Henni Febriawati, Siral Siral, Riska Yanuarti, E. Oktavidiati, Nopia Wati, Wulan Angraini
{"title":"Pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)","authors":"Henni Febriawati, Siral Siral, Riska Yanuarti, E. Oktavidiati, Nopia Wati, Wulan Angraini","doi":"10.33862/citradelima.v6i2.296","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingginya jumlah kunjungan bagi penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus dengan jumlah kunjungannya 576 orang yang tergabung dalam PROLANIS. Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu, memiliki jumlah kunjungan tertinggi dari 10 Puskesmas dengan peserta Prolanisnya. Tujuan penelitian ini mengetahui pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yang terdiri dari 1 orang kepala puskesmas, 1 orang BPJS, 1 orang penanggung jawab prolanis, 5 orang peserta prolanis. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verfikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga yang terlibat dalam kegiatan prolanis adalah tenaga kesehatan, pihak BPJS, kader prolanis dan anggota prolanis. Kebijakan program prolanis telah sesuai dengan BPJS yaitu dengan melibatkan anggota BPJS kesehatan sebagai koordinator pemantau, pencatatan, dan pelaporan kegiatan untuk proses pencairan dana anggota prolanis, kebijakan ini juga di dukung penuh dari kepala puskesmas dan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab. Tenaga kesehatan di puskesmas haruslah dilakukan pelatihan dengan bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk meningkatkan edukasi dalam peran dan tanggung jawab setiap anggota yang terlibat didalam program prolanis. Dana prolanis puskesmas setiap 1 bulan sekali dengan kontrol kesehatan setiap 3 bulan. Proses pelaksanaan konsultasi medis peserta prolanis, kader dan tenaga kesehatan, edukasi kelompok peserta prolanis dengan tanya jawab serta pemberian informasi dari rumah ke rumah atau home visit. Kegiatan home visit kurang optimal karena kurangnya waktu dan wilayah kerja Puskesmas luas. Aktivitas prolanis yang dilaksanakan berupa senam dan cek gula darah untuk Diabetes Melitus serta darah tinggi untuk Hipertensi.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Citra Delima","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v6i2.296","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Tingginya jumlah kunjungan bagi penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus dengan jumlah kunjungannya 576 orang yang tergabung dalam PROLANIS. Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu, memiliki jumlah kunjungan tertinggi dari 10 Puskesmas dengan peserta Prolanisnya. Tujuan penelitian ini mengetahui pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Jalan Gedang Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yang terdiri dari 1 orang kepala puskesmas, 1 orang BPJS, 1 orang penanggung jawab prolanis, 5 orang peserta prolanis. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verfikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga yang terlibat dalam kegiatan prolanis adalah tenaga kesehatan, pihak BPJS, kader prolanis dan anggota prolanis. Kebijakan program prolanis telah sesuai dengan BPJS yaitu dengan melibatkan anggota BPJS kesehatan sebagai koordinator pemantau, pencatatan, dan pelaporan kegiatan untuk proses pencairan dana anggota prolanis, kebijakan ini juga di dukung penuh dari kepala puskesmas dan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab. Tenaga kesehatan di puskesmas haruslah dilakukan pelatihan dengan bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk meningkatkan edukasi dalam peran dan tanggung jawab setiap anggota yang terlibat didalam program prolanis. Dana prolanis puskesmas setiap 1 bulan sekali dengan kontrol kesehatan setiap 3 bulan. Proses pelaksanaan konsultasi medis peserta prolanis, kader dan tenaga kesehatan, edukasi kelompok peserta prolanis dengan tanya jawab serta pemberian informasi dari rumah ke rumah atau home visit. Kegiatan home visit kurang optimal karena kurangnya waktu dan wilayah kerja Puskesmas luas. Aktivitas prolanis yang dilaksanakan berupa senam dan cek gula darah untuk Diabetes Melitus serta darah tinggi untuk Hipertensi.
高血压和糖尿病的发病率很高,拜访普罗兰尼斯的人数为576人。Puskesmas路Gedang city Bengkulu,是参观人数最多的10名普斯基马斯游行者。本研究的目的是确定班古鲁市Gedang street的proskesmas实施。本研究采用定性方法。这项研究的线人多达8人,包括一个主要的脓包,一个BPJS,一个普罗兰尼斯,5个普罗兰尼斯。数据分析使用数据还原、数据展示和推论或验证。研究表明,参与普罗尼斯活动的人员包括卫生保健工作者、BPJS党派人士、卡德普罗兰尼斯主义者和普罗兰尼斯成员。prolanis计划的政策符合BPJS,即包括BPJS健康成员作为监督、记录和报告活动的活动,以解冻prolanis成员,还得到首席puskesmas和负责任的卫生工作者的充分支持。puskesmas的卫生工作者应与卫生服务机构合作,促进促进项目中每个成员的角色和责任的教育。养老基金每一个月开一次,每三个月控制一次。prolanis、kader和卫生保健工作者、prolanis小组教育的过程,通过挨家挨户或在家visit进行问答和咨询。由于缺乏大量的时间和工作场所,家庭visit活动不太理想。一项前期运动包括锻炼和检查糖尿病的血糖,以及高血压的高血压。