{"title":"PENCAPAIAN INDIKATOR KELUARGA SEHAT DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS","authors":"S. Rohimah, Tika Sastraprawira","doi":"10.25157/JKG.V1I1.1790","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang. Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan 2015-219 dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga. Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut: 1) kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data profil kesehatan keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya; 2) kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif; 3) kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung. Suatu keluarga dinyatakan sehat atau tidak digunakan beberapa penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya dua belas indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dasar pencapaian indikator keluarga sehat sebagai acuan dalam pengembangan pembangunan kesehatan desa binaan. Metoda.penelitian termasuk jenis penelitian penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik survey. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar nilai Indeks Keluarga sehat Desa Saguling berada pada klasifikasi keluarga prasehat sebesar 80%. Pencapaian indikator keluarga sehat di Desa Saguling mencapai 75, encapaian keikutsertaan keluarga menjadi anggota JKN sebesar 55, pencapaian indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok dicapai sebesar 40%, pencapaian penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur dicapai sebesar 74%, dan terdapat penderita hipertensi yang tidak melakukan pengobatan sebesar 26%. pencapaian indikator keluarga mengikutu keluarga berencana (KB) mencapai 84 %. pencapaian indikator bayi mendapatkan imunisasi lengkap mencapai 82 %. Kesimpulan. Gambaran indeks keluarga sehat yang berada pada rentang tidak sehat, perlu upaya untuk meningkatkan kesehatan melalui pembinaan dalam pembangunan kesehatan dengan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat.","PeriodicalId":311631,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Galuh","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Galuh","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25157/JKG.V1I1.1790","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENCAPAIAN INDIKATOR KELUARGA SEHAT DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS
Latar belakang. Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan 2015-219 dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga. Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut: 1) kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data profil kesehatan keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya; 2) kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif; 3) kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung. Suatu keluarga dinyatakan sehat atau tidak digunakan beberapa penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya dua belas indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dasar pencapaian indikator keluarga sehat sebagai acuan dalam pengembangan pembangunan kesehatan desa binaan. Metoda.penelitian termasuk jenis penelitian penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik survey. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar nilai Indeks Keluarga sehat Desa Saguling berada pada klasifikasi keluarga prasehat sebesar 80%. Pencapaian indikator keluarga sehat di Desa Saguling mencapai 75, encapaian keikutsertaan keluarga menjadi anggota JKN sebesar 55, pencapaian indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok dicapai sebesar 40%, pencapaian penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur dicapai sebesar 74%, dan terdapat penderita hipertensi yang tidak melakukan pengobatan sebesar 26%. pencapaian indikator keluarga mengikutu keluarga berencana (KB) mencapai 84 %. pencapaian indikator bayi mendapatkan imunisasi lengkap mencapai 82 %. Kesimpulan. Gambaran indeks keluarga sehat yang berada pada rentang tidak sehat, perlu upaya untuk meningkatkan kesehatan melalui pembinaan dalam pembangunan kesehatan dengan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat.