{"title":"Evaluasi Sifat Fisika Tanah pada Penggunaan Lahan Monokultur dan Polikultur di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan","authors":"Rajab Alfaredzi, Syakur Syakur, Khairullah Khairullah","doi":"10.17969/jimfp.v8i1.23043","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Pengelolaan tanah dengan pola tanam monokultur dan polikultur menghasilkan perbedaan sifat fisika pada tanah. Sifat fisika tanah yang menjadi objek penelitian ini adalah C-organik, bulk density, stabilitas agregat, laju infiltrasi tanah, dan struktur tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat fisika tanah pada penggunaan lahan monokultur dan polikultur di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan SPL melalui aplikasi ArcGis dengan memasukkan peta jenis tanah, peta kelerengan, dan penggunaan lahan yang selanjutnya di overlay. Hasil evaluasi sifat fisik pada penggunaan lahan monokultur dan polikultur untuk bahan organik pada penggunaan lahan monokultur berkisar 0,37%,1,02% dan 2,12% secara rata-rata 1,17% (rendah) dibandingkan dengan penggunaan lahan polikultur bahan organik berkisar 1,74% dan 2,43% secara rata-rata 2,08% (Sedang). Bulk density pada monokultur berkisar 1,28 g.cm-3, g.cm-3dan 1,32 g.cm-3 secara rata-rata 1,29 g.cm-3 dengan kategori tinggi dibandingkan dengan polikultur berkisar 1,30 g.cm-3 dan 1,31 g.cm-3 secara rata-rata 1,30 g.cm-3 dengan kategori tinggi. Indeks stabilitas agregat tanah pada monokultur berkisar 42,55, 49,47 dan 52,52 secara rata-rata 48,18 dengan kriteria kurang mantap dibandingkan dengan polikultur berkisar 50,24 dan 51,12 secara rata-rata 50,68 dengan kriteria agak mantap. Struktur berkisar dari lemah hingga sedang. Laju infiltrasi berkisar antara 10-30 mm.jam dengan kategori lambat hingga sedang. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik tanah pada penggunaan lahan polikultur di Kecamatan Labuhanhaji lebih baik daripada penggunaan lahan monokultur hal ini disebabkan karena biomassa bahan organik pada penggunaan lahan polikultur lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan lahan monokultur.Evaluation of Soil Physical Properties in Monoculture and Polyculture Land Uses in Labuhan HajiDistrict, South Aceh RegencyAbstract. Soil management with monoculture and polyculture planting patterns produces differences in physical properties in the soil. The physical properties of the soil that are the object of this study are C-organic, bulk density, aggregate stability, soil infiltration rate, and soil structure. This study aims to evaluate the physical nature of soil in monoculture and polyculture land use in Labuhan Haji District, South Aceh Regency. This study used a descriptive survey method. Determination of research locations using SPL through the ArcGis application by including soil type maps, marble maps, and land use which are then overlayed. The results of the evaluation of physical properties on monoculture and polyculture land use for organic matter on monoculture land use ranged from 0.37.1.02% and 2.12% on average 1.17% (low) compared to the land use of organic matter polyculture ranging from 1.74% and 2.43% on average 2.08% (Medium). Bulk density in monocultures ranges from 1.28 g.cm-3, g.cm-3 and 1.32 g.cm-3 on average 1.29 g.cm-3 with high categories compared to polycultures ranging from 1.30 g.cm-3 and 1.31 g.cm-3 on average 1.30 g.cm-3 with high categories. The soil aggregate stability index in monocultures ranged from 42.55, 49.47 and 52.52 on average 48.18 with less steady criteria compared to polycultures ranging from 50.24 and 51.12 on average 50.68 with rather steady criteria. Structure ranges from weak to moderate. The infiltration rate ranges from 10-30 mm/h with a slow to moderate category. Based on the data obtained, it can be concluded that the physical condition of the soil in polyculture land use in Labuhanhaji District is better than monoculture land use, this is because the biomass of organic matter in polyculture land use is more than monoculture land use.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v8i1.23043","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak. Pengelolaan tanah dengan pola tanam monokultur dan polikultur menghasilkan perbedaan sifat fisika pada tanah. Sifat fisika tanah yang menjadi objek penelitian ini adalah C-organik, bulk density, stabilitas agregat, laju infiltrasi tanah, dan struktur tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat fisika tanah pada penggunaan lahan monokultur dan polikultur di Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan SPL melalui aplikasi ArcGis dengan memasukkan peta jenis tanah, peta kelerengan, dan penggunaan lahan yang selanjutnya di overlay. Hasil evaluasi sifat fisik pada penggunaan lahan monokultur dan polikultur untuk bahan organik pada penggunaan lahan monokultur berkisar 0,37%,1,02% dan 2,12% secara rata-rata 1,17% (rendah) dibandingkan dengan penggunaan lahan polikultur bahan organik berkisar 1,74% dan 2,43% secara rata-rata 2,08% (Sedang). Bulk density pada monokultur berkisar 1,28 g.cm-3, g.cm-3dan 1,32 g.cm-3 secara rata-rata 1,29 g.cm-3 dengan kategori tinggi dibandingkan dengan polikultur berkisar 1,30 g.cm-3 dan 1,31 g.cm-3 secara rata-rata 1,30 g.cm-3 dengan kategori tinggi. Indeks stabilitas agregat tanah pada monokultur berkisar 42,55, 49,47 dan 52,52 secara rata-rata 48,18 dengan kriteria kurang mantap dibandingkan dengan polikultur berkisar 50,24 dan 51,12 secara rata-rata 50,68 dengan kriteria agak mantap. Struktur berkisar dari lemah hingga sedang. Laju infiltrasi berkisar antara 10-30 mm.jam dengan kategori lambat hingga sedang. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik tanah pada penggunaan lahan polikultur di Kecamatan Labuhanhaji lebih baik daripada penggunaan lahan monokultur hal ini disebabkan karena biomassa bahan organik pada penggunaan lahan polikultur lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan lahan monokultur.Evaluation of Soil Physical Properties in Monoculture and Polyculture Land Uses in Labuhan HajiDistrict, South Aceh RegencyAbstract. Soil management with monoculture and polyculture planting patterns produces differences in physical properties in the soil. The physical properties of the soil that are the object of this study are C-organic, bulk density, aggregate stability, soil infiltration rate, and soil structure. This study aims to evaluate the physical nature of soil in monoculture and polyculture land use in Labuhan Haji District, South Aceh Regency. This study used a descriptive survey method. Determination of research locations using SPL through the ArcGis application by including soil type maps, marble maps, and land use which are then overlayed. The results of the evaluation of physical properties on monoculture and polyculture land use for organic matter on monoculture land use ranged from 0.37.1.02% and 2.12% on average 1.17% (low) compared to the land use of organic matter polyculture ranging from 1.74% and 2.43% on average 2.08% (Medium). Bulk density in monocultures ranges from 1.28 g.cm-3, g.cm-3 and 1.32 g.cm-3 on average 1.29 g.cm-3 with high categories compared to polycultures ranging from 1.30 g.cm-3 and 1.31 g.cm-3 on average 1.30 g.cm-3 with high categories. The soil aggregate stability index in monocultures ranged from 42.55, 49.47 and 52.52 on average 48.18 with less steady criteria compared to polycultures ranging from 50.24 and 51.12 on average 50.68 with rather steady criteria. Structure ranges from weak to moderate. The infiltration rate ranges from 10-30 mm/h with a slow to moderate category. Based on the data obtained, it can be concluded that the physical condition of the soil in polyculture land use in Labuhanhaji District is better than monoculture land use, this is because the biomass of organic matter in polyculture land use is more than monoculture land use.
抽象。用单一文化和多文化的土壤管理方式使土壤的物理性质发生了变化。该研究对象土壤的物理性质为c有机、球状密度、总稳定性、土壤渗透率和土壤结构提供了基础。本研究旨在评估南苏丹哈吉省单文化和多文化使用土地的物理性质。本研究采用描述性调查方法。通过ArcGis应用程序确定研究地点,包括地图类型、通联地图和随后覆盖的土地使用。单文化土地和多文化对有机材料使用的物理性质的评估结果为0.37%、1.02%和2.12%,而有机多文化土地使用约为1.74%和平均2.43%(中等)。单一文化中的球形密度约为1.28 g cm3, g.cm3和1.32 g cm3,平均为1.30 g cm3和1.31 g cm3,平均为1.30 g cm3。单文化土地的总稳定性指数为42,55、49.47和52.52,平均标准为48.18,比多菌属差标准为50.24和51.12,平均为50.68,标准相当稳定。结构从弱到中不等。混入率从10到30毫米不等,属于慢到中级不等。根据所获得的数据,可以得出结论,在港口港口地区使用多菌场土地方面,土壤的物理状况比单一文化土地使用要好,这是由于多菌场土地使用有机生物质的结果。索伊尔物理属性的评估在单一文化和多文化土地上的Uses在南亚齐复国哈布尔地区。这是一种单独的、多糖的种植模式,生产不同的物理属性。这个研究的对象是c有机物质、球形密度、aggregate稳定、soil infiltion rate和soil structure。这一研究旨在评估在南苏丹朝圣地区出售的单一文化和多态性土地的物理性质。这个研究使用了一种描述调查方法。研究地点的确定,使用SPL通过ArcGis应用程序,包括soil类型的地图、马布尔maps和使用我们当时使用的土地。物理性能评估的结果显示,单层土壤和多态性土壤使用的方法从0.37.1.02%到2.12%,平均从1.74%到2.43%不等(中等)。从1.28 g cm3, g cm3和1.32 g cm3的平均分类为1.30 g cm3和1.31 g cm3的平均分类为1.30 g cm3从42.55、49.47和52.52对平均48.18的单片夹具减少了对50.24和51.12的倾斜倾斜膜复合材料和rather稳定柜。从软弱到中间派的挣扎。从10-30毫米/h到中级类别的渗透速度较慢。根据埋藏的数据,它可以确定播种土地的物理条件比单一土地使用要好,这是因为多元土壤中有机物的生物质量比单品种陆地使用更多。