{"title":"MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PESANTREN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Al – Hamid Jakarta)","authors":"Mujiburrohman ,","doi":"10.33507/cakrawala.v5i2.353","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kurang optimalnya pendidikan formal (sekolah) dalam membentuk karakter atau kepribadian anak didiknya yang sesuai dengan norma agama dan nilai luhur budaya bangsa disebabkan karena sebagian besar sekolah memberikan porsi yang tidak seimbang antara kognitif dan afektif. Sisi pengetahuan (kogntif) lebih dominan dibanding sisi afektif yaitu perilaku dan atau budi pekerti. Persoalan ini bisa diatasi dengan mengadopsi pendidikan pondok pesantren yang secara apik memadukan sisi kognitif santri dengan sisi afektifnya. Sehingga perpaduan tersebut diharapkan bisa membentuk karakter/kepribadian anak didik yang lebih baik. Dengan keberadaan di lingkungan tesebut MA Al Hamid memiliki kelebihan tersendiri karena siswa didiknya tidak hanya diberi pelajaran di ruang sekolah tapi di luar jam sekolah mendapatkan materi di pondok pesantren. Kelebihan lainnya, materi lokal di Madrasah Aliyah Al Hamid diisi dengan materi-materi yang diberikan di pondok pesantren.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Pengembangan Kurikulum MA Al Hamid meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pertama, Perencanaan kurikulum disusun dengan mempertimbangkan kurikulum pesantren sebagai 1) penguat kurikulum madrasah 2) sebagai kurikulum yang mampu membekali karakter pada siswa 3) sebagai kurikulum pencipta keunggulan-keunggulan tertentu. Kedua, Pelaksanaan pengembangan kurikulum dilakukan dengan malaksanakan beberapa hal, yaitu 1) Studi banding, 2) silaturahmi ilmiyah, 3) trial and error program, 4) pembentukan tim perumus, 5) terbuka menerima kritik dan saran, dan 6) evaluasi akhir semester. Ketiga, Evaluasi pengembangan kurikulum madrasah berbasis pesantren terhadap pembentukan karakter siswa bisa dilihat dari perubahan sikap dan perilaku siswa.","PeriodicalId":31911,"journal":{"name":"Cakrawala Jurnal Studi Islam","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cakrawala Jurnal Studi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33507/cakrawala.v5i2.353","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kurang optimalnya pendidikan formal (sekolah) dalam membentuk karakter atau kepribadian anak didiknya yang sesuai dengan norma agama dan nilai luhur budaya bangsa disebabkan karena sebagian besar sekolah memberikan porsi yang tidak seimbang antara kognitif dan afektif. Sisi pengetahuan (kogntif) lebih dominan dibanding sisi afektif yaitu perilaku dan atau budi pekerti. Persoalan ini bisa diatasi dengan mengadopsi pendidikan pondok pesantren yang secara apik memadukan sisi kognitif santri dengan sisi afektifnya. Sehingga perpaduan tersebut diharapkan bisa membentuk karakter/kepribadian anak didik yang lebih baik. Dengan keberadaan di lingkungan tesebut MA Al Hamid memiliki kelebihan tersendiri karena siswa didiknya tidak hanya diberi pelajaran di ruang sekolah tapi di luar jam sekolah mendapatkan materi di pondok pesantren. Kelebihan lainnya, materi lokal di Madrasah Aliyah Al Hamid diisi dengan materi-materi yang diberikan di pondok pesantren.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Pengembangan Kurikulum MA Al Hamid meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pertama, Perencanaan kurikulum disusun dengan mempertimbangkan kurikulum pesantren sebagai 1) penguat kurikulum madrasah 2) sebagai kurikulum yang mampu membekali karakter pada siswa 3) sebagai kurikulum pencipta keunggulan-keunggulan tertentu. Kedua, Pelaksanaan pengembangan kurikulum dilakukan dengan malaksanakan beberapa hal, yaitu 1) Studi banding, 2) silaturahmi ilmiyah, 3) trial and error program, 4) pembentukan tim perumus, 5) terbuka menerima kritik dan saran, dan 6) evaluasi akhir semester. Ketiga, Evaluasi pengembangan kurikulum madrasah berbasis pesantren terhadap pembentukan karakter siswa bisa dilihat dari perubahan sikap dan perilaku siswa.
正规教育在塑造学生符合国家宗教规范和文化价值观的性格或个性方面不太理想,这是因为大多数学校在认知和情感之间给予了不平衡的份额。知识的一面比情感的一面更主导,即行为和道德。这个问题可以通过采用寄宿学校的教育来解决,这种教育巧妙地将santri的认知和感染结合起来。因此,这种结合被期望形成一个更好的学习者的性格/个性。tecalma Al Hamid在环境中表现出了自己的优点,因为他的学生不仅在学校上课,而且在学校外面的时候在寄宿学校获取材料。另一个优点是伊斯兰学校的地方材料Aliyah Al Hamid在寄宿学校提供了这些材料。研究结果表明,MA Al Hamid课程发展管理包括计划、实施和评估。首先,计划课程的方法是将pesantren的课程视为1)作为madrasi课程的助推器2)作为能够赋予学生性格的课程,认为该课程具有一定的优越性。第二,课程开发是通过一系列的事情来完成的,比如1)上诉研究,2)(silaturahmi ilmiyah, 3)项目试验和错误,4)成立提案组,5)开放接受批评和建议,6)期末评估。第三,以寄宿学校为基础的学校课程发展的评估可以从学生的态度和行为的变化来判断。