社交媒体作为一种生存手段(Mercu Buana university传播学专业学生分析)

F. F. Basarah
{"title":"社交媒体作为一种生存手段(Mercu Buana university传播学专业学生分析)","authors":"F. F. Basarah","doi":"10.21009/COMMUNICOLOGY.06.01","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The existence of social media made it easier for anyone to publish any activities in any social medias they had. \nThis activity seemed to indicate the desire to be acknowledged by others for the existence of people who actively published each activity. \nUsing the theory of Encoding-Decoding from Stuart Hall, Existentialist Theory of Jean Paul Sartre, and the method of Reception Analysis, 8 (eight) Faculty of Communication Mercu Buana University’s students, class of 2016, gave a view how they produced the meaning of each social media content produced by themselves. \nThe result of this research was not everyone who actively used social media to publish was an existentialist. 1 (one) out of 8 (eight) informants in this study did not belong to any modes in which Sartre is located, 3 (three) informants belonged to the two modes, 2 (two) people belonged to Being-in-itself, 1 (one) person belonged to Being-for-itself, and 1 (one) person belonged to Being-for-others. \n  \nKeywords:Social Media, Existence, Existentialist, Encoding-Decoding, Reception Analysis \n  \nAbstrak \nKeberadaan media sosial memudahkan siapapun untuk mempublikasikan setiap kegiatan di sejumlah media sosial yang dimilikinya. Kegiatan ini seolah menunjukkan adanya keinginan untuk diakui oleh orang lain akan eksistensi orang yang aktif mempublikasikan setiap kegiatannya tersebut. Dengan mempergunakan teori Encoding-Decoding dari Stuart Hall, Teori Eksistensialis dari Jean Paul Sartre, dan metode Reception Analysis, terpilih 8 (delapan) orang mahasiswa Fikom Universitas Mercu Buana angkatan 2016 yang telah memberikan pandangan bagaimana mereka memproduksi makna dari setiap konten media sosial yang diproduksi sendiri. Hasil penelitian yaitu tidak semua orang yang aktif menggunakan media sosial untuk mempublikasikannya adalah seorang eksistentialis. 1 (satu) dari 8 (delapan) informan dalam penelitian ini tidak termasuk ke dalam modus cara berada Sartre manapun, 3 (tiga) orang informan termasuk ke dua modus cara berada, 2 (dua) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-in-itself, 1 (satu) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-for-itself, dan 1 (satu) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-for-others. \n  \nKata Kunci: Media Sosial, Eksistensi, Eksistensialis, Encoding-Decoding, Reception Analysis.","PeriodicalId":440653,"journal":{"name":"Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"163 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA EKSISTENSI DIRI (Reception Analysis Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Angkatan 2016)\",\"authors\":\"F. F. Basarah\",\"doi\":\"10.21009/COMMUNICOLOGY.06.01\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The existence of social media made it easier for anyone to publish any activities in any social medias they had. \\nThis activity seemed to indicate the desire to be acknowledged by others for the existence of people who actively published each activity. \\nUsing the theory of Encoding-Decoding from Stuart Hall, Existentialist Theory of Jean Paul Sartre, and the method of Reception Analysis, 8 (eight) Faculty of Communication Mercu Buana University’s students, class of 2016, gave a view how they produced the meaning of each social media content produced by themselves. \\nThe result of this research was not everyone who actively used social media to publish was an existentialist. 1 (one) out of 8 (eight) informants in this study did not belong to any modes in which Sartre is located, 3 (three) informants belonged to the two modes, 2 (two) people belonged to Being-in-itself, 1 (one) person belonged to Being-for-itself, and 1 (one) person belonged to Being-for-others. \\n  \\nKeywords:Social Media, Existence, Existentialist, Encoding-Decoding, Reception Analysis \\n  \\nAbstrak \\nKeberadaan media sosial memudahkan siapapun untuk mempublikasikan setiap kegiatan di sejumlah media sosial yang dimilikinya. Kegiatan ini seolah menunjukkan adanya keinginan untuk diakui oleh orang lain akan eksistensi orang yang aktif mempublikasikan setiap kegiatannya tersebut. Dengan mempergunakan teori Encoding-Decoding dari Stuart Hall, Teori Eksistensialis dari Jean Paul Sartre, dan metode Reception Analysis, terpilih 8 (delapan) orang mahasiswa Fikom Universitas Mercu Buana angkatan 2016 yang telah memberikan pandangan bagaimana mereka memproduksi makna dari setiap konten media sosial yang diproduksi sendiri. Hasil penelitian yaitu tidak semua orang yang aktif menggunakan media sosial untuk mempublikasikannya adalah seorang eksistentialis. 1 (satu) dari 8 (delapan) informan dalam penelitian ini tidak termasuk ke dalam modus cara berada Sartre manapun, 3 (tiga) orang informan termasuk ke dua modus cara berada, 2 (dua) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-in-itself, 1 (satu) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-for-itself, dan 1 (satu) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-for-others. \\n  \\nKata Kunci: Media Sosial, Eksistensi, Eksistensialis, Encoding-Decoding, Reception Analysis.\",\"PeriodicalId\":440653,\"journal\":{\"name\":\"Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi\",\"volume\":\"163 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-11-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21009/COMMUNICOLOGY.06.01\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21009/COMMUNICOLOGY.06.01","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

摘要

社交媒体的存在使得任何人都可以更容易地在他们拥有的任何社交媒体上发布任何活动。这一活动似乎表明,积极发表每一项活动的人的存在,都希望得到他人的承认。利用斯图尔特·霍尔的编码-解码理论、让·保罗·萨特的存在主义理论以及接受分析的方法,梅库布亚纳大学传播学院2016届学生8(8)给出了他们如何产生自己生产的每个社交媒体内容的意义的观点。这项研究的结果是,并不是每个积极使用社交媒体发表文章的人都是存在主义者。本研究的8名被调查者中有1人不属于萨特所处的任何一种模式,3人属于两种模式,2人属于自在之我,1人属于自为之我,1人属于为他人之我。关键词:社交媒体,存在,存在主义者,编码-解码,接受分析摘要:社交媒体,社交媒体,社交媒体,社交媒体Kegiatan ini seolah menunjukkan adanya keinginan untuk diakui oleh orang lain akan eksistensi orang aktif成员publikakan seap kegiatanya tersebut。Dengan mempergunakan teori编码解码dari Stuart Hall, teori Eksistensialis dari Jean Paul Sartre, dan metode接收分析,terpilih 8 (delapan) orang mahasiswa Fikom大学,Buana angkatan 2016 yang telah memberikan pandangan bagaimana mereka memproduksi makna dari setap konten media social yang diproduksi sendiri。Hasil penelitian yititak semua orang yang aktif menggunakan media social unku成员publikasikannya adalah seorang eksistentialis。1 (satu) 8 (delapan) informan dalam penelitian ini tidak termasuk ke dalam modus cara berada Sartre manapun, 3 (tiga)橙色informan termasuk ke dua modus cara berada beijing -in-itself, 2 (satu)橙色termasuk ke dalam modus cara berada beijing -in-itself, 1 (satu)橙色termasuk ke dalam modus cara berada beijing -for-itself, 1 (satu)橙色termasuk ke dalam modus cara berada beijing -for-itself, 1 (satu)橙色termasuk ke dalam modus cara berada beijing -for-others。Kata Kunci:媒体社会,Eksistensi, eksistensalis,编码-解码,接收分析。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA EKSISTENSI DIRI (Reception Analysis Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Angkatan 2016)
The existence of social media made it easier for anyone to publish any activities in any social medias they had. This activity seemed to indicate the desire to be acknowledged by others for the existence of people who actively published each activity. Using the theory of Encoding-Decoding from Stuart Hall, Existentialist Theory of Jean Paul Sartre, and the method of Reception Analysis, 8 (eight) Faculty of Communication Mercu Buana University’s students, class of 2016, gave a view how they produced the meaning of each social media content produced by themselves. The result of this research was not everyone who actively used social media to publish was an existentialist. 1 (one) out of 8 (eight) informants in this study did not belong to any modes in which Sartre is located, 3 (three) informants belonged to the two modes, 2 (two) people belonged to Being-in-itself, 1 (one) person belonged to Being-for-itself, and 1 (one) person belonged to Being-for-others.   Keywords:Social Media, Existence, Existentialist, Encoding-Decoding, Reception Analysis   Abstrak Keberadaan media sosial memudahkan siapapun untuk mempublikasikan setiap kegiatan di sejumlah media sosial yang dimilikinya. Kegiatan ini seolah menunjukkan adanya keinginan untuk diakui oleh orang lain akan eksistensi orang yang aktif mempublikasikan setiap kegiatannya tersebut. Dengan mempergunakan teori Encoding-Decoding dari Stuart Hall, Teori Eksistensialis dari Jean Paul Sartre, dan metode Reception Analysis, terpilih 8 (delapan) orang mahasiswa Fikom Universitas Mercu Buana angkatan 2016 yang telah memberikan pandangan bagaimana mereka memproduksi makna dari setiap konten media sosial yang diproduksi sendiri. Hasil penelitian yaitu tidak semua orang yang aktif menggunakan media sosial untuk mempublikasikannya adalah seorang eksistentialis. 1 (satu) dari 8 (delapan) informan dalam penelitian ini tidak termasuk ke dalam modus cara berada Sartre manapun, 3 (tiga) orang informan termasuk ke dua modus cara berada, 2 (dua) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-in-itself, 1 (satu) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-for-itself, dan 1 (satu) orang termasuk ke dalam modus cara berada Being-for-others.   Kata Kunci: Media Sosial, Eksistensi, Eksistensialis, Encoding-Decoding, Reception Analysis.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信