{"title":"Resiliensi dan adaptasi petani garam akibat perubahan iklim di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima","authors":"Davit Aldi, N. Nurhayati, Eka Intan Kumala Putri","doi":"10.36813/JPLB.5.1.604-618","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perubahan iklim memiliki dampak bagi produksi garam dan rumah tangga petani garam. Penelitian ini dilakukan di Desa Donggobolo Kecamatan Woha, Kabupaten Bima pada bulan Agustus–September 2020 dengan melakukan penilaian terhadap penggunaan modal nafkah, tindakan resiliensi, serta adaptasi sebagai bentuk respons perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal fisik merupakan modal utama yang digunakan oleh masyarakat pada sektor publik maupun privat. Keberadaan fasilitas dan lokasi desa yang dapat diakses dengan mudah menjadikan fasilitas fisik mudah dimanfaatkan dalam pemenuhan nafkah. Tindakan self-organization merupakan tindakan resiliensi dengan nilai tertinggi. Berbagai adaptasi juga dilakukan sesuai dengan fenomena iklim yang dihadapi seperti mengatur jumlah tenaga kerja di tambak garam, memberhentikan produksi, mencari alternatif nafkah, serta adaptasi teknologi. Jumlah petani garam menurun saat musim kemarau panjang dengan kemungkinan pemberhentian produksi dikarenakan musim kemarau panjang yang tidak diikuti musim hujan yang panjang sebelumnya akan menyebabkan kelimpahan stok garam dan penurunan harga. Alternatif nafkah menjadi prioritas apabila penghasilan pada saat musim garam yang tidak mencukupi. Pemanfaatan teknologi masih sedikit dilakukan karena sebagian besar pengadaannya bergantung pada pemerintah.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36813/JPLB.5.1.604-618","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Resiliensi dan adaptasi petani garam akibat perubahan iklim di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima
Perubahan iklim memiliki dampak bagi produksi garam dan rumah tangga petani garam. Penelitian ini dilakukan di Desa Donggobolo Kecamatan Woha, Kabupaten Bima pada bulan Agustus–September 2020 dengan melakukan penilaian terhadap penggunaan modal nafkah, tindakan resiliensi, serta adaptasi sebagai bentuk respons perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal fisik merupakan modal utama yang digunakan oleh masyarakat pada sektor publik maupun privat. Keberadaan fasilitas dan lokasi desa yang dapat diakses dengan mudah menjadikan fasilitas fisik mudah dimanfaatkan dalam pemenuhan nafkah. Tindakan self-organization merupakan tindakan resiliensi dengan nilai tertinggi. Berbagai adaptasi juga dilakukan sesuai dengan fenomena iklim yang dihadapi seperti mengatur jumlah tenaga kerja di tambak garam, memberhentikan produksi, mencari alternatif nafkah, serta adaptasi teknologi. Jumlah petani garam menurun saat musim kemarau panjang dengan kemungkinan pemberhentian produksi dikarenakan musim kemarau panjang yang tidak diikuti musim hujan yang panjang sebelumnya akan menyebabkan kelimpahan stok garam dan penurunan harga. Alternatif nafkah menjadi prioritas apabila penghasilan pada saat musim garam yang tidak mencukupi. Pemanfaatan teknologi masih sedikit dilakukan karena sebagian besar pengadaannya bergantung pada pemerintah.