{"title":"PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS INDUSTRI YANG ADAPTIF PADA KONDISI PANDEMI COVID-19 (USAHA PELANGI FOOD KOTA BENGKULU)","authors":"Alifah nurah Fatonah, Meizul Zuki, Damres Uker","doi":"10.31186/jagroindustri.12.2.96-113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banyak perusahaan kecil khususnya bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian (Agroindustri) juga membutuhkan pengaturan tata letak fasilitas yang baik. Pelangi Food merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) makanan tradisional Bengkulu yang menyediakan berbagai jenis makanan khas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keadaan layout awal sebelum masa pandemi Covid-19 di Pelangi Food, mendapatkan dan menerapkan rancangan ulang tata letak fasilitas pada masa pandemi Covid-19 menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19 di usaha kuliner Pelangi Food dan memberikan informasi mengenai keunggulan rancangan ulang tata letak fasilitas industri yang baru menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19. Metode yang digunakan untuk memperbaiki tata letak fasilitas yang ada dalam bentuk perancangan ulang pada penelitian ini yaitu Metode 5S dan tatanan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) Tata letak fasilitas industri awal berada dalam kondisi kurang baik dan belum bisa memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen, b) Tata letak fasilitas usulan yang lebih baik dan memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen; perubahan pemanfaatan ruang penyimpanan yang baik dan tertata rapi serta tidak terjadi penumpukkan barang/produk, pengelompokkan alat produksi yang baik dan penataan ruangan yang rapi dan teratur, lingkungan kerja menjadi rapi, bersih, aman dan nyaman sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja dan konsumen menjadi lebih nyaman dalam berbelanja, c) Inovasi mampu memperbaiki lingkungan kerja yang semula berada dalam kondisi kurang baik dan belum memenuhi harapan karyawan/ konsumen menjadi lebih baik dan bisa memenuhi harapan karyawan dan konsumen.","PeriodicalId":17712,"journal":{"name":"Jurnal Agroindustri","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agroindustri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31186/jagroindustri.12.2.96-113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Banyak perusahaan kecil khususnya bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian (Agroindustri) juga membutuhkan pengaturan tata letak fasilitas yang baik. Pelangi Food merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) makanan tradisional Bengkulu yang menyediakan berbagai jenis makanan khas Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keadaan layout awal sebelum masa pandemi Covid-19 di Pelangi Food, mendapatkan dan menerapkan rancangan ulang tata letak fasilitas pada masa pandemi Covid-19 menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19 di usaha kuliner Pelangi Food dan memberikan informasi mengenai keunggulan rancangan ulang tata letak fasilitas industri yang baru menggunakan metode 5S sesuai tatanan Covid-19. Metode yang digunakan untuk memperbaiki tata letak fasilitas yang ada dalam bentuk perancangan ulang pada penelitian ini yaitu Metode 5S dan tatanan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) Tata letak fasilitas industri awal berada dalam kondisi kurang baik dan belum bisa memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen, b) Tata letak fasilitas usulan yang lebih baik dan memenuhi tingkat kebutuhan karyawan dan konsumen; perubahan pemanfaatan ruang penyimpanan yang baik dan tertata rapi serta tidak terjadi penumpukkan barang/produk, pengelompokkan alat produksi yang baik dan penataan ruangan yang rapi dan teratur, lingkungan kerja menjadi rapi, bersih, aman dan nyaman sehingga karyawan lebih bersemangat dalam bekerja dan konsumen menjadi lebih nyaman dalam berbelanja, c) Inovasi mampu memperbaiki lingkungan kerja yang semula berada dalam kondisi kurang baik dan belum memenuhi harapan karyawan/ konsumen menjadi lebih baik dan bisa memenuhi harapan karyawan dan konsumen.