Pemisahan Cerium dari Logam Tanah Jarang Hidroksida Melalui Kalsinasi dan Pelindian Menggunakan HNO3 Encer

Kurnia Trinopiawan, Maria Veronica Purwani, Mutia Anggraini, Riesna Prassanti
{"title":"Pemisahan Cerium dari Logam Tanah Jarang Hidroksida Melalui Kalsinasi dan Pelindian Menggunakan HNO3 Encer","authors":"Kurnia Trinopiawan, Maria Veronica Purwani, Mutia Anggraini, Riesna Prassanti","doi":"10.17146/EKSPLORIUM.2019.40.1.5411","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKAplikasi Logam Tanah Jarang (LTJ) banyak digunakan di berbagai bidang yang berhubungan dengan modernisasi. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan mengembangkan teknik pengolahan untuk mengekstraksi LTJ dari deposit mineral tanah jarang. Pengolahan LTJ hidroksida menjadi cerium oksida, lanthanum oksida dan konsentrat neodimium telah dilakukan oleh PSTA-BATAN bekerjasama dengan PTBGN-BATAN. Setelah dilakukan kajian keekonomian, ternyata penggunaan asam nitrat pekat pada proses pelarutan cerium meyebabkan pemakaian ammonia berlebih. Oleh karena itu, inovasi proses perlu dilakukan menggunakan metode kalsinasi dan pelindian hasil kalsinasi dengan HNO3 encer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas proses kalsinasi dan pelindian dengan HNO3 encer. Kalsinasi pada suhu 1000°C dengan parameter yang diamati adalah waktu kalsinasi, konsentrasi HNO3, dan tingkat pelindian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kalsinasi dapat mengkonversi LTJ hidroksida menjadi LTJ oksida. Semakin lama waktu kalsinasi, LTJ oksida yang terbentuk semakin sempurna. Proses kalsinasi selama tiga jam meningkatkan kadar La, Ce, dan Nd yang semula 7,80%; 28,00%; dan 15,11% menjadi 12,69%; 45,50%; dan 24,45%. Kinetika reaksi kalsinasi LTJ hidroksida mengikuti proses reaksi kimia dengan persamaan y = 0,3145x + 0,0789 dan R2 = 0,9497. Kemudian, LTJ oksida hasil kalsinasi direaksikan dengan HNO3 encer. Semakin besar konsentrasi HNO3 pada berbagai tingkat pelindian, efisiensi pelindian La dan Nd semakin besar sedangkan Ce tidak dapat dilakukan pelindian atau efisiensi pelindian mendekati nol. Proses pelindian optimum pada kondisi pelindian tiga tingkat menggunakan 1 M HNO3. Kinetika reaksi pelindian mengikuti model susut inti reaksi kimia permukaan dengan persamaan y = 0,1732x – 0,2088 dan R2 = 0,9828.ABSTRACTApplication of Rare Earth Elements (REE) uses broadly in various fields related to modernization. It causes many companies are developing processing techniques to extract REE from rare earth mineral deposits. REE hydroxide processing into cerium oxide, lanthanum oxide, and neodymium concentrates has conducted by PSTA-BATAN in collaboration with PTBGN-BATAN. The previous economic study issued in excessive ammonia caused by the use of concentrated nitric acid in the cerium dissolution process. Therefore, process innovation is necessary to do by calcination and leaching methods using dilute HNO3. This research aims to determine the effectiveness of the calcination and leaching process with dilute HNO3. Calcination conducted at 1000°C temperatures with the observing parameters is calcination time, HNO3 concentration, and leaching rate. The result of the study is that calcination can convert REE hydroxide into REE oxide. The longer calcination time, the easier the REE oxide formed. The three hours calcination process enhances the concentration of La, Ce, and Nd from 7.80%, 28.00%, and 15.11% to 12.69%, 45.50%, and 24.45% respectively. The kinetic reaction of the RE(OH)3 calcination reaction follows a chemical reaction process with the equation y = 0.3145x + 0.0789 and R2 = 0.9497. Then, REE oxide from calcination reacted with dilute HNO3. The higher the concentration of HNO3 at various leaching levels, the better the leaching efficiency of La and Nd while Ce is impossible to leach or the leaching efficiency is close to zero. The optimum leaching process on three levels of leaching conditions is using 1 M HNO3. The leach reaction kinetics follows the core shrinkage model of the surface chemical reaction with the equation y = 0.1732x - 0.2088 and R2 = 0.9828.","PeriodicalId":11616,"journal":{"name":"EKSPLORIUM","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EKSPLORIUM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17146/EKSPLORIUM.2019.40.1.5411","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

ABSTRAKAplikasi Logam Tanah Jarang (LTJ) banyak digunakan di berbagai bidang yang berhubungan dengan modernisasi. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan mengembangkan teknik pengolahan untuk mengekstraksi LTJ dari deposit mineral tanah jarang. Pengolahan LTJ hidroksida menjadi cerium oksida, lanthanum oksida dan konsentrat neodimium telah dilakukan oleh PSTA-BATAN bekerjasama dengan PTBGN-BATAN. Setelah dilakukan kajian keekonomian, ternyata penggunaan asam nitrat pekat pada proses pelarutan cerium meyebabkan pemakaian ammonia berlebih. Oleh karena itu, inovasi proses perlu dilakukan menggunakan metode kalsinasi dan pelindian hasil kalsinasi dengan HNO3 encer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas proses kalsinasi dan pelindian dengan HNO3 encer. Kalsinasi pada suhu 1000°C dengan parameter yang diamati adalah waktu kalsinasi, konsentrasi HNO3, dan tingkat pelindian. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kalsinasi dapat mengkonversi LTJ hidroksida menjadi LTJ oksida. Semakin lama waktu kalsinasi, LTJ oksida yang terbentuk semakin sempurna. Proses kalsinasi selama tiga jam meningkatkan kadar La, Ce, dan Nd yang semula 7,80%; 28,00%; dan 15,11% menjadi 12,69%; 45,50%; dan 24,45%. Kinetika reaksi kalsinasi LTJ hidroksida mengikuti proses reaksi kimia dengan persamaan y = 0,3145x + 0,0789 dan R2 = 0,9497. Kemudian, LTJ oksida hasil kalsinasi direaksikan dengan HNO3 encer. Semakin besar konsentrasi HNO3 pada berbagai tingkat pelindian, efisiensi pelindian La dan Nd semakin besar sedangkan Ce tidak dapat dilakukan pelindian atau efisiensi pelindian mendekati nol. Proses pelindian optimum pada kondisi pelindian tiga tingkat menggunakan 1 M HNO3. Kinetika reaksi pelindian mengikuti model susut inti reaksi kimia permukaan dengan persamaan y = 0,1732x – 0,2088 dan R2 = 0,9828.ABSTRACTApplication of Rare Earth Elements (REE) uses broadly in various fields related to modernization. It causes many companies are developing processing techniques to extract REE from rare earth mineral deposits. REE hydroxide processing into cerium oxide, lanthanum oxide, and neodymium concentrates has conducted by PSTA-BATAN in collaboration with PTBGN-BATAN. The previous economic study issued in excessive ammonia caused by the use of concentrated nitric acid in the cerium dissolution process. Therefore, process innovation is necessary to do by calcination and leaching methods using dilute HNO3. This research aims to determine the effectiveness of the calcination and leaching process with dilute HNO3. Calcination conducted at 1000°C temperatures with the observing parameters is calcination time, HNO3 concentration, and leaching rate. The result of the study is that calcination can convert REE hydroxide into REE oxide. The longer calcination time, the easier the REE oxide formed. The three hours calcination process enhances the concentration of La, Ce, and Nd from 7.80%, 28.00%, and 15.11% to 12.69%, 45.50%, and 24.45% respectively. The kinetic reaction of the RE(OH)3 calcination reaction follows a chemical reaction process with the equation y = 0.3145x + 0.0789 and R2 = 0.9497. Then, REE oxide from calcination reacted with dilute HNO3. The higher the concentration of HNO3 at various leaching levels, the better the leaching efficiency of La and Nd while Ce is impossible to leach or the leaching efficiency is close to zero. The optimum leaching process on three levels of leaching conditions is using 1 M HNO3. The leach reaction kinetics follows the core shrinkage model of the surface chemical reaction with the equation y = 0.1732x - 0.2088 and R2 = 0.9828.
土壤金属应用很少(LTJ)在许多与现代化有关的领域广泛使用。这导致许多公司开发了一种从稀有矿床中提取LTJ的加工技术。将LTJ氢处理成氧化矿、花生氧化物和钕核,已由与ptgngnum合作的处理处理。经济学研究发现,集中在硫酸铵水溶液中使用的浓硝酸促进了氨的过度使用。因此,创新进程需要使用calcine理论和callindian理论与HNO3稀释剂。本研究的目的是确定HNO3稀释的烧焦和硝酸铵的有效性。只是在1000°C的温度下观察的参数是只是时间、HNO3的浓度和pelindian水平。研究表明,calcalcan将盐酸转化为LTJ氧化物。时间越长,氧化的LTJ就越完美。经过三个小时的因果过程,La, Ce和Nd的原始水平增加了7.80%;28,00%;1511%变成1269%;45,50%;和24,45%。氢氧化钾反应动力学遵循化学反应过程,方程为y = 3145x + 0789, R2 = 9497。然后,LTJ氧化结果与HNO3稀释剂。HNO3的浓度在不同的pelindian级别越高,pelindian和Nd的效率就越大,而pelindian不能达到的效率或效率接近于零。采用1 M HNO3在三级条件下的最佳pelindian进程。pelindian反应动力学遵循表面化学核心的收缩模型,方程为y = 1732x - 2088和R2 = 9828。稀有地球元素的抽象程度很大程度上与现代化有关。这导致许多公司开发了从稀有地球矿物矿泉中开采技术。REE hydroxide处理氧剑,lanthanum oxide,和钕centrates由ptbgnrt的有机焊接公司批准。未加工的经济研究是由腐蚀性硝酸引起的。因此,必须使用HNO3出口的calcinand leation methods进行创新这项研究旨在确定冷淡和离开HNO3进程的效果。Calcination conducted at 1000°C temperatures with the observing parameters是Calcination时间,HNO3双臀,和leaching速率。研究的结果是把REE hydroxide变成了REE oxide。时间过得越久,毒性就越轻。三个小时的平静进程从7.80%到28.00%到15.11%到12%,45.50%到24.45%的尊重。RE的动态反应回报一个化学反应过程= 0.3145x + 0.0789和R2 = 0.9497。然后,从calcination reacted的REE氧合3。随着血液在不同层次上移的高度集中,对洛杉矶和美国的战争的进一步破坏是不可能实现的,而破坏是不可能实现的。采用1 M HNO3进行的最佳加工过程。地表化学反应的岩心反映= 0.1732x - 0.2088和R2 = 0.9828。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信