Suci Senjana, Tasliati Djafar, Rufia Andisetyana Putri
{"title":"Konsep Hutan Bakau sebagai Konsep untuk Mitigasi Tsunami di Banda Aceh, Indonesia","authors":"Suci Senjana, Tasliati Djafar, Rufia Andisetyana Putri","doi":"10.20961/desa-kota.v5i1.70756.163-171","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada tahun 2004, tsunami Samudra Hindia melanda Kota Banda Aceh, ibu kota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan gelombang setinggi 11 meter. Peristiwa ini menjadikan banyak pihak sadar dan memberi perhatian untuk melindungi kota dari ancaman bahaya alam tidak terduga di masa depan. Berkembang penelitian-penelitian yang mengusulkan solusi berbasis alam, terutama penggunaan vegetasi untuk dapat mendukung tanggul dalam mengurangi kecepatan aliran air tsunami, diantaranya melalui penggunaan tanaman bakau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan penggunaan hutan bakau untuk mendukung tanggul struktural dalam meningkatkan kapasitas mitigasi tsunami di garis pantai Banda Aceh. Studi ini diawali dengan survei dan observasi wilayah pesisir Kota Banda Aceh yang dilanjutkan dengan penggunaan metode projective design strategy untuk membuat perencanaan skenario hutan bakau pada perencanaan lanskap garis pantai Kota Banda Aceh. Analisis data sekunder dengan menggunakan literatur membantu menyusun kerangka kerja konseptualisasi hutan bakau di Kota Banda Aceh. Tanaman bakau sebagai elemen lanskap dan penerapannya sebagai hutan bakau menjadi fokus penelitian ini. Alih-alih membandingkan mana yang harus dipilih antara tanaman bakau dan tanggul, penelitian ini meninjau bagaimana keduanya digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem. Hasil dari penelitian ini adalah konsep skenario pemanfaatan hutan bakau dengan jarak 1,5 km dari bangunan dan mendampingi fungsi tanggul serta jalur evakuasi dalam usaha mengurangi kerusakan akibat tsunami yang mungkin akan terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mengkritik penggunaan tanggul struktural, tetapi mengembangkan pengetahuan bagi para praktisi dan pemangku kepentingan untuk menyelidiki opsi dalam melengkapi strategi perencanaan dan desain kota dalam isu ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan.","PeriodicalId":433570,"journal":{"name":"Desa-Kota","volume":"17 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Desa-Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/desa-kota.v5i1.70756.163-171","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

2004年,一场印度洋海啸袭击了南加格罗亚齐达鲁萨拉姆省的首府班达亚齐市,海啸高达11米。这一事件使许多人认识到并注意到保护城市免受未来不可预见的自然危险的威胁。大量的研究表明,这是一种以自然为基础的解决方案,特别是利用植被来支持堤坝降低海啸流量,其中包括利用红树林植物。本研究的目的是发展利用红树林来支持结构性堤坝,以增加班达亚齐海岸线的减灾能力。这项研究以班达亚齐沿海地区的调查和观察开始,然后采用了项目设计策略的方法,对班达亚齐沿海景观进行规划。利用文献分析次要数据有助于建立班达亚齐市红树林的概念框架。红树林作为景观元素及其作为红树林的应用是这项研究的重点。这项研究没有比较红树林和堤坝之间的选择,而是回顾了它们是如何使用和受益于社会和生态系统的。这项研究的结果是使用场景的概念建筑距离1.5公里和红树林陪同堤坝和疏散通道功能减少造成的行业可能会发生的海啸。因此,这项研究不批评使用堤坝,但为从业者培养知识结构和利益相关者,以调查选项中完成战略规划和城市设计这个问题来参与可持续发展。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Konsep Hutan Bakau sebagai Konsep untuk Mitigasi Tsunami di Banda Aceh, Indonesia
Pada tahun 2004, tsunami Samudra Hindia melanda Kota Banda Aceh, ibu kota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan gelombang setinggi 11 meter. Peristiwa ini menjadikan banyak pihak sadar dan memberi perhatian untuk melindungi kota dari ancaman bahaya alam tidak terduga di masa depan. Berkembang penelitian-penelitian yang mengusulkan solusi berbasis alam, terutama penggunaan vegetasi untuk dapat mendukung tanggul dalam mengurangi kecepatan aliran air tsunami, diantaranya melalui penggunaan tanaman bakau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan penggunaan hutan bakau untuk mendukung tanggul struktural dalam meningkatkan kapasitas mitigasi tsunami di garis pantai Banda Aceh. Studi ini diawali dengan survei dan observasi wilayah pesisir Kota Banda Aceh yang dilanjutkan dengan penggunaan metode projective design strategy untuk membuat perencanaan skenario hutan bakau pada perencanaan lanskap garis pantai Kota Banda Aceh. Analisis data sekunder dengan menggunakan literatur membantu menyusun kerangka kerja konseptualisasi hutan bakau di Kota Banda Aceh. Tanaman bakau sebagai elemen lanskap dan penerapannya sebagai hutan bakau menjadi fokus penelitian ini. Alih-alih membandingkan mana yang harus dipilih antara tanaman bakau dan tanggul, penelitian ini meninjau bagaimana keduanya digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem. Hasil dari penelitian ini adalah konsep skenario pemanfaatan hutan bakau dengan jarak 1,5 km dari bangunan dan mendampingi fungsi tanggul serta jalur evakuasi dalam usaha mengurangi kerusakan akibat tsunami yang mungkin akan terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mengkritik penggunaan tanggul struktural, tetapi mengembangkan pengetahuan bagi para praktisi dan pemangku kepentingan untuk menyelidiki opsi dalam melengkapi strategi perencanaan dan desain kota dalam isu ini untuk berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信