Sri Wahyuni, Ciptadi Achmad Yusup, Deden Dewantara Eris, Soekarno Mismana Putra, Agustin Sri Mulyatni, S. Siswanto, P. Priyono
{"title":"Peningkatan hasil dan penekanan kejadian penyakit pada jagung manis (Zea mays var. Bonanza) dengan pemanfaatan biostimulan berbahan kitosan","authors":"Sri Wahyuni, Ciptadi Achmad Yusup, Deden Dewantara Eris, Soekarno Mismana Putra, Agustin Sri Mulyatni, S. Siswanto, P. Priyono","doi":"10.22302/iribb.jur.mp.v87i2.349","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractCorn, an important crop in Indonesia still has a low productivity, thus many efforts are required to fulfill its national demand. One of the solutions to improve corn yield is by applying biostimulant containing chitosan as an active ingredient. Chitosan has been proved to increase plant growth and resistance against diseases. The objective of this research was to study the effects of several chitosan formulas on the yield and diseases occurance in sweet corn (Zea mays var. Bonanza). The chitosan formulas tested were soluble liquid(SL), wettable powder (WP), nano chitosan (NN), and unformulated chitosan (CH). The experiment was arranged using a randomized block design with three replications. All chitosan formulas were applied by seeds soaking for 20 minutes, followed by foliar spraying on corn plants at three weeks after planting (WAP), with the concentration of 500 ppm (400 L/ha spray volume), every threeweeks until 9 WAP. Parameters observed were brix value, weight of corn cobs, weight of corn biomass, and plant diseases including downy leaves, leafblight and leaf rust. The results showed that NN formula increased the brix value up to 7%, the corn cob weight up to 49% and the biomass weight upto 34% compared to the control; whereas SL formula reduced the incidence of downy mildew by 53% at 3 WAP and leaf blight disease by 51% at 6 WAP. In addition, the incidence of corn leaf rust reduced 59-71% in corn plant subjected to all chitosan formulas. Based on the results, application of chitosan in NN formula was best in increasing yield, while in SL formula was best in reducing the incidence of important corn diseases.[Keywords: downy mildew, chitosan formula, seed treatment]AbstrakJagung sebagai salah satu komoditas pangan penting di Indonesia masih memiliki produktivitas yang rendah sehingga diperlukan usaha untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil jagung adalah dengan aplikasi biostimulan yang mengandung bahan aktif kitosan. Kitosan telah terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan dan daya tahantanaman terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh beberapa formula kitosan terhadap hasil dan kejadian penyakit pada tanaman jagung manis (Zea mays var. Bonanza). Formula kitosan yang diuji adalah cairan yang dapat larut (soluble liquid, SL), tepung yang dapat dibasahi (wettable powder, WP), nano kitosan (nano chitosan, NN), dan kitosan non formulasi (unformulated chitosan, CH). Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Masingmasing formula kitosan tersebut diaplikasikan melalui perendaman benih selama 20 menit yangdiikuti dengan penyemprotan daun pada tanaman jagung berumur tiga minggu dengan konsentrasi 500 ppm (volume semprot 400 L/ha) yang dilakukan setiap tiga minggu sampai tanaman berumur sembilan minggu. Parameter yangdiamati adalah nilai brix, bobot tongkol jagung, bobot biomassa jagung, dan penekanan kejadian beberapa penyakit tanaman meliputi bulai, hawardaun, dan karat daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kitosan NNmeningkatkan nilai brix jagung manis hingga 7%, bobot tongkol jagung hingga 49% dan bobot biomassa hingga 34% dibandingkan dengan kontrol. Sementara itu, aplikasi kitosan SL dapat menekan kejadian penyakit bulai hingga 53% padaumur tanaman 3 minggu setelah tanam (MST) dan penyakit hawar daun hingga 51% pada umur 6 MST. Selain itu, kejadian penyakit karat daun jagung juga dapat ditekan 59-71% pada aplikasi keempat formula kitosan. Berdasarkan hasiltersebut, aplikasi kitosan NN paling optimal dalam meningkatkan hasil panen jagung manis, sedangkan aplikasi kitosan SL paling optimal dalam menekan kejadian beberapa penyakit pada tanaman jagung.[Kata Kunci: bulai, formula kitosan, perlakuan benih]","PeriodicalId":11660,"journal":{"name":"E-Journal Menara Perkebunan","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"E-Journal Menara Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v87i2.349","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
AbstractCorn, an important crop in Indonesia still has a low productivity, thus many efforts are required to fulfill its national demand. One of the solutions to improve corn yield is by applying biostimulant containing chitosan as an active ingredient. Chitosan has been proved to increase plant growth and resistance against diseases. The objective of this research was to study the effects of several chitosan formulas on the yield and diseases occurance in sweet corn (Zea mays var. Bonanza). The chitosan formulas tested were soluble liquid(SL), wettable powder (WP), nano chitosan (NN), and unformulated chitosan (CH). The experiment was arranged using a randomized block design with three replications. All chitosan formulas were applied by seeds soaking for 20 minutes, followed by foliar spraying on corn plants at three weeks after planting (WAP), with the concentration of 500 ppm (400 L/ha spray volume), every threeweeks until 9 WAP. Parameters observed were brix value, weight of corn cobs, weight of corn biomass, and plant diseases including downy leaves, leafblight and leaf rust. The results showed that NN formula increased the brix value up to 7%, the corn cob weight up to 49% and the biomass weight upto 34% compared to the control; whereas SL formula reduced the incidence of downy mildew by 53% at 3 WAP and leaf blight disease by 51% at 6 WAP. In addition, the incidence of corn leaf rust reduced 59-71% in corn plant subjected to all chitosan formulas. Based on the results, application of chitosan in NN formula was best in increasing yield, while in SL formula was best in reducing the incidence of important corn diseases.[Keywords: downy mildew, chitosan formula, seed treatment]AbstrakJagung sebagai salah satu komoditas pangan penting di Indonesia masih memiliki produktivitas yang rendah sehingga diperlukan usaha untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil jagung adalah dengan aplikasi biostimulan yang mengandung bahan aktif kitosan. Kitosan telah terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan dan daya tahantanaman terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh beberapa formula kitosan terhadap hasil dan kejadian penyakit pada tanaman jagung manis (Zea mays var. Bonanza). Formula kitosan yang diuji adalah cairan yang dapat larut (soluble liquid, SL), tepung yang dapat dibasahi (wettable powder, WP), nano kitosan (nano chitosan, NN), dan kitosan non formulasi (unformulated chitosan, CH). Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Masingmasing formula kitosan tersebut diaplikasikan melalui perendaman benih selama 20 menit yangdiikuti dengan penyemprotan daun pada tanaman jagung berumur tiga minggu dengan konsentrasi 500 ppm (volume semprot 400 L/ha) yang dilakukan setiap tiga minggu sampai tanaman berumur sembilan minggu. Parameter yangdiamati adalah nilai brix, bobot tongkol jagung, bobot biomassa jagung, dan penekanan kejadian beberapa penyakit tanaman meliputi bulai, hawardaun, dan karat daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kitosan NNmeningkatkan nilai brix jagung manis hingga 7%, bobot tongkol jagung hingga 49% dan bobot biomassa hingga 34% dibandingkan dengan kontrol. Sementara itu, aplikasi kitosan SL dapat menekan kejadian penyakit bulai hingga 53% padaumur tanaman 3 minggu setelah tanam (MST) dan penyakit hawar daun hingga 51% pada umur 6 MST. Selain itu, kejadian penyakit karat daun jagung juga dapat ditekan 59-71% pada aplikasi keempat formula kitosan. Berdasarkan hasiltersebut, aplikasi kitosan NN paling optimal dalam meningkatkan hasil panen jagung manis, sedangkan aplikasi kitosan SL paling optimal dalam menekan kejadian beberapa penyakit pada tanaman jagung.[Kata Kunci: bulai, formula kitosan, perlakuan benih]
玉米甜味玉米(Zea mays var. Bonanza)和kitosan生物兴奋剂的增加和抑制疾病
摘要玉米作为印尼的重要作物,其产量仍然很低,要满足国家对玉米的需求还需要付出很多努力。提高玉米产量的解决方案之一是使用含有壳聚糖作为活性成分的生物刺激素。壳聚糖已被证明具有促进植物生长和抗病性的作用。研究几种壳聚糖配方对甜玉米(Zea mays var. Bonanza)产量和病害的影响。所测试的壳聚糖配方有可溶性(SL)、可湿性粉末状(WP)、纳米壳聚糖(NN)和未配制壳聚糖(CH)。试验采用随机区组设计,设3个重复。各配方均采用种子浸泡20分钟后,于播种后3周(WAP)对玉米植株进行叶面喷施,喷施浓度为500 ppm (400 L/ hm2),每3周喷施一次,直至9 WAP。观察的参数包括玉米的糖度值、玉米芯质量、玉米生物量质量以及绒毛叶、叶枯病和叶锈病等植物病害。结果表明:与对照相比,NN配方可使玉米糖度值提高7%,使玉米芯重提高49%,使生物量重提高34%;而SL配方在3 WAP时降低霜霉病发病率53%,在6 WAP时降低叶枯病发病率51%。此外,经壳聚糖处理的玉米叶片锈病发生率降低59 ~ 71%。综上所述,在NN配方中施用壳聚糖的增产效果最好,而在SL配方中施用壳聚糖的降低玉米重要病害的发生率最好。【关键词】霜霉病,壳聚糖配方,种子处理】【关键词】霜霉病,壳聚糖配方,种子处理Salah研究卡拉为她meningkatkan hasil jagung adalah dengan aplikasi biostimulan杨mengandung bahan aktif kitosan。Kitosan telah terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan dan daya tahantanaman terhadap penyakit。Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh beberapa formula kitosan terhadap hasil dan kejadian penyakit pada tanaman jagung manis (Zea mays var. Bonanza)。配方:kitosan yang diuji adalah cairan yang dapat larut(可溶性液体,SL), tepung yang dapat dibashi(可湿性粉末,WP),纳米kitosan(纳米壳聚糖,NN),丹kitosan非配方(未配方壳聚糖,CH)。Percobaan dilakukan menggunakan ranchanan akakkelpok (RAK)登干tiga ulangan。制浆配方kitosan tersebut diaplikasikan melali perendaman benselama 20 menmeni yang didiikuti dengan penyeprotan dadada tanaman jagung berumga minggu dengan konsentrasi 500 ppm(体积semprot 400 L/ha) yang dilakukan setiap tiga minggu sampai tanaman berumur sembilan minggu。参数yangdiamati adalah nilai brix, bobot tongkol jagung, bobot biomassa jagung, danpenekanan kejadian beberapa penyakit tanaman meliputi bulai, hawardaun, dankarat daun。Hasil penelitian menunjukkan bahwa applikasi kitosan NNmeningkatkan nilai brix jagung manis hingga 7%, bobot tongkol jagung hingga 49%, bobot biomassa hingga 34%, dibandingkan dengan对照。Sementara itu, applikasi kitosan SL dapat menekan kejadian penyakit bulai hinga 53% padaumur tanaman 3 minggu setelah tanam (MST) dan penyakit hawar dawinga 51% padaumur 6 MST。Selain itu, kejadian penyakit karat and jagung juga patat ditekan 59-71% paas应用kejadian公式kitosan。Berdasarkan hasiltersebut,应用plikasi kitosan NN优化dalam meningkatkan hasil panen jagung manis, sedangkan应用plikasi kitosan SL优化dalam menekan kejadian beberapa penyakit padtanaman jagung。[Kata Kunci: bulai, formula kitosan, perlakuan benih]