Pengaruh Terapi Quranic Healing Pada Pasien Penurunan Kesadaran Dengan Outcome Peningkatan Kesadaran Yang Diukur Dengan GCS Dan Vital Sign di RSUD dr. Zainoel Abidin
Fithriany _, Sabrizal Ishak _, Rima Novita Sari _, Nasaie _, Firly Ratsmita _, Nazriati _
{"title":"Pengaruh Terapi Quranic Healing Pada Pasien Penurunan Kesadaran Dengan Outcome Peningkatan Kesadaran Yang Diukur Dengan GCS Dan Vital Sign di RSUD dr. Zainoel Abidin","authors":"Fithriany _, Sabrizal Ishak _, Rima Novita Sari _, Nasaie _, Firly Ratsmita _, Nazriati _","doi":"10.55572/jms.v4i1.74","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Qur’anic healing merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan ayat-ayat Al-Quran yang mu’tabaroh kepada pasien sesuai ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana dicontohkan pada masa Rasulullah SAW.Penurunan kesadaran merupakan kondisi dimana otak mengalami defisiensi fungsi yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti stroke, diabetes melitus, trauma, sepsis dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan diruang High Care Unit Medical RSUDZA dengan responden pasien yang mengalami penurunan kesadaran akibat sepsis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi qur’anic healing dalam mempengaruhi outcome pasien dengan penurunan kesadaran akibat sepsis menggunakanGlasgow Coma Scale(GCS) dan Vital Sign. Metode penelitianQuasi Experimentaldengan two grup pre-post test design dan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan subjek penelitian sesuai kriteria inklusi dan eklusi. Subjek penelitian sebanyak 24 responden dibagi dua kelompok perlakuan. Kelompok satu 12 reponden mendapatkan perlakuan terapi qur’anic healing dilakukan langsung oleh ustadz/ah, kelompok dua 12 reponden mendapatkan perlakuan terapi qur’anic healing dengan cara memperdengarkan audio. Hasil analisis uji-T yang membandingkan perubahan GCS dari dua metode perlakuan secara langsung atau memperdengarkan audio menunjukkan p-value= 0,001 (≤0,05). Dapat disimpulkan bahwa perbedaan GCS metode langsung dan audio adalah nyata. Sedangkan Uji mann whitney membandingkan perubahan vital sign dari dua metode perlakuan, menunjukkan ada pengaruh metode terhadap perubahan vital sign. Hasil uji mann whitneyberturut turut systole, diastole, nadi, respirasi, dan suhu=0.317, 0.317, 1.00, 1.00, 0.546 yang semuanya > dari 0.05 maka perbedaan vital sign metode langsung dan audio adalah tidak nyata. Walaupun tidak nyata ada kecenderungan vital sign dari metode langsung lebih baik dibandingkan metode audio di setiap aspek yang diamati kecuali di aspek nadi yang perubahan keduanya sama. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terapi qur’anic healing berpengaruh terhadap kestabilan vital sign sertapeningkatan GCS pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran.","PeriodicalId":16350,"journal":{"name":"Journal of Medical Science","volume":"70 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Medical Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55572/jms.v4i1.74","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Qur’anic healing merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan ayat-ayat Al-Quran yang mu’tabaroh kepada pasien sesuai ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana dicontohkan pada masa Rasulullah SAW.Penurunan kesadaran merupakan kondisi dimana otak mengalami defisiensi fungsi yang disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti stroke, diabetes melitus, trauma, sepsis dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan diruang High Care Unit Medical RSUDZA dengan responden pasien yang mengalami penurunan kesadaran akibat sepsis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi qur’anic healing dalam mempengaruhi outcome pasien dengan penurunan kesadaran akibat sepsis menggunakanGlasgow Coma Scale(GCS) dan Vital Sign. Metode penelitianQuasi Experimentaldengan two grup pre-post test design dan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan subjek penelitian sesuai kriteria inklusi dan eklusi. Subjek penelitian sebanyak 24 responden dibagi dua kelompok perlakuan. Kelompok satu 12 reponden mendapatkan perlakuan terapi qur’anic healing dilakukan langsung oleh ustadz/ah, kelompok dua 12 reponden mendapatkan perlakuan terapi qur’anic healing dengan cara memperdengarkan audio. Hasil analisis uji-T yang membandingkan perubahan GCS dari dua metode perlakuan secara langsung atau memperdengarkan audio menunjukkan p-value= 0,001 (≤0,05). Dapat disimpulkan bahwa perbedaan GCS metode langsung dan audio adalah nyata. Sedangkan Uji mann whitney membandingkan perubahan vital sign dari dua metode perlakuan, menunjukkan ada pengaruh metode terhadap perubahan vital sign. Hasil uji mann whitneyberturut turut systole, diastole, nadi, respirasi, dan suhu=0.317, 0.317, 1.00, 1.00, 0.546 yang semuanya > dari 0.05 maka perbedaan vital sign metode langsung dan audio adalah tidak nyata. Walaupun tidak nyata ada kecenderungan vital sign dari metode langsung lebih baik dibandingkan metode audio di setiap aspek yang diamati kecuali di aspek nadi yang perubahan keduanya sama. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terapi qur’anic healing berpengaruh terhadap kestabilan vital sign sertapeningkatan GCS pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran.