Konsep Kekekalan Akhirat: Komparasi Eskatologi Islam dan Kristen

Fikri Pub Date : 2022-06-30 DOI:10.22373/sinthop.v1i1.2337
Hebi Habibie
{"title":"Konsep Kekekalan Akhirat: Komparasi Eskatologi Islam dan Kristen","authors":"Hebi Habibie","doi":"10.22373/sinthop.v1i1.2337","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Agus Mushtofa's concept of eternity in a more rational sense. The attributes of Allah that are used as an argument that the Hereafter is not eternal do not mean rejecting the understanding of the eternity of the Hereafter. However, the attributes of Allah do not want to limit the absolute ability of Allah. Attributes such as Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil Hawadisti, Qudrah and Iradah are qualities that make the eternal nature of the hereafter a different matter. This is different from the understanding of scholars in general who argue that the eternity of the hereafter is inviolable, while Agus Musthofa provides another understanding that the eternity of the hereafter depends on Allah. If Allah wants the hereafter to be eternal, then the hereafter will be eternal and if Allah removes the eternity of the hereafter, then the hereafter will be destroyed, both heaven and hell. Thoughts about the afterlife or the last day also exist in Christianity is not much different. If Muslims have a concept of life in the grave, so does the doctrine in Christianity. In the concept of Islam, humans who have died will enter the grave, in Christianity, if they die then when they enter the grave everything will be burned or purified with purgatory until the time of judgment arrives. Likewise heaven and hell in Islam and Christianity. If in Islam there are levels in heaven and hell according to their deeds. Christianity does not mention any levels of heaven and hell. In general, religious leaders in Islam and Christianity close the door on discussions about the eternal concepts of heaven and hell. \nAbstrak \nKonsep Agus Mushtofa tentang kekekalan dalam arti yang lebih rasional. Sifat-sifat Allah yang dijadikan sebagai argumentasi bahwasanya Akhirat tidak kekal bukan berarti menolak pemahaman tentang kekekalan akhirat. Akan tetapi dengan sifat-sifat Allah itu tidak ingin membatasi kemampuan mutlaq dari Allah. Sifat seperti Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil Hawadisti, Qudrah dan Iradah adalah sifat-sifat yang menjadikan sifat kekal akhirat menjadi hal yang berbeda. Hal inilah yang berbeda dengan pemahaman ulama pada umumnya yang berpendapat bahwasanya kekekalan akhirat tidak dapat diganggu gugat sedangkan Agus Musthofa memberikan pemahaman lain bahwasanya kekekalan akhirat tergantung pada Allah. Jika Allah berkehendak akhirat kekal, maka kekallah akhirat dan jika Allah mencabut kekekalan akhirat, maka musnahlah alam akhirat baik itu surga maupun neraka. Pemikiran tentang akhirat atau hari akhir juga ada dalam agama Kristen tidaklah jauh berbeda. Jika umat Islam ada konsep kehidupan dalam kubur, begitu juga doktrin dalam agama Kristen. Dalam konsep agama Islam, manusia yang telah meninggal akan memasuki alam kubur, dalam agama Kristen, jika meninggal maka tatkala memasuki alam kubur semuanya akan dibakar atau dimurnikan dengan api penyucian hingga tiba saat penghakiman. Begitu juga surga dan neraka dalam Islam dan Kristen. Jika dalam Islam ada tingkatan dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya. Agama Kristen tidak menyebutkan adanya tingkatan dalam surga dan neraka. Pada umumnya para pemuka agama dalam agama Islam dan Kristen menutup pintu diskusi tentang konsep kekekalan surga dan neraka. \n  \n  \n ","PeriodicalId":34697,"journal":{"name":"Fikri","volume":"236 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fikri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/sinthop.v1i1.2337","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Agus Mushtofa's concept of eternity in a more rational sense. The attributes of Allah that are used as an argument that the Hereafter is not eternal do not mean rejecting the understanding of the eternity of the Hereafter. However, the attributes of Allah do not want to limit the absolute ability of Allah. Attributes such as Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil Hawadisti, Qudrah and Iradah are qualities that make the eternal nature of the hereafter a different matter. This is different from the understanding of scholars in general who argue that the eternity of the hereafter is inviolable, while Agus Musthofa provides another understanding that the eternity of the hereafter depends on Allah. If Allah wants the hereafter to be eternal, then the hereafter will be eternal and if Allah removes the eternity of the hereafter, then the hereafter will be destroyed, both heaven and hell. Thoughts about the afterlife or the last day also exist in Christianity is not much different. If Muslims have a concept of life in the grave, so does the doctrine in Christianity. In the concept of Islam, humans who have died will enter the grave, in Christianity, if they die then when they enter the grave everything will be burned or purified with purgatory until the time of judgment arrives. Likewise heaven and hell in Islam and Christianity. If in Islam there are levels in heaven and hell according to their deeds. Christianity does not mention any levels of heaven and hell. In general, religious leaders in Islam and Christianity close the door on discussions about the eternal concepts of heaven and hell. Abstrak Konsep Agus Mushtofa tentang kekekalan dalam arti yang lebih rasional. Sifat-sifat Allah yang dijadikan sebagai argumentasi bahwasanya Akhirat tidak kekal bukan berarti menolak pemahaman tentang kekekalan akhirat. Akan tetapi dengan sifat-sifat Allah itu tidak ingin membatasi kemampuan mutlaq dari Allah. Sifat seperti Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil Hawadisti, Qudrah dan Iradah adalah sifat-sifat yang menjadikan sifat kekal akhirat menjadi hal yang berbeda. Hal inilah yang berbeda dengan pemahaman ulama pada umumnya yang berpendapat bahwasanya kekekalan akhirat tidak dapat diganggu gugat sedangkan Agus Musthofa memberikan pemahaman lain bahwasanya kekekalan akhirat tergantung pada Allah. Jika Allah berkehendak akhirat kekal, maka kekallah akhirat dan jika Allah mencabut kekekalan akhirat, maka musnahlah alam akhirat baik itu surga maupun neraka. Pemikiran tentang akhirat atau hari akhir juga ada dalam agama Kristen tidaklah jauh berbeda. Jika umat Islam ada konsep kehidupan dalam kubur, begitu juga doktrin dalam agama Kristen. Dalam konsep agama Islam, manusia yang telah meninggal akan memasuki alam kubur, dalam agama Kristen, jika meninggal maka tatkala memasuki alam kubur semuanya akan dibakar atau dimurnikan dengan api penyucian hingga tiba saat penghakiman. Begitu juga surga dan neraka dalam Islam dan Kristen. Jika dalam Islam ada tingkatan dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya. Agama Kristen tidak menyebutkan adanya tingkatan dalam surga dan neraka. Pada umumnya para pemuka agama dalam agama Islam dan Kristen menutup pintu diskusi tentang konsep kekekalan surga dan neraka.      
来世的概念:伊斯兰和基督教的相对主义
阿古斯·穆什托法的永恒概念在更理性的意义上。安拉的属性被用来作为后世不是永恒的论据,并不意味着拒绝对后世永恒的理解。然而,真主的属性并不想限制真主的绝对能力。诸如Wujud、Qidam、Baqa、Mukhalafatu、Hawadisti、Qudrah和Iradah等属性使来世的永恒本质成为不同的事物。这与一般学者的理解不同,他们认为来世的永恒是不可侵犯的,而Agus Musthofa提供了另一种理解,即来世的永恒取决于真主。如果安拉希望后世是永恒的,那么后世将是永恒的,如果安拉取消后世的永恒,那么后世将被毁灭,包括天堂和地狱。关于来世或最后一天的想法也存在于基督教中,并没有太大的不同。如果穆斯林有阴间生活的概念,那么基督教的教义也有。在伊斯兰教的观念中,死去的人会进入坟墓,在基督教中,如果他们死了,那么当他们进入坟墓时,所有的东西都会被焚烧或炼狱净化,直到审判的时候到来。同样,伊斯兰教和基督教中的天堂和地狱。如果在伊斯兰教中,根据他们的行为有天堂和地狱的等级。基督教没有提到天堂和地狱的任何层次。一般来说,伊斯兰教和基督教的宗教领袖对天堂和地狱的永恒概念的讨论关上了大门。【摘要】康赛普·阿古斯·穆斯托法,唐·克克卡兰·达拉姆·阿蒂·杨·莱比的理性。安拉,安拉,安拉,安拉,安拉,安拉,安拉,安拉,安拉,安卡拉,安拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉,安卡拉Akan tetapi dengan sitat - sitat Allah - sitat Allah - itak ingin membatasi kemampuan mutlaq dari Allah。Sifat seperti Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil Hawadisti, Qudrah dan Iradah adalah - Sifat yang menjadikan Sifat kekal akhirat menjadi hal yang berbeda。halinilah yang berbeda dengan pemahaman ulama pama umumnya yang berpendapat bawasanya kekekalan akirat akakat diganggu gugat sedangkan Agus Musthofa成员hainilah pemahaman lain bawasanya kekekalan akirat tergantong pada Allah。我叫安拉,我叫安拉,我叫安拉,我叫安拉,我叫安拉,我叫安拉,我叫安卡拉,我叫安卡拉,我叫安卡拉,我叫安卡拉,我叫安卡拉。佩米吉兰,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Jika umat Islam ada konsep kehidupan dalam kubur, begitu juga doktrin dalam agama Kristen。达拉姆·康赛普·伊斯兰教,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛,达拉姆·阿迦玛Begitu juga surga dan neraka dalam Islam dan Kristen。Jika dalam Islam ada tingkatan dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya。Agama Kristen tidak menyebutkan adanya tingkatan dalam surga dan neraka。帕达umumnya para pemuka agama dalam agama伊斯兰丹Kristen menutup pinkusi tentenp konsep kekekalan surga dan neraka。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
16 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信