{"title":"寄宿学校乡村发展管理","authors":"M. Mustari, D. Maolani","doi":"10.15575/jt.v1i2.3214","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan kajian ini adalah untuk membuat analisis sistematis yang mendalam terhadap peran dan kontribusi pesantren dalam pembangunan wilayah perdesaan, terutama di Kab. Tasikmalaya yang jumlahnya telah mencapai 761 pesantren. Kajian ini menggunakan metode kajian kasus berganda. Kasus-kasusnya terdiri dari enam pesantren (tiga pesantren besar dan tiga pesantren kecil), semuanya berlokasi di Kab. Tasikmalaya. Pemilihan pesantren-pesantren itu disebabkan karena mewakili dari tiga kategori: tradisional, modern, dan kombinasi. Wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen digunakan untuk mengumpulkan data. Wawancara tatap muka memakai daftar pertanyaan yang dikembangkan untuk kajian ini. Temuan kajian menunjukkan bahwa semua pesantren merancang sendiri dan melaksanakan rencana pembangunan, baik untuk di dalam pesantren itu sendiri maupun untuk pembangunan desa, yang menjadi lingkungan sosialnya, karena kebanyakan pesantren itu berada di perdesaan.","PeriodicalId":371609,"journal":{"name":"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial","volume":"13 7.1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"MANAJEMEN PESANTREN DALAM PEMBANGUNAN DESA\",\"authors\":\"M. Mustari, D. Maolani\",\"doi\":\"10.15575/jt.v1i2.3214\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan kajian ini adalah untuk membuat analisis sistematis yang mendalam terhadap peran dan kontribusi pesantren dalam pembangunan wilayah perdesaan, terutama di Kab. Tasikmalaya yang jumlahnya telah mencapai 761 pesantren. Kajian ini menggunakan metode kajian kasus berganda. Kasus-kasusnya terdiri dari enam pesantren (tiga pesantren besar dan tiga pesantren kecil), semuanya berlokasi di Kab. Tasikmalaya. Pemilihan pesantren-pesantren itu disebabkan karena mewakili dari tiga kategori: tradisional, modern, dan kombinasi. Wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen digunakan untuk mengumpulkan data. Wawancara tatap muka memakai daftar pertanyaan yang dikembangkan untuk kajian ini. Temuan kajian menunjukkan bahwa semua pesantren merancang sendiri dan melaksanakan rencana pembangunan, baik untuk di dalam pesantren itu sendiri maupun untuk pembangunan desa, yang menjadi lingkungan sosialnya, karena kebanyakan pesantren itu berada di perdesaan.\",\"PeriodicalId\":371609,\"journal\":{\"name\":\"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial\",\"volume\":\"13 7.1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15575/jt.v1i2.3214\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/jt.v1i2.3214","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tujuan kajian ini adalah untuk membuat analisis sistematis yang mendalam terhadap peran dan kontribusi pesantren dalam pembangunan wilayah perdesaan, terutama di Kab. Tasikmalaya yang jumlahnya telah mencapai 761 pesantren. Kajian ini menggunakan metode kajian kasus berganda. Kasus-kasusnya terdiri dari enam pesantren (tiga pesantren besar dan tiga pesantren kecil), semuanya berlokasi di Kab. Tasikmalaya. Pemilihan pesantren-pesantren itu disebabkan karena mewakili dari tiga kategori: tradisional, modern, dan kombinasi. Wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen digunakan untuk mengumpulkan data. Wawancara tatap muka memakai daftar pertanyaan yang dikembangkan untuk kajian ini. Temuan kajian menunjukkan bahwa semua pesantren merancang sendiri dan melaksanakan rencana pembangunan, baik untuk di dalam pesantren itu sendiri maupun untuk pembangunan desa, yang menjadi lingkungan sosialnya, karena kebanyakan pesantren itu berada di perdesaan.