Anak Agung Pradnya Paramitha Vidiani, Lisa Aditama, Amelia Lorensia
{"title":"Kajian Continuity of Care Pasien Program Rujuk Balik di Puskesmas Kota Surabaya","authors":"Anak Agung Pradnya Paramitha Vidiani, Lisa Aditama, Amelia Lorensia","doi":"10.24123/mpi.v5i1.5484","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \n \nPasien penyakit kronis menjalani transisi pelayanan kesehatan, sehingga kesinambungan perawatan atau continuity of care (CoC) menjadi komitmen antar tenaga kesehatan. CoC diukur dari perspektif pasien berdasarkan pengalaman dalam pelayanan kesehatan terkait kesinambungan informasi, hubungan dan manajerial. Tujuan penelitian adalah melakukan kajian CoC pasien DM tipe 2 dan hipertensi PRB Puskesmas Kota Surabaya dan menggali pengalaman pasien dalam transisi pelayanan kesehatan. Rancangan penelitian adalah mixed methods. Sampel ditentukan secara purposive dengan memperhatikan kriteria penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Cuestionario Continuidad Asistencial Entre Niveles de Atencion (CCAENA) dan wawancara semi-terstruktur. Kesinambungan hubungan berada pada tingkat yang tertinggi, dimana hubungan dengan dokter spesialis lebih tinggi (95%) dibandingkan dokter umum (74%). Ketidaksinambungan hubungan terbesar, yaitu tidak bisa berkonsultasi dengan dokter yang sama di Puskesmas (58%). Kesinambungan manajerial terkait koherensi perawatan (91%) dan aksesibilitas (79%). Ketidaksinambungan manajerial terbesar adalah tidak ada koherensi perawatan antara dokter spesialis dan dokter di Puskesmas (85%) serta aksesibilitas saat antri di rumah rakit (48%). Kesinambungan informasi berada pada tingkat paling rendah (73%). Ketidaksinambungan informasi terbesar adalah diskusi antara pasien dan dokter di Puskesmas terkait pengobatan setelah rujukan (37%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketidaksinambungan dalam transisi perawatan pasien penyakit kronis terbesar adalah pemberian informasi. Apoteker memiliki peran penting untuk meningkatkan pelayanan informasi dan menjamin keselamatan pasien disetiap rantai perawatan. \n \n \n \n \n \nTransition of healthcare increases the risk of chronic disease patients, therefore continuity of care (CoC) is needed for patient care. CoC measure from the patient's perspective based on experience related to continuity of information, relationships and managerial. The purpose was to study of CoC patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM) and hypertension referral program at the Surabaya City Public Health Center and explore patient experiences in transitioning health services. The design is mixed methods. The sample was determined purposively by observe into research criteria. Data collection was using the Cuestionario Continuidad Asistencial Entre Niveles de Atencion (CCAENA) questionnaire and semi-structured interviews. Relation continuity is the highest level, where relationships with specialist are higher (95%) than general prescriber (GP) (74%). The biggest discontinuity is not being able to consult the same GP (58%). Managerial continuity related to coherence of care (91%) and accessibility (79%). The biggest managerial discontinuity is coherence between specialist and GP (85%) and accessibility when queuing at the hospital (48%). Information continuity is the lowest level (73%). The biggest discontinuity is discussion between patients and GP regarding treatment after referral (37%). Conclusion this study is the biggest discontinuity in the transition of care for chronic disease patients is information. Pharmacists have an important role to improve information services and ensure patient safety. \n \n \n \n \n \n \n \n","PeriodicalId":18807,"journal":{"name":"MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana)","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24123/mpi.v5i1.5484","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pasien penyakit kronis menjalani transisi pelayanan kesehatan, sehingga kesinambungan perawatan atau continuity of care (CoC) menjadi komitmen antar tenaga kesehatan. CoC diukur dari perspektif pasien berdasarkan pengalaman dalam pelayanan kesehatan terkait kesinambungan informasi, hubungan dan manajerial. Tujuan penelitian adalah melakukan kajian CoC pasien DM tipe 2 dan hipertensi PRB Puskesmas Kota Surabaya dan menggali pengalaman pasien dalam transisi pelayanan kesehatan. Rancangan penelitian adalah mixed methods. Sampel ditentukan secara purposive dengan memperhatikan kriteria penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Cuestionario Continuidad Asistencial Entre Niveles de Atencion (CCAENA) dan wawancara semi-terstruktur. Kesinambungan hubungan berada pada tingkat yang tertinggi, dimana hubungan dengan dokter spesialis lebih tinggi (95%) dibandingkan dokter umum (74%). Ketidaksinambungan hubungan terbesar, yaitu tidak bisa berkonsultasi dengan dokter yang sama di Puskesmas (58%). Kesinambungan manajerial terkait koherensi perawatan (91%) dan aksesibilitas (79%). Ketidaksinambungan manajerial terbesar adalah tidak ada koherensi perawatan antara dokter spesialis dan dokter di Puskesmas (85%) serta aksesibilitas saat antri di rumah rakit (48%). Kesinambungan informasi berada pada tingkat paling rendah (73%). Ketidaksinambungan informasi terbesar adalah diskusi antara pasien dan dokter di Puskesmas terkait pengobatan setelah rujukan (37%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketidaksinambungan dalam transisi perawatan pasien penyakit kronis terbesar adalah pemberian informasi. Apoteker memiliki peran penting untuk meningkatkan pelayanan informasi dan menjamin keselamatan pasien disetiap rantai perawatan.
Transition of healthcare increases the risk of chronic disease patients, therefore continuity of care (CoC) is needed for patient care. CoC measure from the patient's perspective based on experience related to continuity of information, relationships and managerial. The purpose was to study of CoC patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM) and hypertension referral program at the Surabaya City Public Health Center and explore patient experiences in transitioning health services. The design is mixed methods. The sample was determined purposively by observe into research criteria. Data collection was using the Cuestionario Continuidad Asistencial Entre Niveles de Atencion (CCAENA) questionnaire and semi-structured interviews. Relation continuity is the highest level, where relationships with specialist are higher (95%) than general prescriber (GP) (74%). The biggest discontinuity is not being able to consult the same GP (58%). Managerial continuity related to coherence of care (91%) and accessibility (79%). The biggest managerial discontinuity is coherence between specialist and GP (85%) and accessibility when queuing at the hospital (48%). Information continuity is the lowest level (73%). The biggest discontinuity is discussion between patients and GP regarding treatment after referral (37%). Conclusion this study is the biggest discontinuity in the transition of care for chronic disease patients is information. Pharmacists have an important role to improve information services and ensure patient safety.
慢性病患者正经历着医疗保健的过渡,因此持续的治疗或持续的护理成为卫生保健的承诺。CoC是根据患者的观点来衡量的,基于信息、关系和管理的持续性医疗服务的经验。该研究的目的是对DM型2型患者的CoC患者进行夹具研究,了解患者在医疗过渡中的经验。研究的设计是混合的方法。样本的目的是通过研究标准来确定。数据收集是通过专责问卷进行的,专责小组成员Entre Niveles de Atencion (CCAENA)和半结构化采访。持续性是最高的,与专家的关系比一般医生(74%)更高。最大的不连续性是不能在Puskesmas咨询同一位医生(58%)。负责维护一致性的管理连续性(91%)和可及性(79%)。最大的管理障碍是Puskesmas的专家和医生(85%)之间的治疗不一致,在等待救生筏的时候可获得性(48%)。信息的传播速度最低(73%)。最大的信息不连续性是口诊后患者和医生之间关于治疗的讨论(37%)。这项研究的结论是,最大的慢性病患者治疗过渡的不连续性是提供信息。药剂师在改善信息服务和确保每个护理链患者的安全方面发挥着重要作用。治疗治疗的转变增加了慢性疾病的风险,这就是持续护理所需要的。对病人的了解取决于持续的信息、关系和管理。目的是研究泗水市公共卫生中心的2型糖尿病和高血压推荐项目。设计是混合的方法。样本是由观察到的重点研究对象决定的。数据集合使用的是连续的问题助理Entre Niveles de Atencion (CCAENA)提问并进行半结构性采访。持续的关系是最极端的,与专家的关系比总攻(74%)更高。最大的持续困难是不能咨询同样的医生(58%)。持续管理与关爱相关(91%)和包容(79%)。最大的管理不稳定是专家和全科医生(85%)在住院期间的协调(48%)。信息继续保持较低水平(73%)。最严重的分歧是病人和家庭医生在推荐后寻求治疗(37%)之间的严重分歧。这项研究的结论是对慢性疾病患者的治疗史上最严重的分歧是信息。药房有一个重要的信息服务和保险。