Studi Komparasi Perilaku Gedung Beton Bertulang dengan Ketidakberaturan Vertikal Tipe 2 Menggunakan Dinding Geser dan Rangka Bresing Konsentrik Inverted-V
{"title":"Studi Komparasi Perilaku Gedung Beton Bertulang dengan Ketidakberaturan Vertikal Tipe 2 Menggunakan Dinding Geser dan Rangka Bresing Konsentrik Inverted-V","authors":"Daniel Jason Tatang, Lidya Fransisca Tjong","doi":"10.23917/dts.v15i2.19715","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dinding geser umumnya digunakan pada struktur rangka beton bertulang, sedangkan bresing baja paling sering digunakan pada struktur baja. Pemberian bresing baja internal pada rangka beton bertulang mampu menahan beban lateral lebih tinggi dibandingkan rangka tanpa bresing. Maheri (2009), dalam studi bresing internal yang disambung secara langsung pada rangka beton bertulang menyimpulkan bahwa bresing tidak hanya cocok untuk meretrofit bangunan yang sudah ada, tetapi dapat menjadi alternatif yang kompeten sebagai pengganti dinding geser pada bangunan yang baru dibangun. Dalam studi ini dilakukan komparasi perilaku struktur untuk mengetahui perbedaan perilaku gedung yang memiliki ketidakberaturan massa dengan menggunakan dinding geser (Model 1) dan Sistem Rangka Bresing Konsentrik (SRBK) inverted – V (Model 2). Dari analisis linear dinamik diperoleh hasil: Periode struktur untuk ragam pertama yang diperoleh menunjukkan model 1 bernilai lebih kecil 7.65 % dari model 2. Model 1 memiliki kinerja yang baik terhadap simpangan tingkat karena memiliki nilai simpangan elastik lantai teratas lebih kecil 11.22 % dibandingkan dengan model 2. Dari segi gaya geser dasar yang dianalisis menunjukkan bahwa gaya geser dasar pada model 1 lebih besar 1.81 % dibandingkan gaya geser dasar model 2. Model 1 memliki kekakuan pada tingkat dasar lebih besar 31.62 % dibandingkan dengan model 2. ","PeriodicalId":34836,"journal":{"name":"Prokons","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prokons","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23917/dts.v15i2.19715","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Dinding geser umumnya digunakan pada struktur rangka beton bertulang, sedangkan bresing baja paling sering digunakan pada struktur baja. Pemberian bresing baja internal pada rangka beton bertulang mampu menahan beban lateral lebih tinggi dibandingkan rangka tanpa bresing. Maheri (2009), dalam studi bresing internal yang disambung secara langsung pada rangka beton bertulang menyimpulkan bahwa bresing tidak hanya cocok untuk meretrofit bangunan yang sudah ada, tetapi dapat menjadi alternatif yang kompeten sebagai pengganti dinding geser pada bangunan yang baru dibangun. Dalam studi ini dilakukan komparasi perilaku struktur untuk mengetahui perbedaan perilaku gedung yang memiliki ketidakberaturan massa dengan menggunakan dinding geser (Model 1) dan Sistem Rangka Bresing Konsentrik (SRBK) inverted – V (Model 2). Dari analisis linear dinamik diperoleh hasil: Periode struktur untuk ragam pertama yang diperoleh menunjukkan model 1 bernilai lebih kecil 7.65 % dari model 2. Model 1 memiliki kinerja yang baik terhadap simpangan tingkat karena memiliki nilai simpangan elastik lantai teratas lebih kecil 11.22 % dibandingkan dengan model 2. Dari segi gaya geser dasar yang dianalisis menunjukkan bahwa gaya geser dasar pada model 1 lebih besar 1.81 % dibandingkan gaya geser dasar model 2. Model 1 memliki kekakuan pada tingkat dasar lebih besar 31.62 % dibandingkan dengan model 2.