{"title":"Genetic Variability Of Quality Properties Of Bengkulu Highland Arabica Coffee Seeds","authors":"Irma Lisa Sridanti","doi":"10.32663/ja.v21i1.3632","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan produksi kopi arabika harus dimulai dengan penyediaan bibit yang berkualitas, terjangkau dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Program pemuliaan umumnya dimulai dengan pembentukan populasi dasar. Populasi dapat dibentuk dari plasma nutfah yang memiliki susunan genetik yang beragam dalam rangka upaya merangkai keragaman genetik menjadi suatu jenis baru yang memiliki keunggulan dibandingkan jenis yang sudah ada sebelumnya, sehingga dalam memuliakan suatu komoditas tanaman variabilitas atau keragaman genetik merupakan syarat utama sehingga sehingga tujuan pemuliaan dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah menginventarisasi dan mengetahui keragaman genetik pada karakter sifat mutu bibit kopi arabika dataran tinggi Bengkulu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2022 di Kabupaten Rejang Lebong. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan genotipe kopi arabika hasil inventarisasi (G) dengan 4 ulangan. Setiap genotipe akan ditanam 10 biji per ulangan, sehingga setiap genotipe sebanyak 40 biji. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis varians dan pendugaan nilai varians . Hasil inventarisasi kopi arabika pada penelitian ini adalah Bourbon, Cattura Red, Cattura Yellow, S-1934, Andungsari, M-97, M-98, Sigararutang, Kartika dan USDA 230762. Nilai Variabilitas Genetik (Kvg) kriteria sempit ditemukan pada hampir semua variabel pengamatan yaitu pada karakteristik tinggi tanaman, diameter batang, kekokohan bibit, kehijauan daun, kerapatan stomata, bobot daun, bobot kering total, bobot kering tajuk, bobot kering akar, rasio pucuk akar, dan indeks mutu benih, sedangan nilai Kvg dengan kriteria luas di temukan pada variabel sepasang daun.","PeriodicalId":33886,"journal":{"name":"Jurnal Agroqua","volume":"120 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agroqua","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32663/ja.v21i1.3632","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peningkatan produksi kopi arabika harus dimulai dengan penyediaan bibit yang berkualitas, terjangkau dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Program pemuliaan umumnya dimulai dengan pembentukan populasi dasar. Populasi dapat dibentuk dari plasma nutfah yang memiliki susunan genetik yang beragam dalam rangka upaya merangkai keragaman genetik menjadi suatu jenis baru yang memiliki keunggulan dibandingkan jenis yang sudah ada sebelumnya, sehingga dalam memuliakan suatu komoditas tanaman variabilitas atau keragaman genetik merupakan syarat utama sehingga sehingga tujuan pemuliaan dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah menginventarisasi dan mengetahui keragaman genetik pada karakter sifat mutu bibit kopi arabika dataran tinggi Bengkulu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2022 di Kabupaten Rejang Lebong. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan genotipe kopi arabika hasil inventarisasi (G) dengan 4 ulangan. Setiap genotipe akan ditanam 10 biji per ulangan, sehingga setiap genotipe sebanyak 40 biji. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis varians dan pendugaan nilai varians . Hasil inventarisasi kopi arabika pada penelitian ini adalah Bourbon, Cattura Red, Cattura Yellow, S-1934, Andungsari, M-97, M-98, Sigararutang, Kartika dan USDA 230762. Nilai Variabilitas Genetik (Kvg) kriteria sempit ditemukan pada hampir semua variabel pengamatan yaitu pada karakteristik tinggi tanaman, diameter batang, kekokohan bibit, kehijauan daun, kerapatan stomata, bobot daun, bobot kering total, bobot kering tajuk, bobot kering akar, rasio pucuk akar, dan indeks mutu benih, sedangan nilai Kvg dengan kriteria luas di temukan pada variabel sepasang daun.