STUDI KOMPARATIF KENOSIS DALAM FILIPI 2:7 DAN PENGOSONGAN DIRI DALAM BUDDHISME

Mordekai
{"title":"STUDI KOMPARATIF KENOSIS DALAM FILIPI 2:7 DAN PENGOSONGAN DIRI DALAM BUDDHISME","authors":"Mordekai","doi":"10.34307/mjsaa.v2i2.73","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak : Kenosis merupakan suatu konsep yang lahir dengan berdasar pada narasi Paulus dalam Filipi 2:7 tentang “mengosongkan diri”. Dalam teorinya ditekankan, bahwa Yesus relah mengenakan bagi diri-Nya natur kemanusiaan. Tetapi Ia dalam inkarnasi-Nya sama sekali tidak melepaskan natur keilahian-Nya. Sekalipun dalam konteks itu, Ia sendiri telah menjadi manusia sejati. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan kenosis Yesus Kristus dalam Filipi 2:7 dan pengosongan diri dalam spritual Buddhisme, sebagai usaha menemukan perbedaan ataupun persamaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif, yaitu dengan membandingkan konsep kenosis dalam Filipi 2:7 dan pengosongan diri dalam Buddhisme. Kenosis adalah tindakan Allah mengosongkan diri dengan  menjadi manusia. Jalan seperti itu ditempuh oleh Allah, sebagai alternatif dalam mewujudkan misi penyelamatan-Nya bagi dunia. sedangkan pegosongan diri dalam Buddhisme adalah tindakan melepaskan diri dari kemelekatan terhadap materi dan semua yang bersifat sementara. Pengosongan diri dalam Buddhisme dikenal dengan istilah sunyata. Pengosongan diri adalah jalan membebaskan diri dari penderitaan dengan memfokuskan diri pada ilahi. Kenosis Yesus Kristus dan pengosongan diri dalam Buddhisme berjumpa pada usaha mencapai kebenaran. Kenosis adalah usaha Allah mendamaikan diri-Nya dengan dunia termasuk membenarkan manusa, sedangkan pengosongan diri dalam Buddhisme pembenaran yang dikerjakan oleh manusia sendiri. Para Buddhis mengosongkan diri agar dapat mencapai kesucian dengan berpijak pada ilahi.","PeriodicalId":31333,"journal":{"name":"Religio Jurnal Studi Agamaagama","volume":"78 10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Religio Jurnal Studi Agamaagama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34307/mjsaa.v2i2.73","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak : Kenosis merupakan suatu konsep yang lahir dengan berdasar pada narasi Paulus dalam Filipi 2:7 tentang “mengosongkan diri”. Dalam teorinya ditekankan, bahwa Yesus relah mengenakan bagi diri-Nya natur kemanusiaan. Tetapi Ia dalam inkarnasi-Nya sama sekali tidak melepaskan natur keilahian-Nya. Sekalipun dalam konteks itu, Ia sendiri telah menjadi manusia sejati. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan kenosis Yesus Kristus dalam Filipi 2:7 dan pengosongan diri dalam spritual Buddhisme, sebagai usaha menemukan perbedaan ataupun persamaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif, yaitu dengan membandingkan konsep kenosis dalam Filipi 2:7 dan pengosongan diri dalam Buddhisme. Kenosis adalah tindakan Allah mengosongkan diri dengan  menjadi manusia. Jalan seperti itu ditempuh oleh Allah, sebagai alternatif dalam mewujudkan misi penyelamatan-Nya bagi dunia. sedangkan pegosongan diri dalam Buddhisme adalah tindakan melepaskan diri dari kemelekatan terhadap materi dan semua yang bersifat sementara. Pengosongan diri dalam Buddhisme dikenal dengan istilah sunyata. Pengosongan diri adalah jalan membebaskan diri dari penderitaan dengan memfokuskan diri pada ilahi. Kenosis Yesus Kristus dan pengosongan diri dalam Buddhisme berjumpa pada usaha mencapai kebenaran. Kenosis adalah usaha Allah mendamaikan diri-Nya dengan dunia termasuk membenarkan manusa, sedangkan pengosongan diri dalam Buddhisme pembenaran yang dikerjakan oleh manusia sendiri. Para Buddhis mengosongkan diri agar dapat mencapai kesucian dengan berpijak pada ilahi.
腓立比书2:7中比较生的研究和佛教的觉悟
抽象:Kenosis是一个基于保罗在腓立比书2:7中对“清空”的描述的概念。他的理论强调,耶稣实际上是为自己穿上了人性的衣服。但是他在他的化身中绝对不会放弃他的神性的natur。即使在那种情况下,他自己也已经成为一个真正的人。至于这项研究的目的,是要在腓立比书2:7中描述耶稣基督的神性,并在佛教的圣别中玷污自己,试图找出差异或相似之处。本研究采用的方法是比较腓立比书2:7中健西斯的概念和佛教的膨胀。健二是上帝通过成为人来实现的空洞行为。这样的道路是上帝所选择的,作为他实现拯救世界的使命的另一种选择。而佛教中的自我膨胀是对物质和一切事物的暂时逃避的行为。佛教的撤离被称为sunyata。通过专注于神,禁欲是一种摆脱痛苦的方法。耶稣基督的圣诞节和佛教的灭亡满足于追求真理。健二是上帝与世界和解的努力,包括为人类赎罪,而在佛教中自我反省是由人类自己创造的。佛教徒清空自己,靠神来实现贞洁。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
7
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信