Proses Berpikir Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Pertidaksamaan Dengan Pemberian Scaffolding

Dewi Tri Wulandari
{"title":"Proses Berpikir Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Pertidaksamaan Dengan Pemberian Scaffolding","authors":"Dewi Tri Wulandari","doi":"10.33084/pedagogik.v18i1.4883","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Matematika berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip tersusun secara hierarki, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks, sehingga untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah perlu pembelajaran matematika yang mengacu pada pendekatan kontruktivisme. Banyak penelitian berupaya meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, namun belum sampai ke tahap proses berpikir mahasiswa.  Penelitian ini mengkaji proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah ketika mendapatkan  scaffolding. Pemberian scaffolding mengacu pada tiga tingkat scaffolding, Selanjutnya dikaji perkembangan proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah dengan berfokus pada kesulitan yang dialami oleh siswa pada empat langkah pemecahan masalah, yaitu kesulitan dalam hal: pemahaman masalah; menyatakan fakta dalam kalimat matematika; menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya; dan memeriksa kembali hasil perhitungan serta mengkomunikasikan jawaban. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses berpikir mahasiswa dalam memecahkan masalah bersifat khusus, dan dapat berkembang dengan pemberian scaffolding. Kesulitan pada langkah pemahaman masalah hanya dialami oleh kelompok mahasiswa berkemampuan matematika rendah. Kelompok mahasiswa berkemampuan tinggi mengalami kesulitan pada langkah memeriksa kembali hasil perhitungan dan mengkomunikasikan jawaban. Akibatnya kelompok mahasiswa ini tidak menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya secara lengkap dalam menyelesaikan masalah Banyaknya scaffolding yang diperlukan tergantung pada masing-masing individu. Dengan dasar temuan pada penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru pada umumnya untuk memahami proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah, sehingga dapat memberikan bantuan yang diperlukan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemecahan masalah.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v18i1.4883","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Matematika berupa fakta, konsep, operasi dan prinsip tersusun secara hierarki, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks, sehingga untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah perlu pembelajaran matematika yang mengacu pada pendekatan kontruktivisme. Banyak penelitian berupaya meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, namun belum sampai ke tahap proses berpikir mahasiswa.  Penelitian ini mengkaji proses berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah ketika mendapatkan  scaffolding. Pemberian scaffolding mengacu pada tiga tingkat scaffolding, Selanjutnya dikaji perkembangan proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah dengan berfokus pada kesulitan yang dialami oleh siswa pada empat langkah pemecahan masalah, yaitu kesulitan dalam hal: pemahaman masalah; menyatakan fakta dalam kalimat matematika; menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya; dan memeriksa kembali hasil perhitungan serta mengkomunikasikan jawaban. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa proses berpikir mahasiswa dalam memecahkan masalah bersifat khusus, dan dapat berkembang dengan pemberian scaffolding. Kesulitan pada langkah pemahaman masalah hanya dialami oleh kelompok mahasiswa berkemampuan matematika rendah. Kelompok mahasiswa berkemampuan tinggi mengalami kesulitan pada langkah memeriksa kembali hasil perhitungan dan mengkomunikasikan jawaban. Akibatnya kelompok mahasiswa ini tidak menggunakan konsep-konsep matematika yang telah dipelajari sebelumnya secara lengkap dalam menyelesaikan masalah Banyaknya scaffolding yang diperlukan tergantung pada masing-masing individu. Dengan dasar temuan pada penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru pada umumnya untuk memahami proses berpikir siswa dalam pemecahan masalah, sehingga dapat memberikan bantuan yang diperlukan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemecahan masalah.
学生们认为解决纠纷的过程与脚手架的奖励是一致的
数学以事实、概念、操作和原则为层次、结构、逻辑和系统的组合,从最简单的到最复杂的,从而提高解决问题的能力。许多研究都试图提高学生解决问题的能力,但还没有达到学生思维的水平。这项研究考察了学生在脚手架问题上解决问题的思维过程。脚手架的授予是指三种脚手架水平的脚手架,然后通过关注学生在解决问题的四个步骤上所经历的困难来了解问题的解决过程,即问题理解;用数学句子陈述事实;使用之前研究过的数学概念;再检查计算结果并沟通答案。研究发现,学生解决问题的思维过程是特殊的,可以通过脚手架的授予而发展。理解问题的困难只发生在数学能力较低的学生群体中。有能力的学生在反复检查计算结果和沟通答案的步骤上遇到了困难。因此,这群学生没有使用之前所学到的全部数学概念来解决依赖每个人的许多脚手架问题。根据本研究的发现,研究人员建议教师一般了解学生的问题解决思维过程,从而为学生提高解决问题的能力提供必要的帮助。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信