{"title":"Uji Efek Analgesik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst) pada Mencit Putih (Mus musculus) Jantan","authors":"Irma Santi, Bayu Putra, Fitka Ulfa Rahman","doi":"10.57174/j.born.v3i2.88","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nyeri merupakan kondisi yang menandakan tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan dan peradangan. Nyeri dapat diatasi dengan analgesik. Salah satu tanaman yang diduga mempunyai efek analgesik adalah daun matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I diberikan NaCMC sebagai kontrol negatif, kelompok II diberikan ibuprofen sebagai kontrol positif, serta kelompok III, IV, dan V diberikan EEDM dengan dosis berturut-turut 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitoneal setelah 30 menit pemberian sediaan uji secara oral. Pengamatan dilakukan dengan menghitung respon nyeri yang ditandai dengan geliat selama 180 menit dengan interval waktu 10 menit. Data penelitian diolah secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan LSD. Kelompok kontrol positif terhadap kelompok EEDM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan nilai P>0,05. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa EEDM memiiki efek sebagai analgesik pada mencit putih jantan dengan dosis efektif adalah 800 mg/kgBB.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Borneo Journal of Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57174/j.born.v3i2.88","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Nyeri merupakan kondisi yang menandakan tubuh sedang mengalami kerusakan jaringan dan peradangan. Nyeri dapat diatasi dengan analgesik. Salah satu tanaman yang diduga mempunyai efek analgesik adalah daun matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I diberikan NaCMC sebagai kontrol negatif, kelompok II diberikan ibuprofen sebagai kontrol positif, serta kelompok III, IV, dan V diberikan EEDM dengan dosis berturut-turut 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan asam asetat 1% secara intraperitoneal setelah 30 menit pemberian sediaan uji secara oral. Pengamatan dilakukan dengan menghitung respon nyeri yang ditandai dengan geliat selama 180 menit dengan interval waktu 10 menit. Data penelitian diolah secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dan uji lanjutan LSD. Kelompok kontrol positif terhadap kelompok EEDM dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan nilai P>0,05. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa EEDM memiiki efek sebagai analgesik pada mencit putih jantan dengan dosis efektif adalah 800 mg/kgBB.