kepada pihak swasta, seperti Gojek, Bukalapak, Grab, Shopee, Duithape, Sekolahmu, Tokopedia dan lainnya. Kedua divisi ini bekerja sama untuk memperkenalkan aplikasi JAKI. Berdasarkan pengamatan, hanya ada dua konsep yang diterapkan dalam marketing PR JSC, yakni dengan menerapkan strategi pull dan pass. Namun, kedua strategi tersebut membuahkan hasil yang signifikan dengan hadirnya konten informatif dan variatif dengan design menarik di media sosial secara rutin untuk masyarakat. Lalu ada pula forum diskusi rutin bernama JSC Talks yang mengundang pembicara yang berkontribusi di aplikasi JAKI dan staf JSC. Meskipun hanya menerapkan dua konsep, JAKI berhasil mengukir prestasi sebagai juara pertama aplikasi di sektor publik pada ajang Karya Terpilih Indonesia Entrepreneur (idenTIK) 2020 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan pada ajang Innovative Government Award 2020 sebagai SuperApp yang memenuhi kebutuhan warga Jakarta, khususnya saat pandemi Covid-19. Berdasarkan latar belakang tersebut, menarik untuk dikaji lebih jauh tentang strategi yang digunakan oleh Divisi Komunikasi dan Divisi Marketing Jakarta Smart City untuk aplikasi JAKI sehingga bisa mencapai target jumlah pengguna yang ditetapkan. Selain itu, penelitian ini merupakan tindak lanjut dari temuan penelitian terdahulu, tentang perlunya penelitian baru pada bidang marketing PR dengan tujuan untuk memperkaya referensi serta mengambil sudut pandang yang berbeda terkait marketing PR (Messakh & Fuady, 2017). Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana strategi pull and pass yang dijalankan oleh Divisi Komunikasi dan Marketing Jakarta Smart City pada aplikasi JAKI? Government Public Relations Government public relations atau humas pemerintah adalah fungsi manajemen yang sah, yang membantu menjadikan badan, departemen, dan entitas publik lainnya tanggap terhadap warga (Suprawoto, 2018). Humas pemerintah juga bertugas untuk menerima masukan dari warganya. Berdasarkan Keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007, humas pemerintah adalah aktivitas yang dilakukan individu atau lembaga yang melaksanakan fungsi manajemen pada bidang komunikasi dan informasi kepada publik pemangku kepentingan dan sebaliknya. Berbeda dengan humas swasta, publik dalam humas pemerintah tidak hanya pemangku kepentingan tetapi juga seluruh warga negara dan masyarakat yang lebih luas. Terdapat beberapa perbedaan antara humas pemerintah dan umum, humas pemerintah berada di bawah lembaga pemerintah, sehingga fokus perhatiannya tidak hanya stakeholder tetapi juga seluruh warga negara dan 84-93 ISSN 2579-5899 (Online) Analisis The Whalen Seven Steps Strategic ISSN 2303-1700 (Print) 86 | Vol.10 No.2 /November 2021 http://doi.org/10.31504/komunika.v10i2.4406. © 2021 Jurnal Komunika:Jurnal Komunikasi dan Informatika. Semua hak cipta dilindungi undang-undang. masyarakat. Sementara itu, fokus perhatian humas secara umum hanya publik dan stakeholder. Perbedaan lainnya terletak pada tugas yang disandang. Pada humas pemerintah, tugasnya bukan hanya membentuk citra lembaga, melainkan juga memberikan pelayanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dan tidak dibebani tugas untuk menjual produk. Sementara itu, humas secara umum biasanya diberi tugas untuk membentuk citra perusahaan dan mendukung kinerja penjualan produk (Anggoro, 2008). Sedangkan aktvitas humas pemerintah, dapat dijelaskan sebagai berikut (Suprawoto, 2018): a. Humas pemerintah merupakan fungsi manajemen Humas pemerintah menjalankan fungsi mediator dalam manajemen pemerintahan. b. Humas pemerintah merupakan aktivitas lembaga negara Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatannya, humas pemerintah sedang mengemban tugas negara. c. Melaksanakan fungsi informasi dan komunikasi Komunikasi dan informasi merupakan dua garda terdepan dalam manajemen pemerintahan. Tugas utama humas pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, menginformasikan kegiatan serta program pemerintah, dan memenuhi hak masyarakat. d. Sasaran humas pemerintah tidak hanya publik dan pemangku kepentingan Lain dengan humas swasta yang memiliki sasaran berupa publik dan pemangku kepentingan, humas pemerintah memiliki sasaran lainnya, yaitu masyarakat atau warga sebagai pemilik atau pembayar pajak. Marketing Public Relations Marketing dan PR bak air dan minyak, keduanya memiliki orientasi yang berbeda namun perbedaan keduanya disatukan dengan nama marketing PR. Marketing PR merupakan gabungan antara strategi, marketing, dan public relations. Menurut Harris dalam (Ali, 2017), marketing PR adalah sebuah proses perencanaan dan evaluasi program yang mendorong kinerja penjualan yang dilakukan melalui komunikasi informasi dan kesan yang kredibel yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan. Tujuan marketing PR secara langsung mendukung promosi perusahaan serta pembentukan citra. Penggabungan keduanya akan menjadi soft selling action. Kotler dalam (Ruslan, 2010) mengungkapkan peranan marketing PR secara garis besar, yakni: a. Mendukung program perusahaan seperti upaya mencapai tujuan perusahaan dalam berkompetisi b. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumen terhadap suatu produk c. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat dari produk yang ditawarkan/digunakan d. Menekan biaya promosi iklan komersial e. Meningkatkan pelayana