Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder Arak Tradisional Bali dan Koktail Menggunakan Skrining Fitokimia, Spektrofotometer UV-Vis dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Spektrometri Massa
{"title":"Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder Arak Tradisional Bali dan Koktail Menggunakan Skrining Fitokimia, Spektrofotometer UV-Vis dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Spektrometri Massa","authors":"Sarawinda Hutagalung","doi":"10.24246/juses.v6i1p7-19","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Arak tradisional bali merupakan minuman beralkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi nira yang berasal dari tanaman siwalan. Arak koktail kecarum adalah minuman beralkohol yang terbuat dari arak dengan penambahan berbagai macam rempah-rempah atau herbal. Pengembangan metode analisis kandungan senyawa kimia pada minuman beralkohol pada umumnya adalah analisis untuk menentukan kandungan alkohol, tetapi penelitian mengenai analisis metabolit sekunder pada minuman beralkohol belum banyak dilakukan secara signifikan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam arak tradisonal bali dan arak koktail kecarum menggunakan skrining fitokimia, spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Sampel arak yang digunakan adalah arak tradisional bali yang didapatkan dari kabupaten Karang Asem, sedangkan arak koktail kecarum diperoleh dari daerah Sanur, Bali. Analisa metabolit sekunder pada arak tradisional dan arak koktail kecarum dilakukan dengan skrining fitokimia, identifikasi, dan konfirmasi senyawa metabolit sekunder menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Berdasarkan hasil skrining fitokimia, arak tradisional bali tidak mengandung senyawa metabolit sekunder, sedangkan arak koktail kecarum mengandung senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari flavonoid, tanin dan kumarin, golongan senyawa terpen yang terdiri dari minyak atsiri, saponin, sterol, dan triterpenoid. Hasil uji kuantitatif menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis diperoleh kadar senyawa fenolik total sebanyak 335,77 mg GAE/mL; kadar senyawa flavonoid total sebanyak 620,17 mg QE/mL; dan kadar senyawa tanin total sebanyak 416,63 mg TAE/mL. Berdasarkan hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS) diperoleh bahwa arak koktail kecarum mengandung 24 senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari senyawa flavonoid dan fenol.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24246/juses.v6i1p7-19","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Arak tradisional bali merupakan minuman beralkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi nira yang berasal dari tanaman siwalan. Arak koktail kecarum adalah minuman beralkohol yang terbuat dari arak dengan penambahan berbagai macam rempah-rempah atau herbal. Pengembangan metode analisis kandungan senyawa kimia pada minuman beralkohol pada umumnya adalah analisis untuk menentukan kandungan alkohol, tetapi penelitian mengenai analisis metabolit sekunder pada minuman beralkohol belum banyak dilakukan secara signifikan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam arak tradisonal bali dan arak koktail kecarum menggunakan skrining fitokimia, spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Sampel arak yang digunakan adalah arak tradisional bali yang didapatkan dari kabupaten Karang Asem, sedangkan arak koktail kecarum diperoleh dari daerah Sanur, Bali. Analisa metabolit sekunder pada arak tradisional dan arak koktail kecarum dilakukan dengan skrining fitokimia, identifikasi, dan konfirmasi senyawa metabolit sekunder menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Berdasarkan hasil skrining fitokimia, arak tradisional bali tidak mengandung senyawa metabolit sekunder, sedangkan arak koktail kecarum mengandung senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari flavonoid, tanin dan kumarin, golongan senyawa terpen yang terdiri dari minyak atsiri, saponin, sterol, dan triterpenoid. Hasil uji kuantitatif menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis diperoleh kadar senyawa fenolik total sebanyak 335,77 mg GAE/mL; kadar senyawa flavonoid total sebanyak 620,17 mg QE/mL; dan kadar senyawa tanin total sebanyak 416,63 mg TAE/mL. Berdasarkan hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS) diperoleh bahwa arak koktail kecarum mengandung 24 senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari senyawa flavonoid dan fenol.