TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA ASUH GIZI HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN

Ahmad Shodikin, M. Mutalazimah, Muwakhidah Muwakhidah, Nur Lathifah Mardiyati
{"title":"TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN POLA ASUH GIZI HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN","authors":"Ahmad Shodikin, M. Mutalazimah, Muwakhidah Muwakhidah, Nur Lathifah Mardiyati","doi":"10.14710/jnc.v12i1.35322","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan gizi tidak adekuat dalam jangka waktu lama sejak awal kelahiran yang memengaruhi pertumbuhan anak. Persentase stunting pada balita di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi sebagai faktor tidak langsung dalam kejadian stunting pada balita, dikarenakan hal tersebut memengaruhi secara langsung asupan gizi balita.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 balita dari total populasi sebanyak 187 balita yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling di 5 posyandu. Data yang dikaji meliputi karakteristik subjek, tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi. Data pendidikan ibu dan pola asuh gizi diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 28 item pertanyaan (nilai r=0,968). Status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri yaitu mengukur tinggi badan dan berat badan. Analisis data dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase balita stunting sebesar 15,8%. Ibu dengan pendidikan rendah (Tidak sekolah, SD, SMP) sebesar 26,3%. Pola asuh gizi kategori kurang sebesar 54,4%. Dari uji hubungan tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi masing-masing nilai p=0,427 dan p=0,718.Simpulan: Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Dinas Kesehatan Sragen dan Puskesmas Gemolong diharapkan dapat memperbaiki perilaku pola asuh gizi ibu balita untuk mencegah terjadinya stunting di masa kedepannya yang diakibatkan oleh pola asuh gizi seimbang kurang baik. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.35322","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan gizi tidak adekuat dalam jangka waktu lama sejak awal kelahiran yang memengaruhi pertumbuhan anak. Persentase stunting pada balita di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 24,4%. Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi sebagai faktor tidak langsung dalam kejadian stunting pada balita, dikarenakan hal tersebut memengaruhi secara langsung asupan gizi balita.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi dengan kejadian stunting pada balita di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 balita dari total populasi sebanyak 187 balita yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling di 5 posyandu. Data yang dikaji meliputi karakteristik subjek, tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi. Data pendidikan ibu dan pola asuh gizi diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 28 item pertanyaan (nilai r=0,968). Status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri yaitu mengukur tinggi badan dan berat badan. Analisis data dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase balita stunting sebesar 15,8%. Ibu dengan pendidikan rendah (Tidak sekolah, SD, SMP) sebesar 26,3%. Pola asuh gizi kategori kurang sebesar 54,4%. Dari uji hubungan tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi masing-masing nilai p=0,427 dan p=0,718.Simpulan: Tingkat pendidikan ibu dan pola asuh gizi tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Dinas Kesehatan Sragen dan Puskesmas Gemolong diharapkan dapat memperbaiki perilaku pola asuh gizi ibu balita untuk mencegah terjadinya stunting di masa kedepannya yang diakibatkan oleh pola asuh gizi seimbang kurang baik. 
母亲的教育水平和营养教养与24-59岁幼儿发育不良有关
背景:发育不良是一种慢性营养问题,其原因是自出生初期以来,营养需求没有得到充分满足。2021年印尼幼儿发育迟缓的比例为24.4%。母亲的教育水平和营养教养是蹒跚学步者发育发育过程中的一个间接因素,因为这直接影响了婴儿的营养摄入量。目的:本研究旨在确定母亲的教育水平和营养教养与Sragen区幼儿发育不良事件之间的关系。方法:这类研究是通过横向方法进行的观察研究。该研究的受试者包括57名幼儿,其中只有187名幼儿选择在5波尚都进行简单的随机抽样技术。研究数据包括受试者的特征、母亲的教育水平和营养教养。母亲的教育数据和营养教养数据是通过一份由28项问题组成的问卷(r= 0968)获得的。营养状况是通过测量身高和体重的人体测量来获得的。用chi square测试数据分析。结果:研究表明,幼儿发育不良的比例为15.8%。受教育程度较低的母亲(不是学校、小学、中学)占26.3%。营养教养类别小于54.4%。母亲教育水平和营养教养测试分别为p= 427和p= 718。总结:母亲的教育水平和营养教养与幼儿发育不良无关。营养不良营养培养服务预计将改善幼儿母亲的营养教养模式行为,以防止未来的不良发育。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信