{"title":"Hambatan belajar matematika di pondok pesantren","authors":"Sendi Ramdhani, Didi Suryadi, S. Prabawanto","doi":"10.15575/ja.v7i1.10106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Kajian interpretatif digunakan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Tujuan utama kajian interpretatif ini adalah memahami secara mendalam suatu realitas yang berbasis filosofi fenomenologis. Terdapat beberapa hambatan belajar yang dialami santri dalam pembelajaran matematika di pondok pesantren, yaitu: 1) Hambatan ontogenik yang dialami santri berasal hambatan ontogenik instrumental dan hambatan ontogenik konseptual sehingga berpengaruh terhadap hambatan ontogenik psikologis, yaitu membuat motivasi dan ketertarikan santri terhadap pembelajaran matematika menjadi menurun; 2) Hambatan didaktik terjadi karena kurikulum matematika yang digunakan sama dengan kurikulum matematika di SMA atau MA sehingga berpengaruh terhadap penyajian dan pengajaran matematika oleh guru di kelas karena mengejar materi yang banyak sedangkan jam pelajaran yang terbatas jadi tidak dapat memaksimalkan proses pembelajaran matematika dan mengakomodir peningkatan kemampuan santri yang terkait dengan kebutuhan mereka sebagai kader ulama, termasuk dalam meningkatkan kemampuan berfikir; 3) Hambatan epistemologis terjadi karena proses pembelajaran terpaku kepada buku teks SMA atau MA sehingga konteks pembelajaran sama dengan pembelajaran matematika di SMA atau MA dan tidak dikaitkan dengan konteks pengetahuan agama Islam atau sesuai dengan situasi (muqtadhal hal) pondok pesantren setempat. Kata kunci: Hambatan Didaktik, Hambatan Epistemologi, Hambatan Ontogenik, Learning Obstacle, Santri This study aims to identify learning obstacles experienced by santri (students) in the mathematics learning process in Pesantren (Islamic Boarding School). Interpretive studies are used to identify learning obtstacles. There are several learning obstacles experienced by santri in the mathematics learning in Pesantren, namely: 1) The ontogenic obstacles experienced by santri come from instrumental ontogenic obstacles and conceptual ontogenic obstacles, so that they affect psychological ontogenic obstacles (motivation and interest); 2) Didactic obstacles occur because the mathematics curriculum used is the same as the mathematics curriculum in SMA or MA so that it affects the presentation and teaching of mathematics by teachers in the classroom because they pursue a lot of material while the lesson hours are limited so they cannot maximize the mathematics learning process and accommodate increased santri abilities related to their needs as a cadre of ulama; 3) Epistemological obstacles occur because the learning process is fixated on SMA or MA textbooks so that the learning context is the same as learning mathematics in SMA or MA and is not linked to the context of Islamic religious knowledge or according to the situation of Pesantren Keywords: Didactic Obstacles, Epistemological Obstacles, Islamic Boarding School, Learning Obstacles, Ontogenic Obstacles","PeriodicalId":30771,"journal":{"name":"Analisa Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Analisa Jurnal Pengkajian Masalah Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/ja.v7i1.10106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Kajian interpretatif digunakan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Tujuan utama kajian interpretatif ini adalah memahami secara mendalam suatu realitas yang berbasis filosofi fenomenologis. Terdapat beberapa hambatan belajar yang dialami santri dalam pembelajaran matematika di pondok pesantren, yaitu: 1) Hambatan ontogenik yang dialami santri berasal hambatan ontogenik instrumental dan hambatan ontogenik konseptual sehingga berpengaruh terhadap hambatan ontogenik psikologis, yaitu membuat motivasi dan ketertarikan santri terhadap pembelajaran matematika menjadi menurun; 2) Hambatan didaktik terjadi karena kurikulum matematika yang digunakan sama dengan kurikulum matematika di SMA atau MA sehingga berpengaruh terhadap penyajian dan pengajaran matematika oleh guru di kelas karena mengejar materi yang banyak sedangkan jam pelajaran yang terbatas jadi tidak dapat memaksimalkan proses pembelajaran matematika dan mengakomodir peningkatan kemampuan santri yang terkait dengan kebutuhan mereka sebagai kader ulama, termasuk dalam meningkatkan kemampuan berfikir; 3) Hambatan epistemologis terjadi karena proses pembelajaran terpaku kepada buku teks SMA atau MA sehingga konteks pembelajaran sama dengan pembelajaran matematika di SMA atau MA dan tidak dikaitkan dengan konteks pengetahuan agama Islam atau sesuai dengan situasi (muqtadhal hal) pondok pesantren setempat. Kata kunci: Hambatan Didaktik, Hambatan Epistemologi, Hambatan Ontogenik, Learning Obstacle, Santri This study aims to identify learning obstacles experienced by santri (students) in the mathematics learning process in Pesantren (Islamic Boarding School). Interpretive studies are used to identify learning obtstacles. There are several learning obstacles experienced by santri in the mathematics learning in Pesantren, namely: 1) The ontogenic obstacles experienced by santri come from instrumental ontogenic obstacles and conceptual ontogenic obstacles, so that they affect psychological ontogenic obstacles (motivation and interest); 2) Didactic obstacles occur because the mathematics curriculum used is the same as the mathematics curriculum in SMA or MA so that it affects the presentation and teaching of mathematics by teachers in the classroom because they pursue a lot of material while the lesson hours are limited so they cannot maximize the mathematics learning process and accommodate increased santri abilities related to their needs as a cadre of ulama; 3) Epistemological obstacles occur because the learning process is fixated on SMA or MA textbooks so that the learning context is the same as learning mathematics in SMA or MA and is not linked to the context of Islamic religious knowledge or according to the situation of Pesantren Keywords: Didactic Obstacles, Epistemological Obstacles, Islamic Boarding School, Learning Obstacles, Ontogenic Obstacles