{"title":"Pemberdayaan Fatayat NU Kota Bogor Melalui Workshop Sabun Padat","authors":"Adrinoviarini Adrinoviarini, Ririn Fatma Nanda, Dony Febrianto, Yogie Pratama","doi":"10.47776/praxis.v1i3.637","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sasaran dari pemberdayaan masyarakat workshop sabun padat adalah komunitas Fatayat NU Kota Bogor. Kebutuhan pelaku perubahan (anggota Fatayat NU Kota Bogor) berupa kebutuhan normatif (normative needs) dapat dipenuhi oleh komunitas sasaran (komunitas Fatayat NU Kota Bogor) dengan upaya dari komunitas sasaran mencari berbagai layanan untuk anggotanya melalui workshop sabun padat adalah keterlibatan aktif dalam pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga. Workshop sabun padat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang menggunakan sabun untuk kebutuhan sehari-hari. Workshop sabun padat menggunakan bahan dan alat yang murah dan mudah didapatkan di rumah tangga, yaitu: minyak goreng, soda api, pewangi, timbangan dan cetakan sabun. Peserta workshop adalah perwakilan dari 6 PAC Fatayat NU Kota Bogor. Workshop diselenggarakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia. Narasumber berasal dari dosen Prodi Teknologi Agroindustri Unusia dengan dibantu oleh 2 orang mahasiswa. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian adalah penyuluhan dan praktik cara pembuatan sabun padat. Peserta workshop akan mendapatkan modul cara pembuatan sabun, pelatihan membuat sabun dan sabun hasil karya masing-masing peserta. Setelah workshop selesai akan dilakukan evaluasi dengan membagikan kuisoner kepada peserta workshop untuk mengetahui sejauh mana efektivitas workshop dan tingkat kepuasan peserta pada workshop pembuatan sabun. Dari hasil evaluasi melalui kuisoner didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Sebanyak 92,3% peserta dapat menerima dan memahami dengan mudah materi workshop sabun padat; (2) 76,9% peserta menyatakan bahwa narasumber menguasai materi workshop dengan baik; dan (3) 69,2% peserta menyatakan bahwa materi pelatihan disampaikan dengan urut dan jelas sistematikanya. Dari kuisoner juga diketahui bahwa peserta workshop mengharapkan adanya workshop pemberdayaan yang lainnya yang mendukung kemandirian ekonomi peserta. Secara umum, harapan dari pemberdayaan ini adanya pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga yang dapat dipenuhi sendiri secara berkelanjutan sehingga menumbuhkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.","PeriodicalId":341879,"journal":{"name":"PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47776/praxis.v1i3.637","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemberdayaan Fatayat NU Kota Bogor Melalui Workshop Sabun Padat
Sasaran dari pemberdayaan masyarakat workshop sabun padat adalah komunitas Fatayat NU Kota Bogor. Kebutuhan pelaku perubahan (anggota Fatayat NU Kota Bogor) berupa kebutuhan normatif (normative needs) dapat dipenuhi oleh komunitas sasaran (komunitas Fatayat NU Kota Bogor) dengan upaya dari komunitas sasaran mencari berbagai layanan untuk anggotanya melalui workshop sabun padat adalah keterlibatan aktif dalam pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga. Workshop sabun padat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang menggunakan sabun untuk kebutuhan sehari-hari. Workshop sabun padat menggunakan bahan dan alat yang murah dan mudah didapatkan di rumah tangga, yaitu: minyak goreng, soda api, pewangi, timbangan dan cetakan sabun. Peserta workshop adalah perwakilan dari 6 PAC Fatayat NU Kota Bogor. Workshop diselenggarakan di Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia. Narasumber berasal dari dosen Prodi Teknologi Agroindustri Unusia dengan dibantu oleh 2 orang mahasiswa. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian adalah penyuluhan dan praktik cara pembuatan sabun padat. Peserta workshop akan mendapatkan modul cara pembuatan sabun, pelatihan membuat sabun dan sabun hasil karya masing-masing peserta. Setelah workshop selesai akan dilakukan evaluasi dengan membagikan kuisoner kepada peserta workshop untuk mengetahui sejauh mana efektivitas workshop dan tingkat kepuasan peserta pada workshop pembuatan sabun. Dari hasil evaluasi melalui kuisoner didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Sebanyak 92,3% peserta dapat menerima dan memahami dengan mudah materi workshop sabun padat; (2) 76,9% peserta menyatakan bahwa narasumber menguasai materi workshop dengan baik; dan (3) 69,2% peserta menyatakan bahwa materi pelatihan disampaikan dengan urut dan jelas sistematikanya. Dari kuisoner juga diketahui bahwa peserta workshop mengharapkan adanya workshop pemberdayaan yang lainnya yang mendukung kemandirian ekonomi peserta. Secara umum, harapan dari pemberdayaan ini adanya pemenuhan kebutuhan dasar rumah tangga yang dapat dipenuhi sendiri secara berkelanjutan sehingga menumbuhkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.