Peningkatan hasil panen kedelai (Glycine max L.) varietas Wilis dengan aplikasi biostimulan tanaman (Yield improvement of soybean (Glycine max L.) var. Wilis by the application of organic plant biostimulant)
D. A. Sari, Irma Kresnawati, .. Priyono, A. Budiani, D. Santoso
{"title":"Peningkatan hasil panen kedelai (Glycine max L.) varietas Wilis dengan aplikasi biostimulan tanaman (Yield improvement of soybean (Glycine max L.) var. Wilis by the application of organic plant biostimulant)","authors":"D. A. Sari, Irma Kresnawati, .. Priyono, A. Budiani, D. Santoso","doi":"10.22302/IRIBB.JUR.MP.V87I1.295","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Indonesian government program of achieving self-sufficiency of soybean by 2020 requires technological innovations for the farmers. The use of plant biostimulant is an innovative strategy and proven previouslyto increase the productivity of several otherfood crops. The aim of this study was to analyze the effect of PPBBI biostimulant on the growth, productivity and quality of a Wilis variety of soybean under greenhouse conditions. PPBBI biostimulant at10 ppm and 20 ppm, was applied using foliar spray method with 20 mL volume to each plant. The applications were carried out 1 time, 2 times and 3 times. Six biostimulant treatments showed significant positive effects on the vegetative growth rate, generative organ development, and yield. The biostimulant accelerated vegetative growth to enter the generative phase earlier than that of in the control plants. The period of generative organs maturity required for treated plants was 7-14 d shorter than that of in the control plants so that the harvest period was 21 d shorter. Weight per 100 seeds of the P2-3 (application 3 times at 20 ppm); P2-2 (application 2 times at 20 ppm); P2-1 (application 1 time at 20 ppm) and P1-3 (application 3 times at 10 ppm) treatments were 20.16 g; 17.65 g; 18.89 g and 16.89 g respectively with no significant difference, while the control plants was only 11.60 g. Based on the results of all parameters e.g. average number of seeds, average weight per seed, and potential for yield improvement, the treatment of P1-3 (application 3 times at 10 ppm) was the best treatment with potential yield increase by 59.06% and oil content by 11.37%.[Key words: generative, organic biostimulant, productivity, vegetative] AbstrakProgram pemerintah Indonesia dalam pencapaian swasembada kedelai pada tahun 2020 membutuhkan dukungan inovasi teknologi yang aplikatif untuk para petani. Biostimulan tanaman merupakan salah satu teknologi yang strategis dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas beberapa tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pengaruh aplikasi biostimulan PPBBI terhadap partum-buhan, produktivitas dan kualitas hasil panen kedelai varietas Wilis pada kondisi rumah kaca. Biostimulan PPBBI dengan variasi konsentrasi 10 ppm dan 20 ppm, diaplikasikan pada tanaman kedelai dengan metode penyemprotan lewat daundengan volume 20 mL per tanaman.Penyemprotan dilakukan sebanyak 1 kali; 2 kali dan 3 kali aplikasi. Enam perlakuan biostimulanyang diujikan menunjukkan pengaruh positif yang signifikan pada kecepatan pertumbuhan vegetatif, stimulasi perkembangan organ generatif dan peningkatan hasil panen. Biostimulan PPBBI mempercepat laju pertumbuhan vegetatif untuk memasuki fase generatif lebih awal dibandingkan tanaman kontrol. Masa perkembangan dan pemasakan organ generatif polong pada tanaman perlakuan menjadi lebih pendek 7-14 hari dibandingkan tanaman kontrol sehingga secara keseluruhan masa panen tanaman perlakuan lebih singkat 21 hari. Bobot per 100 biji tanaman kedelai perlakuan P2-3; P2-2; P2-1 dan P1-3 berturut-turut mencapai 20,16 g; 17,65 g; 18,89 g; dan 16,89 g dengan tidak adanya perbedaan signifikan, sedangkan tanaman kontrol hanya 11,60 g. Berdasarkan hasil analisis seluruh peubah yaitu rerata jumlah biji, rerata bobot per biji, dan potensi produksi, maka perlakuan P1-3 (aplikasi tiga kali dengan dosis 10 ppm) merupakan perlakuan terbaik dengan potensi kenaikan produksi mencapai 59,06% dan kadar lemak 13,7%. [Kata kunci: biostimulan organik, generatif, produktivitas, vegetatif]","PeriodicalId":11660,"journal":{"name":"E-Journal Menara Perkebunan","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"E-Journal Menara Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/IRIBB.JUR.MP.V87I1.295","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The Indonesian government program of achieving self-sufficiency of soybean by 2020 requires technological innovations for the farmers. The use of plant biostimulant is an innovative strategy and proven previouslyto increase the productivity of several otherfood crops. The aim of this study was to analyze the effect of PPBBI biostimulant on the growth, productivity and quality of a Wilis variety of soybean under greenhouse conditions. PPBBI biostimulant at10 ppm and 20 ppm, was applied using foliar spray method with 20 mL volume to each plant. The applications were carried out 1 time, 2 times and 3 times. Six biostimulant treatments showed significant positive effects on the vegetative growth rate, generative organ development, and yield. The biostimulant accelerated vegetative growth to enter the generative phase earlier than that of in the control plants. The period of generative organs maturity required for treated plants was 7-14 d shorter than that of in the control plants so that the harvest period was 21 d shorter. Weight per 100 seeds of the P2-3 (application 3 times at 20 ppm); P2-2 (application 2 times at 20 ppm); P2-1 (application 1 time at 20 ppm) and P1-3 (application 3 times at 10 ppm) treatments were 20.16 g; 17.65 g; 18.89 g and 16.89 g respectively with no significant difference, while the control plants was only 11.60 g. Based on the results of all parameters e.g. average number of seeds, average weight per seed, and potential for yield improvement, the treatment of P1-3 (application 3 times at 10 ppm) was the best treatment with potential yield increase by 59.06% and oil content by 11.37%.[Key words: generative, organic biostimulant, productivity, vegetative] AbstrakProgram pemerintah Indonesia dalam pencapaian swasembada kedelai pada tahun 2020 membutuhkan dukungan inovasi teknologi yang aplikatif untuk para petani. Biostimulan tanaman merupakan salah satu teknologi yang strategis dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas beberapa tanaman pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis pengaruh aplikasi biostimulan PPBBI terhadap partum-buhan, produktivitas dan kualitas hasil panen kedelai varietas Wilis pada kondisi rumah kaca. Biostimulan PPBBI dengan variasi konsentrasi 10 ppm dan 20 ppm, diaplikasikan pada tanaman kedelai dengan metode penyemprotan lewat daundengan volume 20 mL per tanaman.Penyemprotan dilakukan sebanyak 1 kali; 2 kali dan 3 kali aplikasi. Enam perlakuan biostimulanyang diujikan menunjukkan pengaruh positif yang signifikan pada kecepatan pertumbuhan vegetatif, stimulasi perkembangan organ generatif dan peningkatan hasil panen. Biostimulan PPBBI mempercepat laju pertumbuhan vegetatif untuk memasuki fase generatif lebih awal dibandingkan tanaman kontrol. Masa perkembangan dan pemasakan organ generatif polong pada tanaman perlakuan menjadi lebih pendek 7-14 hari dibandingkan tanaman kontrol sehingga secara keseluruhan masa panen tanaman perlakuan lebih singkat 21 hari. Bobot per 100 biji tanaman kedelai perlakuan P2-3; P2-2; P2-1 dan P1-3 berturut-turut mencapai 20,16 g; 17,65 g; 18,89 g; dan 16,89 g dengan tidak adanya perbedaan signifikan, sedangkan tanaman kontrol hanya 11,60 g. Berdasarkan hasil analisis seluruh peubah yaitu rerata jumlah biji, rerata bobot per biji, dan potensi produksi, maka perlakuan P1-3 (aplikasi tiga kali dengan dosis 10 ppm) merupakan perlakuan terbaik dengan potensi kenaikan produksi mencapai 59,06% dan kadar lemak 13,7%. [Kata kunci: biostimulan organik, generatif, produktivitas, vegetatif]
印尼政府计划到2020年实现大豆自给自足,这就要求农民进行技术创新。使用植物生物刺激素是一种创新的策略,以前已经证明可以提高其他几种粮食作物的生产力。本研究旨在分析温室条件下PPBBI生物刺激素对Wilis大豆品种生长、产量和品质的影响。PPBBI生物刺激素浓度分别为10ppm和20ppm,采用叶面喷雾法,每株喷施20ml。分别进行了1次、2次、3次应用。6种生物刺激剂处理对植物的营养生长速度、生殖器官发育和产量均有显著的积极影响。生物刺激素加速了营养生长,使其比对照植株更早进入生殖阶段。处理植株生殖器官成熟所需时间比对照缩短7 ~ 14 d,采收期缩短21 d。P2-3每100粒种子的重量(施用3次,浓度为20ppm);P2-2(在20ppm下应用2次);P2-1 (20 ppm施1次)和P1-3 (10 ppm施3次)处理为20.16 g;17.65克;分别为18.89 g和16.89 g,差异不显著,而对照植株仅为11.60 g。从平均种子数、平均单粒重、增产潜力等指标分析,结果表明,以P1-3(施用3次,浓度为10 ppm)为最佳处理,增产潜力为59.06%,含油量为11.37%。【关键词】生成型有机生物刺激素,生产力,植物性】【摘要】项目项目:印度尼西亚dalam pencapaian swasembada kedelai padtahun 2020 membutuhkan dukungan创新技术yang应用:untuk para petani。Biostimulan tanaman merupakan salah satu tech yang战略,dan terbukti dapat meningkatkan生产活动,beberapa tanaman pangan。应用生物刺激素PPBBI对兔的产率和产率的影响,对兔的产率和产率进行分析。生物刺激素PPBBI dengan variasi konsentrasi 10 ppm和20 ppm, diaplikasikan pengan kedelai dengan memede penyemprotan leleat dundengan体积20ml / tanaman。penyeprotan dilakukan sebanyak 1 kali;2卡利丹3卡利应用。Enam perlakuan生物刺激阳diujikan menunjukkan pengaruh阳性阳显著,刺激perkembangan器官生成和peningkatan hasil panen。生物刺激素PPBBI对植物生长发育的影响及其对植物生长发育的影响。Masa perkembangan dan pemasakan organ生成polong pada tanaman perlakuan menjadi lebih pendek 7-14 hari dibandingkan tanaman控制sehinga secara keseluruhan Masa panen tanaman perlakuan lebih singkat 21 hari。Bobot每100个biji tanaman kedelai perlakuan P2-3;P2-2;P2-1丹berturut-turut约至4 - mencapai 20日16 g;17日,65克;18、89克;丹16,89 g,登干,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹,丹丹。Berdasarkan hasil分析seluruh peubah yitu rerata jumlah biji, rerata bobot per biji, dan potensi produksi, maka perlakuan P1-3 (applikasi tiga kali dengan dosis 10 ppm) merupakan perlakuan terbaik dengan potensi kenaikan produksi menapai 59,06%和kadar lemak 13.7%。[Kata kunci:生物刺激物,有机的,生产性的,植物性的]