2019年卡拉旺省女性立法继任者沟通模式评价

M. Mayasari, Nani Darmayanti, Yanti Tayo, Z. Abidin, Kusrin Kusrin
{"title":"2019年卡拉旺省女性立法继任者沟通模式评价","authors":"M. Mayasari, Nani Darmayanti, Yanti Tayo, Z. Abidin, Kusrin Kusrin","doi":"10.31000/nyimak.v6i1.5373","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"IIn the dynamics of general elections, the discussion of women legislative candidates has always been an interesting topic because the proportion of 30% of women candidates’ minimum requirement is always difficult to fulfill by any political party. The difficulty of women legislative candidates penetrating parliamentary seats is a problem that must be resolved. Therefore, it is necessary to conduct qualitative research to formulate how the communication patterns carried out by women politicians in the Karawang Regency, who have succeeded in penetrating parliamentary seats through case study techniques during the research. The communication pattern that marks the women’s success in election contestation can be a guide or reference when other women party politicians enter politics and advance to become legislature members. This research is limited to women members of the legislature who come from the Golkar Party. The results showed that the success of women members of the Regional Legislative Assembly (DPRD) from the Golkar party in occupying seats in the DPRD was partly due to the communication patterns they succeeded in establishing. They build vertical, horizontal, formal, and informal communication patterns that apply more social and cultural approaches. The uniqueness is when social media is used as a tool for political campaigns today, the communication strategy developed by those women legislative candidates of the Golkar party does not take advantage of social media. This is because the targeted constituents are people in remote areas, so the communication pattern through a direct face-to-face approach is much more impactful than social media.Keywords: Women DPRD members of Karawang Regency, political communication patterns, 2019 general election ABSTRAKDalam dinamika pemilihan umum (pemilu) pembahasan mengenai calon anggota legislatif perempuan selalu menjadi topik yang menarik karena adanya proporsi 30% caleg perempuan yang selalu sulit dipenuhi oleh setiap partai politik. Sulitnya calon anggota legislatif perempuan menembus kursi parlemen merupakan masalah yang harus dicarikan solusinya. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif untuk merumuskan bagaimana pola komunikasi yang telah dilakukan oleh para politisi perempuan di Kabupaten Karawang yang telah berhasil menembus kursi parlemen dengan studi kasus sebagai teknik penelitian. Pola komunikasi yang menandai keberhasilan kaum perempuan dalam kontestasi pemilu ini dapat menjadi pedoman ataupun acuan ketika pihak lain yang juga perempuan akan terjun ke dunia politik dan akan maju menjadi anggota legislatif. Penelitian ini dibatasi hanya pada anggota legislatif perempuan yang berasal dari Partai Golkar. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa keberhasilan para anggota DPRD perempuan dari Partai Golkar dalam menduduki kursi di DPRD salah satunya disebabkan oleh pola komunikasi yang berhasil mereka bangun. Adapun pola komunikasi yang mereka bangun tersebut adalah pola komunikasi vertikal, horizontal, formal, informal yang lebih cenderung menerapkan pendekatan sosial dan budaya. Saat media sosial dijadikan alat kampanye politik dewasa ini, strategi komunikasi yang dibangun para calon anggota legislatif perempuan di Kabupaten Karawang yang berasal dari Partai Golkar ini tidak memanfaatkan media sosial. Hal ini disebabkan konstituen yang menjadi sasarannya adalah masyarakat pelosok yang belum memiliki pemahaman awam terhadap teknologi sehingga pola komunikasi melalui tatap mula langsung jauh lebih berdampak dibandingkan dengan penggunaan media sosial.Kata Kunci: Anggota DPRD perempuan Kabupaten Karawang, pola komunikasi politik, Pemilu 2019","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Evaluating Communication Patterns of Women Legislative Successors of Karawang in 2019 Election\",\"authors\":\"M. Mayasari, Nani Darmayanti, Yanti Tayo, Z. Abidin, Kusrin Kusrin\",\"doi\":\"10.31000/nyimak.v6i1.5373\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"IIn the dynamics of general elections, the discussion of women legislative candidates has always been an interesting topic because the proportion of 30% of women candidates’ minimum requirement is always difficult to fulfill by any political party. The difficulty of women legislative candidates penetrating parliamentary seats is a problem that must be resolved. Therefore, it is necessary to conduct qualitative research to formulate how the communication patterns carried out by women politicians in the Karawang Regency, who have succeeded in penetrating parliamentary seats through case study techniques during the research. The communication pattern that marks the women’s success in election contestation can be a guide or reference when other women party politicians enter politics and advance to become legislature members. This research is limited to women members of the legislature who come from the Golkar Party. The results showed that the success of women members of the Regional Legislative Assembly (DPRD) from the Golkar party in occupying seats in the DPRD was partly due to the communication patterns they succeeded in establishing. They build vertical, horizontal, formal, and informal communication patterns that apply more social and cultural approaches. The uniqueness is when social media is used as a tool for political campaigns today, the communication strategy developed by those women legislative candidates of the Golkar party does not take advantage of social media. This is because the targeted constituents are people in remote areas, so the communication pattern through a direct face-to-face approach is much more impactful than social media.Keywords: Women DPRD members of Karawang Regency, political communication patterns, 2019 general election ABSTRAKDalam dinamika pemilihan umum (pemilu) pembahasan mengenai calon anggota legislatif perempuan selalu menjadi topik yang menarik karena adanya proporsi 30% caleg perempuan yang selalu sulit dipenuhi oleh setiap partai politik. Sulitnya calon anggota legislatif perempuan menembus kursi parlemen merupakan masalah yang harus dicarikan solusinya. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif untuk merumuskan bagaimana pola komunikasi yang telah dilakukan oleh para politisi perempuan di Kabupaten Karawang yang telah berhasil menembus kursi parlemen dengan studi kasus sebagai teknik penelitian. Pola komunikasi yang menandai keberhasilan kaum perempuan dalam kontestasi pemilu ini dapat menjadi pedoman ataupun acuan ketika pihak lain yang juga perempuan akan terjun ke dunia politik dan akan maju menjadi anggota legislatif. Penelitian ini dibatasi hanya pada anggota legislatif perempuan yang berasal dari Partai Golkar. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa keberhasilan para anggota DPRD perempuan dari Partai Golkar dalam menduduki kursi di DPRD salah satunya disebabkan oleh pola komunikasi yang berhasil mereka bangun. Adapun pola komunikasi yang mereka bangun tersebut adalah pola komunikasi vertikal, horizontal, formal, informal yang lebih cenderung menerapkan pendekatan sosial dan budaya. Saat media sosial dijadikan alat kampanye politik dewasa ini, strategi komunikasi yang dibangun para calon anggota legislatif perempuan di Kabupaten Karawang yang berasal dari Partai Golkar ini tidak memanfaatkan media sosial. Hal ini disebabkan konstituen yang menjadi sasarannya adalah masyarakat pelosok yang belum memiliki pemahaman awam terhadap teknologi sehingga pola komunikasi melalui tatap mula langsung jauh lebih berdampak dibandingkan dengan penggunaan media sosial.Kata Kunci: Anggota DPRD perempuan Kabupaten Karawang, pola komunikasi politik, Pemilu 2019\",\"PeriodicalId\":308886,\"journal\":{\"name\":\"Nyimak: Journal of Communication\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Nyimak: Journal of Communication\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31000/nyimak.v6i1.5373\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nyimak: Journal of Communication","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v6i1.5373","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

在大选的动态中,关于女性立法候选人的讨论一直是一个有趣的话题,因为任何政党都很难达到女性候选人30%的最低要求。妇女立法候选人难以进入议会席位是一个必须解决的问题。因此,有必要进行定性研究,以制定在研究期间通过案例研究技术成功渗透议会席位的卡拉旺县女政治家所进行的沟通模式。女性在竞选中取得成功的传播模式,对其他女性政党政治家从政、晋升为立法议员具有指导和借鉴意义。这项研究仅限于来自专业集团党的立法机关女性成员。结果表明,来自专业集团党的区域立法议会(DPRD)的妇女成员成功地占据了DPRD的席位,部分原因是由于她们成功地建立了沟通模式。他们建立垂直的、水平的、正式的和非正式的交流模式,应用更多的社会和文化方法。独特之处在于,当社交媒体被用作政治竞选的工具时,专业集团党的女性立法候选人制定的沟通策略并没有利用社交媒体。这是因为目标选民是偏远地区的人,所以通过直接面对面的方式沟通的模式比社交媒体更有影响力。【关键词】卡拉旺县女性民主党议员,政治沟通模式,2019年大选【摘要】dalam dinamika pemilihan umum (pemilu) pembahasan mengenai calon anggota立法委员perpermanan selalu menjadi topik yang menalu suit dipenuhi oleh seppap partai political。Sulitnya calon anggota legislatif perempuan menembus kursi parlemen merupakan masalah杨harus dicarikan solusinya。邓干德米克尼,perlu dilakukan penpeni,邓干孟古纳克,方法,素质,untuk, merumuskan, bagaimana, polunikasi, telah, dilakukan, poli, komunikasi, yang, dilakukan, oli, para,政治,perempuan, Kabupaten, Karawang, telah berhasil, menembus, kursi,议员,Dengan,研究,kasus, sebagai, teknik penpeni。普拉komunikasi杨menandai keberhasilan kaum perempuan dalam kontestasi pemilu ini dapat menjadi pedoman ataupun acuan ketika pihak躺杨轭perempuan阿坎人terjun丹柯杜尼娅政治阿坎人maju menjadi anggota legislatif。Penelitian ini dibatasi hanya padanggota立法机构主席yang berasal dari Golkar。人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军人民军adalah pola komunikasi垂直的,水平的,正式的,非正式的yang lebih cenderung menerapkan pendekatan social dan budaya。全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员、全国政协委员。halini disebabkan konstituen yang menjadi sasarannya adalah masyarakat pelosok yang belbelka memiliki pemahaman awam terhadap technology seinga polunikasi melaluta mulunsung jauh lebih berdampak dibandingkan dengan penggunaan media social。Kata Kunci: Anggota DPRD perempuan Kabupaten Karawang, pola komunikasi politik, Pemilu 2019
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Evaluating Communication Patterns of Women Legislative Successors of Karawang in 2019 Election
IIn the dynamics of general elections, the discussion of women legislative candidates has always been an interesting topic because the proportion of 30% of women candidates’ minimum requirement is always difficult to fulfill by any political party. The difficulty of women legislative candidates penetrating parliamentary seats is a problem that must be resolved. Therefore, it is necessary to conduct qualitative research to formulate how the communication patterns carried out by women politicians in the Karawang Regency, who have succeeded in penetrating parliamentary seats through case study techniques during the research. The communication pattern that marks the women’s success in election contestation can be a guide or reference when other women party politicians enter politics and advance to become legislature members. This research is limited to women members of the legislature who come from the Golkar Party. The results showed that the success of women members of the Regional Legislative Assembly (DPRD) from the Golkar party in occupying seats in the DPRD was partly due to the communication patterns they succeeded in establishing. They build vertical, horizontal, formal, and informal communication patterns that apply more social and cultural approaches. The uniqueness is when social media is used as a tool for political campaigns today, the communication strategy developed by those women legislative candidates of the Golkar party does not take advantage of social media. This is because the targeted constituents are people in remote areas, so the communication pattern through a direct face-to-face approach is much more impactful than social media.Keywords: Women DPRD members of Karawang Regency, political communication patterns, 2019 general election ABSTRAKDalam dinamika pemilihan umum (pemilu) pembahasan mengenai calon anggota legislatif perempuan selalu menjadi topik yang menarik karena adanya proporsi 30% caleg perempuan yang selalu sulit dipenuhi oleh setiap partai politik. Sulitnya calon anggota legislatif perempuan menembus kursi parlemen merupakan masalah yang harus dicarikan solusinya. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif untuk merumuskan bagaimana pola komunikasi yang telah dilakukan oleh para politisi perempuan di Kabupaten Karawang yang telah berhasil menembus kursi parlemen dengan studi kasus sebagai teknik penelitian. Pola komunikasi yang menandai keberhasilan kaum perempuan dalam kontestasi pemilu ini dapat menjadi pedoman ataupun acuan ketika pihak lain yang juga perempuan akan terjun ke dunia politik dan akan maju menjadi anggota legislatif. Penelitian ini dibatasi hanya pada anggota legislatif perempuan yang berasal dari Partai Golkar. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa keberhasilan para anggota DPRD perempuan dari Partai Golkar dalam menduduki kursi di DPRD salah satunya disebabkan oleh pola komunikasi yang berhasil mereka bangun. Adapun pola komunikasi yang mereka bangun tersebut adalah pola komunikasi vertikal, horizontal, formal, informal yang lebih cenderung menerapkan pendekatan sosial dan budaya. Saat media sosial dijadikan alat kampanye politik dewasa ini, strategi komunikasi yang dibangun para calon anggota legislatif perempuan di Kabupaten Karawang yang berasal dari Partai Golkar ini tidak memanfaatkan media sosial. Hal ini disebabkan konstituen yang menjadi sasarannya adalah masyarakat pelosok yang belum memiliki pemahaman awam terhadap teknologi sehingga pola komunikasi melalui tatap mula langsung jauh lebih berdampak dibandingkan dengan penggunaan media sosial.Kata Kunci: Anggota DPRD perempuan Kabupaten Karawang, pola komunikasi politik, Pemilu 2019
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信