{"title":"Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Puskesmas","authors":"Nova Sri Hartati, Eva Sulistiowati, M. Susilawati","doi":"10.22435/mpk.v31i3.3381","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Healthy Indonesia Program is one of the programs of the nawacita agenda, in order to improve the health and nutritional status of the community through health efforts and community empowerment. This program makes the puskesmas as a pioneer in the implementation by prioritizing the family approach. In this way it is expected to increase the reach, target and improve access to health services in the working area. The Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK) also emphasized the essence of puskesmas’ functions as promoting and preventing efforts. The purpose of this paper was to know PIS-PK implementation process at 8 puskesmas in 5 provinces, namely Wayurang, Karanganyar, Tanjung Sari, and Tanjung Bintang (Lampung Selatan Regency, Lampung), Banjarnegara 1 (Banjarnegara Regency, Central Java), Lahihuruk (Waikabubak Regency, East Nusa Tenggara), Giri Mulya (Tanahbumbu District, South Kalimantan), and Tawaeli Health Center (Palu City, Central Sulawesi) conducted during 2018. This analysis was part of the PIS-PK implementation research conducted using the approach Participatory Action Research (PAR), through qualitative methods; in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD), and seeing the results of updating the data conducted by officers. Based on the results of the FGD with officers and in-depth interviews with the head of the puskesmas, it was found that all locus puskesmas had carried out preparations for the implementation of home visits including the preparation of human resources, carrying out on the job training (OJT), preparing logistics, conducting external socialization before conducting home visits. Home visit had only been conducted by data collection phase. It had not been integrated in existing program in puskesmas. \nAbstrak \nProgram Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda nawacita, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini menjadikan puskesmas sebagai pelopor pelaksanaan dengan mengedepankan pendekatan keluarga. Dengan cara ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan, sasaran, dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) juga menekankan esensi fungsi puskesmas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dalam upaya promotif dan preventif. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan PIS-PK pada delapan puskesmas di lima provinsi, yaitu Puskesmas Wayurang, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas Tanjung Sari, dan Puskesmas Tanjung Bintang (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung), Puskesmas Banjarnegara 1 (Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah), Puskesmas Lahihuruk (Kabupaten Waikabubak, Nusa Tenggara Timur), Puskesmas Giri Mulya (Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan), dan Puskesmas Tawaeli (Kota Palu, Sulawesi Tengah) yang dilakukan selama tahun 2018. Analisis ini merupakan bagian dari riset implementasi PIS-PK yang dilaksanakan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), melalui metode kualitatif; wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan melihat hasil updating data yang dilakukan petugas. Berdasarkan hasil FGD dengan petugas dan wawancara mendalam kepala puskesmas diketahui bahwa seluruh puskesmas lokus telah melaksanakan persiapan pelaksanaan kunjungan rumah meliputi persiapan SDM, melaksanakan on the job training (OJT), mempersiapkan logistik, melakukan sosialisasi eksternal sebelum melakukan kunjungan rumah. Kunjungan rumah yang dilakukan baru bersifat pendataan, belum mengintegrasikan program yang ada di puskesmas.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v31i3.3381","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The Healthy Indonesia Program is one of the programs of the nawacita agenda, in order to improve the health and nutritional status of the community through health efforts and community empowerment. This program makes the puskesmas as a pioneer in the implementation by prioritizing the family approach. In this way it is expected to increase the reach, target and improve access to health services in the working area. The Healthy Indonesia Program with a Family Approach (PIS-PK) also emphasized the essence of puskesmas’ functions as promoting and preventing efforts. The purpose of this paper was to know PIS-PK implementation process at 8 puskesmas in 5 provinces, namely Wayurang, Karanganyar, Tanjung Sari, and Tanjung Bintang (Lampung Selatan Regency, Lampung), Banjarnegara 1 (Banjarnegara Regency, Central Java), Lahihuruk (Waikabubak Regency, East Nusa Tenggara), Giri Mulya (Tanahbumbu District, South Kalimantan), and Tawaeli Health Center (Palu City, Central Sulawesi) conducted during 2018. This analysis was part of the PIS-PK implementation research conducted using the approach Participatory Action Research (PAR), through qualitative methods; in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD), and seeing the results of updating the data conducted by officers. Based on the results of the FGD with officers and in-depth interviews with the head of the puskesmas, it was found that all locus puskesmas had carried out preparations for the implementation of home visits including the preparation of human resources, carrying out on the job training (OJT), preparing logistics, conducting external socialization before conducting home visits. Home visit had only been conducted by data collection phase. It had not been integrated in existing program in puskesmas.
Abstrak
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda nawacita, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini menjadikan puskesmas sebagai pelopor pelaksanaan dengan mengedepankan pendekatan keluarga. Dengan cara ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan, sasaran, dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) juga menekankan esensi fungsi puskesmas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dalam upaya promotif dan preventif. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan PIS-PK pada delapan puskesmas di lima provinsi, yaitu Puskesmas Wayurang, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas Tanjung Sari, dan Puskesmas Tanjung Bintang (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung), Puskesmas Banjarnegara 1 (Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah), Puskesmas Lahihuruk (Kabupaten Waikabubak, Nusa Tenggara Timur), Puskesmas Giri Mulya (Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan), dan Puskesmas Tawaeli (Kota Palu, Sulawesi Tengah) yang dilakukan selama tahun 2018. Analisis ini merupakan bagian dari riset implementasi PIS-PK yang dilaksanakan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), melalui metode kualitatif; wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan melihat hasil updating data yang dilakukan petugas. Berdasarkan hasil FGD dengan petugas dan wawancara mendalam kepala puskesmas diketahui bahwa seluruh puskesmas lokus telah melaksanakan persiapan pelaksanaan kunjungan rumah meliputi persiapan SDM, melaksanakan on the job training (OJT), mempersiapkan logistik, melakukan sosialisasi eksternal sebelum melakukan kunjungan rumah. Kunjungan rumah yang dilakukan baru bersifat pendataan, belum mengintegrasikan program yang ada di puskesmas.
《健康印度尼西亚方案》是纳瓦瓦奇塔议程的方案之一,目的是通过保健工作和赋予社区权力来改善社区的健康和营养状况。该方案通过优先考虑家庭方法,使puskesmas成为实施方案的先驱。通过这种方式,预计将扩大工作区域的覆盖范围、确定目标并改善获得保健服务的机会。《以家庭为导向的健康印度尼西亚方案》也强调了促进和预防努力的puskesmas功能的本质。本文的目的是了解2018年在5个省的8个puskesmas进行的PIS-PK实施过程,即Wayurang, Karanganyar, Tanjung Sari和Tanjung Bintang(楠榜西拉丹县),Banjarnegara 1(中爪哇省Banjarnegara县),Lahihuruk(东努沙登加拉县Waikabubak县),Giri Mulya(南加里曼丹Tanahbumbu区)和Tawaeli卫生中心(中苏拉威西帕卢市)。该分析是PIS-PK实施研究的一部分,采用参与式行动研究(PAR)方法,通过定性方法进行;深入访谈、焦点小组讨论,以及检视人员更新数据的结果。根据FGD对官员的调查结果和对puskesmas负责人的深入访谈,发现所有puskesmas都为实施家访做了准备,包括人力资源准备、在职培训、后勤准备、在家访之前进行外部社会化。家访仅在数据收集阶段进行。它没有被纳入puskesmas的现有计划。【摘要】节目印度尼西亚Sehat merupakan salah satu节目dari agenda nawacita, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat。我的计划是:我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子。Dengan cara ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan, sasaran, dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya。项目印度尼西亚Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), juga menekankan, esensi真菌,puskesmas, kesehatan masyarakat (puskesmas), dalam upaya促进和预防。Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan PIS-PK ppuskesmas puskesmas di lima省,yitu puskesmas Wayurang, puskesmas Karanganyar, puskesmas Tanjung Sari, dan puskesmas Tanjung Bintang (Kabupaten南榜西拉丹,南榜),puskesmas Banjarnegara 1 (Kabupaten南榜西拉丹,爪哇登加),puskesmas Lahihuruk (Kabupaten Waikabubak, Nusa Tenggara Timur), puskesmas Giri Mulya (Kabupaten tanahhumbu,加里曼丹西拉丹),dan puskesmas Tawaeli(哥打帕卢,苏拉威西(登加)yang dilakukan selama tahun 2018。参与性行动研究(PAR), melalui方法定性分析;wawancara mendalam,焦点小组讨论(FGD), dan melihat hasil更新数据yang dilakukan petugas。Berdasarkan hasil FGD dengan petugas dan wawancara mendalam kepala puskesmas diketahui bawa seluruh puskesmas lokus telah melaksanakan perperaksanakan kunjungan rumah meliputi perapan SDM, melaksanakan在职培训(OJT),成员物流,melakakan social - isissi eknal sebelum melakakan kunjungan rumah。昆君安·鲁玛·杨狄拉克肯·巴鲁·彭达丹,贝隆·孟狄拉克肯·杨阿达·迪·普斯马斯。