{"title":"Pluralisme Budaya dalam Pendidikan Dakwah Islam Multikultural","authors":"Jamal Ghofir, Khoiriyah","doi":"10.55352/kpi.v3i2.582","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \nIndonesia sebagai sebuah Negara pastilah memiliki keragaman baik pada sisi sosial, masyarakat, suku, ras, agama dan budaya. Keanekaragaman yang hadir di bumi Nusantara bukanlah hal yang aneh. Sejarah telah mencatat, pondasi peradaban sudah terbentuk dengan begitu indahnya oleh nenek moyang kita. Begitu juga halnya, ketika Islam sebagai sebuah teologi baru yang dibawa oleh para pendakwah atau yang kita kenal dengan sebutan Wali, mulai menapakkan jejak tradisi dan kebudayaan. Kehadiran teologi baru yakni Islam menambah khazanah kebudayaan yang disandingkan dengan tradisi dan kebudayaan masyarakat lokal. Pertemuan budaya inilah melahirkan nilai-nilai keadaban dalam berbagai aspek kehidupan terutama pada nilai-nilai pendidikan budaya. Warisan kebudayaan yang ditinggalkan oleh para Wali dengan mengedepankan nilai-nilai penghormatan pada perbedaan (tasammuh) menjadi inti kuatnya ikatan antar anak bangsa dalam menyikapi perbedaan. Bertemunya unsur kebudayaan lama dan kebudayaan baru yang saling mengisi, merupakan contah nyata dalam menyikapi pluralisme budaya yang hadir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai pendidikan kebudayaan yang sudah diukir dalam catatan sejarah leluhur bangsa ini, seyogyanyalah tetap dipertahankan dan bahkan dikembangan dalam sebuah institusi pendidikan yang berorientasikan pada penyelamatan dan pengimplementasian nilai-nilai luhur keragaman budaya. \nKata kunci : Islam, Pluralisme, Budaya, Dakwah, Pendidikan \nAbstract \nIndonesia as a country must have diversity in terms of social, community, ethnicity, race, religion and culture. The diversity that is present in the archipelago is not a strange thing. History has recorded, the foundation of civilization has been formed so beautifully by our ancestors. Likewise, when Islam as a new theology brought by the preachers or what we know as Wali, began to tread traces of tradition and culture. The presence of a new theology, namely Islam, adds to the cultural treasures that are juxtaposed with the traditions and culture of the local community. This cultural meeting gave birth to the values of civilization in various aspects of life, especially in the values of cultural education. The cultural heritage left by the Guardians by prioritizing the values of respect for differences (tasammuh) is the core of the strong bond between the nation's children in responding to differences. The meeting of elements of old culture and new culture that complement each other is a real example in responding to cultural pluralism that is present in the midst of national and state life. The values of cultural education that have been engraved in the historical records of this nation's ancestors should be maintained and even developed in an educational institution that is oriented towards saving and implementing the noble values of cultural diversity. \nKeywords: Islam, Pluralism, Culture, Da'wah, Education","PeriodicalId":184818,"journal":{"name":"Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Busyro : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55352/kpi.v3i2.582","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pluralisme Budaya dalam Pendidikan Dakwah Islam Multikultural
Indonesia sebagai sebuah Negara pastilah memiliki keragaman baik pada sisi sosial, masyarakat, suku, ras, agama dan budaya. Keanekaragaman yang hadir di bumi Nusantara bukanlah hal yang aneh. Sejarah telah mencatat, pondasi peradaban sudah terbentuk dengan begitu indahnya oleh nenek moyang kita. Begitu juga halnya, ketika Islam sebagai sebuah teologi baru yang dibawa oleh para pendakwah atau yang kita kenal dengan sebutan Wali, mulai menapakkan jejak tradisi dan kebudayaan. Kehadiran teologi baru yakni Islam menambah khazanah kebudayaan yang disandingkan dengan tradisi dan kebudayaan masyarakat lokal. Pertemuan budaya inilah melahirkan nilai-nilai keadaban dalam berbagai aspek kehidupan terutama pada nilai-nilai pendidikan budaya. Warisan kebudayaan yang ditinggalkan oleh para Wali dengan mengedepankan nilai-nilai penghormatan pada perbedaan (tasammuh) menjadi inti kuatnya ikatan antar anak bangsa dalam menyikapi perbedaan. Bertemunya unsur kebudayaan lama dan kebudayaan baru yang saling mengisi, merupakan contah nyata dalam menyikapi pluralisme budaya yang hadir di tengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai pendidikan kebudayaan yang sudah diukir dalam catatan sejarah leluhur bangsa ini, seyogyanyalah tetap dipertahankan dan bahkan dikembangan dalam sebuah institusi pendidikan yang berorientasikan pada penyelamatan dan pengimplementasian nilai-nilai luhur keragaman budaya.
Kata kunci : Islam, Pluralisme, Budaya, Dakwah, Pendidikan
Abstract
Indonesia as a country must have diversity in terms of social, community, ethnicity, race, religion and culture. The diversity that is present in the archipelago is not a strange thing. History has recorded, the foundation of civilization has been formed so beautifully by our ancestors. Likewise, when Islam as a new theology brought by the preachers or what we know as Wali, began to tread traces of tradition and culture. The presence of a new theology, namely Islam, adds to the cultural treasures that are juxtaposed with the traditions and culture of the local community. This cultural meeting gave birth to the values of civilization in various aspects of life, especially in the values of cultural education. The cultural heritage left by the Guardians by prioritizing the values of respect for differences (tasammuh) is the core of the strong bond between the nation's children in responding to differences. The meeting of elements of old culture and new culture that complement each other is a real example in responding to cultural pluralism that is present in the midst of national and state life. The values of cultural education that have been engraved in the historical records of this nation's ancestors should be maintained and even developed in an educational institution that is oriented towards saving and implementing the noble values of cultural diversity.
Keywords: Islam, Pluralism, Culture, Da'wah, Education