COVID-19 DI TWITTER : SOSIALISASI DAN EDUKASI DAN PERUBAHAN LANSKAP MEDIA

Nina Widyawati
{"title":"COVID-19 DI TWITTER : SOSIALISASI DAN EDUKASI DAN PERUBAHAN LANSKAP MEDIA","authors":"Nina Widyawati","doi":"10.14203/JMB.V23I1.1287","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sosial media dianggap sebagai sumber penting dalam mencari informasi ketika pandemi Covid-19 terjadi, juga menunjukkan lanskap media sedang mengalami perubahan. Di satu sisi sosial media menghadirkan informasi sangat banyak, namun banyak diantaranya kurang akurat, sehingga memunculkan terminologi baru yang disebut infodemik.  Di sisi lain, karena sifatnya interaktif, sosial media memiliki potensi sebagai alat sosialisasi dan edukasi program pemerintah.  Jumlah akun sosial media di Indonesia cukup tinggi, sehingga dianggap juga sebagai penghasil infodemik. Hal ini dikhawatirkan mengganggu program pemerintah dalam mengatasi pandemi baik terkait masalah kesehatan maupun ekonomi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah a) mendeskripsikan informasi yang sifatnya sosialisasi dan edukasi dan informasi yang sifatnya infodemik; b) melihat aktor yang memiliki pengaruh dalam menyampaikan pesan; c) memetakan perubahan lanskap media. Obyek studi adalah percakapan di Twitter selama 3 periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu PSBB Pertama, PSBB Transisi dan PSBB Ketat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat, pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil melakukan sosialisasi dan edukasi Covid-19 melalui Twitter. Percakapan yang bersifat infodemik ditemukan tetapi tidak populer karena tidak banyak di re-Tweet. Dalam menyampaikan informasi, individu lebih berpengaruh daripada institusi media. Sedangkan lanskap media masih dalam tahap transisi. Agenda sosial media masih ditentukan oleh industri media karena jumlah cuitan industri media dominan.","PeriodicalId":32703,"journal":{"name":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Masyarakat dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14203/JMB.V23I1.1287","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Sosial media dianggap sebagai sumber penting dalam mencari informasi ketika pandemi Covid-19 terjadi, juga menunjukkan lanskap media sedang mengalami perubahan. Di satu sisi sosial media menghadirkan informasi sangat banyak, namun banyak diantaranya kurang akurat, sehingga memunculkan terminologi baru yang disebut infodemik.  Di sisi lain, karena sifatnya interaktif, sosial media memiliki potensi sebagai alat sosialisasi dan edukasi program pemerintah.  Jumlah akun sosial media di Indonesia cukup tinggi, sehingga dianggap juga sebagai penghasil infodemik. Hal ini dikhawatirkan mengganggu program pemerintah dalam mengatasi pandemi baik terkait masalah kesehatan maupun ekonomi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah a) mendeskripsikan informasi yang sifatnya sosialisasi dan edukasi dan informasi yang sifatnya infodemik; b) melihat aktor yang memiliki pengaruh dalam menyampaikan pesan; c) memetakan perubahan lanskap media. Obyek studi adalah percakapan di Twitter selama 3 periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu PSBB Pertama, PSBB Transisi dan PSBB Ketat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat, pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil melakukan sosialisasi dan edukasi Covid-19 melalui Twitter. Percakapan yang bersifat infodemik ditemukan tetapi tidak populer karena tidak banyak di re-Tweet. Dalam menyampaikan informasi, individu lebih berpengaruh daripada institusi media. Sedangkan lanskap media masih dalam tahap transisi. Agenda sosial media masih ditentukan oleh industri media karena jumlah cuitan industri media dominan.
COVID-19在TWITTER上写道:社交和教育与媒体景观的变化
当Covid-19大流行发生时,社交媒体被认为是寻求信息的重要来源,也表明媒体景观正在发生变化。一方面,社交媒体提供了大量的信息,但其中有许多是不准确的,从而产生了一种叫做信息学的新术语。另一方面,社交媒体具有社会化工具和教育政府项目的潜力。印尼的社交媒体账号数量相当高,被认为是一个信息生产国。这可能会扰乱政府应对与健康和经济相关的流行病的计划。因此,本研究的目的是a)描述社会化、教育和信息性质的信息;b)注意有影响力的演员传达信息;c)绘制媒体景观的变化图。研究对象是在Twitter上进行的3个大规模社会约束时期(PSBB)的对话,即第一阶段PSBB、过渡PSBB和严格的PSBB。研究表明,公民社会、政府和公民社会组织都通过Twitter进行社会化和教育Covid-19。信息对话被发现,但并不受欢迎,因为它们很少被转发。在传递信息方面,个人比媒体机构更有影响力。而媒体景观仍处于过渡阶段。由于主导媒体行业的口头语量,社交媒体议程仍然是由媒体行业决定的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信