{"title":"Pengaruh Penggunaan Limbah Botol Plastik Terhadap Karakteristik Marshall Campuran Lapis Aspal Beton (LASTON)","authors":"Novita Sariani Ngabar","doi":"10.23917/dts.v15i2.18748","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Untuk meningkatkan kualitas permukaan jalan dapat dilakukan perubahan campuran aspal beton (LASTON) yang diharapkan memiliki kualitas aspal yang sesuai dengan standar. Contoh penelitian sering menggunakan bahan limbah kota sebagai alternatif untuk memodifikasi campuran perkerasan. Limbah botol plastik PET (polyethylene terephthalate) digunakan sebagai bahan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sifat dan membandingkan nilai parameter Marshall. Proses pencampuran menggunakan proses kering dimana ditambahkan plastik dan agregat, kemudian dipanaskan dan kemudian ditambahkan aspal panas. Kandungan PET yang ditambahkan adalah 0%, 2%, 5%, 8% dari berat aspal. Berdasarkan analisis data perhitungan dan percobaan laboratorium, penambahan kepingan botol plastik PET (polyethylene terephthalate) terhadap pengendalian campuran AC-WC menyebabkan penurunan skor stabilitas sebesar 13,82%. Nilai VFA (Void Filled with Asphalt) mengalami penurunan sebesar 5,22 persen, sedangkan kuat luluh mengalami penurunan sebesar 15,522 %. Nilai VMA (Void in Mineral Aggregate) meningkat sebesar 1,196%, namun nilai VIM (Void in Mix) meningkat sebesar 0,540, sedangkan Marshall Ratio meningkat sebesar 0,452%. Hasil Uji Parameter Marshall menunjukkan penggunaan limbah botol plastik PET dengan variasi kandungan plastik 0%, 2%, 5 ± 8% masih belum optimal untuk digunakan sebagai bahan tambahan AC-WC Laston Bina Marga 2018 dibawah kondisi yang ditentukan pada spesifikasi umum Divisi 6, karena nilai VFA dan VIM yang ditentukan pada penelitian tidak memenuhi persyaratan.","PeriodicalId":34836,"journal":{"name":"Prokons","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prokons","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23917/dts.v15i2.18748","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Untuk meningkatkan kualitas permukaan jalan dapat dilakukan perubahan campuran aspal beton (LASTON) yang diharapkan memiliki kualitas aspal yang sesuai dengan standar. Contoh penelitian sering menggunakan bahan limbah kota sebagai alternatif untuk memodifikasi campuran perkerasan. Limbah botol plastik PET (polyethylene terephthalate) digunakan sebagai bahan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sifat dan membandingkan nilai parameter Marshall. Proses pencampuran menggunakan proses kering dimana ditambahkan plastik dan agregat, kemudian dipanaskan dan kemudian ditambahkan aspal panas. Kandungan PET yang ditambahkan adalah 0%, 2%, 5%, 8% dari berat aspal. Berdasarkan analisis data perhitungan dan percobaan laboratorium, penambahan kepingan botol plastik PET (polyethylene terephthalate) terhadap pengendalian campuran AC-WC menyebabkan penurunan skor stabilitas sebesar 13,82%. Nilai VFA (Void Filled with Asphalt) mengalami penurunan sebesar 5,22 persen, sedangkan kuat luluh mengalami penurunan sebesar 15,522 %. Nilai VMA (Void in Mineral Aggregate) meningkat sebesar 1,196%, namun nilai VIM (Void in Mix) meningkat sebesar 0,540, sedangkan Marshall Ratio meningkat sebesar 0,452%. Hasil Uji Parameter Marshall menunjukkan penggunaan limbah botol plastik PET dengan variasi kandungan plastik 0%, 2%, 5 ± 8% masih belum optimal untuk digunakan sebagai bahan tambahan AC-WC Laston Bina Marga 2018 dibawah kondisi yang ditentukan pada spesifikasi umum Divisi 6, karena nilai VFA dan VIM yang ditentukan pada penelitian tidak memenuhi persyaratan.