{"title":"穆罕默德·阿巴德在里萨对宗教理解进行了解构","authors":"Yuni Pangestutiani","doi":"10.53429/spiritualis.v5i1.55","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Muh}ammad Abduh adalah salah satu pembaharu Islam yang berasal dari Mesir. Ia memandang bahwa apa yang terjadi terhadap umat Islam saat ini sudah mencapai titik kronis dan membutuhkanlah cara pandang baru terhadap agama yang menjadi sumber rujukan umat Islam serta sebagai bentuk penyesuaian peradaban Islam klasik terhadap peradaban modern yang dibawa oleh Prancis. Pemikiran Abduh dalam pembaharuan didasari pada dua postulat. Pertama, Abduh memandang bahwa perlunya perang agama dalam kehidupan manusia yang secara mutlak bersumber dari al-Qur’an dan Hadis. Kedua, sekolah-sekolah Islam perlu mengasimilasikan yang terbaik dari peradaban Barat. Hal ini disebabkan bahwa Islam adalah agama yang sesuai dengan akal sedangkan akal tidak menolak kemajuan. Abduh berpendapat bahwa al-Qur’an yang turun ke bumi ini bukan tanpa fakta, tetapi al-Qur’an turun sesuai dengan realitas sosial yang ada. Argumentasi yang dibangun oleh al-Qur’an sulit dibantah oleh manusia. Hal ini disebabkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an disertai dengan dalil dan fakta yang dapat mematahkan kepercayaan penentangnya, maka didatangkanlah dalil akal, dibangkitkan pikiran dan diperlihatakan fakta alam yang sesesuai dengan akal manusia. Abduh mencoba mendekonstruksi pemikiran Islam yang jumud tanpa merubah dasar agama, sehingga munculah pemahaman-pemahaman baru yang aktual dan sistematis. Pembaruan yang digagas Abduh dapat dirumuskan dalam empat aspek yaitu: pertama, pemurnian Islam dari berbagai pengaruh ajaran dan pengamalan yang tidak benar(bid’ah dan khurafât). Kedua, pembaruan sistem pendidikan tinggi Islam. Ketiga, perumusan kembali doktrin Islam yang sejalan dengan semangat modernitas. Keempat, pembelaan Islam terhadap pengaruh Eropa.","PeriodicalId":119530,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DEKONSTRUKSI PEMAHAMAN AGAMA MENURUT MUH}AMMAD ABDUH DALAM RISA\",\"authors\":\"Yuni Pangestutiani\",\"doi\":\"10.53429/spiritualis.v5i1.55\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Muh}ammad Abduh adalah salah satu pembaharu Islam yang berasal dari Mesir. Ia memandang bahwa apa yang terjadi terhadap umat Islam saat ini sudah mencapai titik kronis dan membutuhkanlah cara pandang baru terhadap agama yang menjadi sumber rujukan umat Islam serta sebagai bentuk penyesuaian peradaban Islam klasik terhadap peradaban modern yang dibawa oleh Prancis. Pemikiran Abduh dalam pembaharuan didasari pada dua postulat. Pertama, Abduh memandang bahwa perlunya perang agama dalam kehidupan manusia yang secara mutlak bersumber dari al-Qur’an dan Hadis. Kedua, sekolah-sekolah Islam perlu mengasimilasikan yang terbaik dari peradaban Barat. Hal ini disebabkan bahwa Islam adalah agama yang sesuai dengan akal sedangkan akal tidak menolak kemajuan. Abduh berpendapat bahwa al-Qur’an yang turun ke bumi ini bukan tanpa fakta, tetapi al-Qur’an turun sesuai dengan realitas sosial yang ada. Argumentasi yang dibangun oleh al-Qur’an sulit dibantah oleh manusia. Hal ini disebabkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an disertai dengan dalil dan fakta yang dapat mematahkan kepercayaan penentangnya, maka didatangkanlah dalil akal, dibangkitkan pikiran dan diperlihatakan fakta alam yang sesesuai dengan akal manusia. Abduh mencoba mendekonstruksi pemikiran Islam yang jumud tanpa merubah dasar agama, sehingga munculah pemahaman-pemahaman baru yang aktual dan sistematis. Pembaruan yang digagas Abduh dapat dirumuskan dalam empat aspek yaitu: pertama, pemurnian Islam dari berbagai pengaruh ajaran dan pengamalan yang tidak benar(bid’ah dan khurafât). Kedua, pembaruan sistem pendidikan tinggi Islam. Ketiga, perumusan kembali doktrin Islam yang sejalan dengan semangat modernitas. Keempat, pembelaan Islam terhadap pengaruh Eropa.\",\"PeriodicalId\":119530,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf\",\"volume\":\"2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-08-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53429/spiritualis.v5i1.55\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53429/spiritualis.v5i1.55","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
DEKONSTRUKSI PEMAHAMAN AGAMA MENURUT MUH}AMMAD ABDUH DALAM RISA
Muh}ammad Abduh adalah salah satu pembaharu Islam yang berasal dari Mesir. Ia memandang bahwa apa yang terjadi terhadap umat Islam saat ini sudah mencapai titik kronis dan membutuhkanlah cara pandang baru terhadap agama yang menjadi sumber rujukan umat Islam serta sebagai bentuk penyesuaian peradaban Islam klasik terhadap peradaban modern yang dibawa oleh Prancis. Pemikiran Abduh dalam pembaharuan didasari pada dua postulat. Pertama, Abduh memandang bahwa perlunya perang agama dalam kehidupan manusia yang secara mutlak bersumber dari al-Qur’an dan Hadis. Kedua, sekolah-sekolah Islam perlu mengasimilasikan yang terbaik dari peradaban Barat. Hal ini disebabkan bahwa Islam adalah agama yang sesuai dengan akal sedangkan akal tidak menolak kemajuan. Abduh berpendapat bahwa al-Qur’an yang turun ke bumi ini bukan tanpa fakta, tetapi al-Qur’an turun sesuai dengan realitas sosial yang ada. Argumentasi yang dibangun oleh al-Qur’an sulit dibantah oleh manusia. Hal ini disebabkan bahwa ayat-ayat al-Qur’an disertai dengan dalil dan fakta yang dapat mematahkan kepercayaan penentangnya, maka didatangkanlah dalil akal, dibangkitkan pikiran dan diperlihatakan fakta alam yang sesesuai dengan akal manusia. Abduh mencoba mendekonstruksi pemikiran Islam yang jumud tanpa merubah dasar agama, sehingga munculah pemahaman-pemahaman baru yang aktual dan sistematis. Pembaruan yang digagas Abduh dapat dirumuskan dalam empat aspek yaitu: pertama, pemurnian Islam dari berbagai pengaruh ajaran dan pengamalan yang tidak benar(bid’ah dan khurafât). Kedua, pembaruan sistem pendidikan tinggi Islam. Ketiga, perumusan kembali doktrin Islam yang sejalan dengan semangat modernitas. Keempat, pembelaan Islam terhadap pengaruh Eropa.