{"title":"HUBUNGAN POLA ASUH PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING","authors":"Abdul Syafei, Rahmalia Afriyani, Apriani","doi":"10.52047/jkp.v13i25.217","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting yang gagal ditanggulangi akan berdampak pada perkembangan otak hingga tingkat kecerdasan balita menjadi kurang. Pola asuh pemberian makanan merupakan faktor dominan penyebab kejadian stunting. Kecamatan Gandus merupakan kecamatan dengan jumlah balita stunting terbanyak di kota Palembang yaitu 140 orang balita. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pola asuh pemberian makan dengan kejadian balita stunting. Metode: Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan crossextional design. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September tahun 2022 dan sampel pada penelitian adalah ibu yang memiliki balita dan berkunjung ke posyandu wilayah kerja puskesmas Gandus Palembang berjumlah 98 orang responden. Hasil: Didapatkan bahwa hanya sebagian besar responden tidak memiliki balita stunting 90(91.2%), dan memiliki pola asuh pemberian makanan yang baik 64(65.3%). Lebih lanjut hasil uji chi square menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting (p value:0.020). Kesimpulan: Semakin Baiknya pola asuh dalam pemberian makanan yang dilakukan oleh seorang ibu maka akan semakin kecil peluang balita nya untuk menderita stunting. Saran: Edukasi kesehatan tentang pola asuh pemberian makan harus dilakukan secara terjadwal untuk mencegah terjadinya stunting dan perlunya pemantauan pertumbuhan anak dengan stunting yang berkesinambungan.","PeriodicalId":17727,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan dan Pembangunan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan dan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52047/jkp.v13i25.217","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stunting yang gagal ditanggulangi akan berdampak pada perkembangan otak hingga tingkat kecerdasan balita menjadi kurang. Pola asuh pemberian makanan merupakan faktor dominan penyebab kejadian stunting. Kecamatan Gandus merupakan kecamatan dengan jumlah balita stunting terbanyak di kota Palembang yaitu 140 orang balita. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pola asuh pemberian makan dengan kejadian balita stunting. Metode: Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan crossextional design. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September tahun 2022 dan sampel pada penelitian adalah ibu yang memiliki balita dan berkunjung ke posyandu wilayah kerja puskesmas Gandus Palembang berjumlah 98 orang responden. Hasil: Didapatkan bahwa hanya sebagian besar responden tidak memiliki balita stunting 90(91.2%), dan memiliki pola asuh pemberian makanan yang baik 64(65.3%). Lebih lanjut hasil uji chi square menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting (p value:0.020). Kesimpulan: Semakin Baiknya pola asuh dalam pemberian makanan yang dilakukan oleh seorang ibu maka akan semakin kecil peluang balita nya untuk menderita stunting. Saran: Edukasi kesehatan tentang pola asuh pemberian makan harus dilakukan secara terjadwal untuk mencegah terjadinya stunting dan perlunya pemantauan pertumbuhan anak dengan stunting yang berkesinambungan.