{"title":"公民通过波尚杜延续医疗保健的做法,是马迪昂市波尚都市和马迪昂市石南都市个案研究的典范","authors":"Tia Subekti, Irza Khurunin, Intan Rahmawati","doi":"10.31764/jgop.v4i1.8235","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kurang optimalnya pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan mengakibatkan masih banyaknya masalah kesehatan di Indonesia. Masalah kesehatan ibu dan anak menempati urutan pertama daftar masalah kesehatan yang belum terlaksana dengan baik (kemenkes, 2019). Stunting, gizi buruk, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah beberapa masalah kesehatan ibu dan anak yang serius. Menyikapi masalah tersebut, pemerintah membentuk Posyandu sebagai unit layanan kesehatan berbasis masyarakat yang diberikan di level RW (Rukun Warga). Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana masyarakat sebagai bagian dari negara (citizensip) turut mengambil peran dalam pelayanan kesehatan posyandu. Tulisan ini menggunakan kerangka teoritik pelayanan public berbasis New Public Service (NPS). Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil dari penelitiani ini adalah : Pertama, posyandu mampu menjadi cerminan dan rujukan bagi pelayanan dengan prinsip NPS. Kedua, prinsip NPS terlihat pada praktik citizenship melalui partisipasi aktif warga yang dijalankan sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan dan mempertahankan kepentingan public (public interest). Ketiga, posyandu telah menerapkan pelayanan berbasis NPS dengan memperhatikan nilai-nilai sosial (social value) seperti keadilan, pemerataan, dan tolerasi. ","PeriodicalId":448515,"journal":{"name":"Journal of Government and Politics (JGOP)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Praktik Citizenship Dalam Melanggengkan Pelayanan Kesehatan Melalui Posyandu Sebagai Potret Dari New Public Service Studi Kasus Pada Posyandu Tanjung Kota Madiun Dan Posyandu Delima Kota Malang\",\"authors\":\"Tia Subekti, Irza Khurunin, Intan Rahmawati\",\"doi\":\"10.31764/jgop.v4i1.8235\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kurang optimalnya pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan mengakibatkan masih banyaknya masalah kesehatan di Indonesia. Masalah kesehatan ibu dan anak menempati urutan pertama daftar masalah kesehatan yang belum terlaksana dengan baik (kemenkes, 2019). Stunting, gizi buruk, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah beberapa masalah kesehatan ibu dan anak yang serius. Menyikapi masalah tersebut, pemerintah membentuk Posyandu sebagai unit layanan kesehatan berbasis masyarakat yang diberikan di level RW (Rukun Warga). Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana masyarakat sebagai bagian dari negara (citizensip) turut mengambil peran dalam pelayanan kesehatan posyandu. Tulisan ini menggunakan kerangka teoritik pelayanan public berbasis New Public Service (NPS). Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil dari penelitiani ini adalah : Pertama, posyandu mampu menjadi cerminan dan rujukan bagi pelayanan dengan prinsip NPS. Kedua, prinsip NPS terlihat pada praktik citizenship melalui partisipasi aktif warga yang dijalankan sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan dan mempertahankan kepentingan public (public interest). Ketiga, posyandu telah menerapkan pelayanan berbasis NPS dengan memperhatikan nilai-nilai sosial (social value) seperti keadilan, pemerataan, dan tolerasi. \",\"PeriodicalId\":448515,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Government and Politics (JGOP)\",\"volume\":\"13 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Government and Politics (JGOP)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31764/jgop.v4i1.8235\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Government and Politics (JGOP)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31764/jgop.v4i1.8235","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Praktik Citizenship Dalam Melanggengkan Pelayanan Kesehatan Melalui Posyandu Sebagai Potret Dari New Public Service Studi Kasus Pada Posyandu Tanjung Kota Madiun Dan Posyandu Delima Kota Malang
Kurang optimalnya pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan mengakibatkan masih banyaknya masalah kesehatan di Indonesia. Masalah kesehatan ibu dan anak menempati urutan pertama daftar masalah kesehatan yang belum terlaksana dengan baik (kemenkes, 2019). Stunting, gizi buruk, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah beberapa masalah kesehatan ibu dan anak yang serius. Menyikapi masalah tersebut, pemerintah membentuk Posyandu sebagai unit layanan kesehatan berbasis masyarakat yang diberikan di level RW (Rukun Warga). Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana masyarakat sebagai bagian dari negara (citizensip) turut mengambil peran dalam pelayanan kesehatan posyandu. Tulisan ini menggunakan kerangka teoritik pelayanan public berbasis New Public Service (NPS). Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil dari penelitiani ini adalah : Pertama, posyandu mampu menjadi cerminan dan rujukan bagi pelayanan dengan prinsip NPS. Kedua, prinsip NPS terlihat pada praktik citizenship melalui partisipasi aktif warga yang dijalankan sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan dan mempertahankan kepentingan public (public interest). Ketiga, posyandu telah menerapkan pelayanan berbasis NPS dengan memperhatikan nilai-nilai sosial (social value) seperti keadilan, pemerataan, dan tolerasi.