{"title":"Pemetaan dan identifikasi mangrove di kawasan pesisir kecamatan wongsorejo","authors":"Shinta Hiflina Yuniari","doi":"10.31093/joas.v6i1is.170","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bagian utara Banyuwangi hingga bagian selatan terdapat hamparan mangrove yang sejauh ini hanya beberapa lokasi yang yang sudah teridentifikasi dan terpetakan terkait jenis serta luasan mangrove tersebut. Mengingat pesisir Kabupaten Banyuwangi merupakan pesisir terpanjang di Jawa Timur, dengan program yang menjadi prioritas adalah pariwisata, maka sumberdaya pesisir seperti mangrove menjadi suatu keharusan dilakukan suatu pelestarian karena bisa mendukung program pariwisata. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo, menghasilkan peta sebaran mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo, mengetahui keanekaragaman dari mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode analisa data menggunakan analisa spasial dan analisa vegetasi mangrove. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 18 jenis mangrove yang terdiri dari 10 mangrove sejati dan 8 sisanya mangrove asosiasi, yaitu Avicennia lanata, Avecennia marina, Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Avicennia alba, Rhizophora stylosa, Rhizopora mucronata, Excoearia agallocha L, Lumnitzera racemose, Willd. Var. Racemosa, Phemphis acidula, Wedelia biflora, Ipomoea pes-caprae, Calontropis gigantea, Clerodendrum inerme Gaertn, Hibiscus tiliaceus L, Morinda citrifolia L, Passiflora foetida, Sesuvium portulacastrum . Kerapatan relatif mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo dari 18 jenis ada di angka kurang dari 50% yang artinya mangrove sedikit/jarang dan atau dalam kondisi rusak berat. Sedangkan keanekaragaman berdasarkan analisa yang dilakukan menunjukkan keanekaragaman sedang karena nilai indeks lebih dari satu dan kurang dari tiga.","PeriodicalId":188509,"journal":{"name":"Journal of Aquaculture Science","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Aquaculture Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31093/joas.v6i1is.170","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemetaan dan identifikasi mangrove di kawasan pesisir kecamatan wongsorejo
Bagian utara Banyuwangi hingga bagian selatan terdapat hamparan mangrove yang sejauh ini hanya beberapa lokasi yang yang sudah teridentifikasi dan terpetakan terkait jenis serta luasan mangrove tersebut. Mengingat pesisir Kabupaten Banyuwangi merupakan pesisir terpanjang di Jawa Timur, dengan program yang menjadi prioritas adalah pariwisata, maka sumberdaya pesisir seperti mangrove menjadi suatu keharusan dilakukan suatu pelestarian karena bisa mendukung program pariwisata. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo, menghasilkan peta sebaran mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo, mengetahui keanekaragaman dari mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode analisa data menggunakan analisa spasial dan analisa vegetasi mangrove. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 18 jenis mangrove yang terdiri dari 10 mangrove sejati dan 8 sisanya mangrove asosiasi, yaitu Avicennia lanata, Avecennia marina, Sonneratia alba, Rhizophora apiculata, Avicennia alba, Rhizophora stylosa, Rhizopora mucronata, Excoearia agallocha L, Lumnitzera racemose, Willd. Var. Racemosa, Phemphis acidula, Wedelia biflora, Ipomoea pes-caprae, Calontropis gigantea, Clerodendrum inerme Gaertn, Hibiscus tiliaceus L, Morinda citrifolia L, Passiflora foetida, Sesuvium portulacastrum . Kerapatan relatif mangrove di pesisir Kecamatan Wongsorejo dari 18 jenis ada di angka kurang dari 50% yang artinya mangrove sedikit/jarang dan atau dalam kondisi rusak berat. Sedangkan keanekaragaman berdasarkan analisa yang dilakukan menunjukkan keanekaragaman sedang karena nilai indeks lebih dari satu dan kurang dari tiga.