Potensi Ramuan Ekstrak Biji Klabet dan Daun Kelor sebagai Laktagogum dengan Nilai Gizi Tinggi

IF 0.1
L. Widowati, Ani Isnawati, Sukmayati Alegantina, Fifi Retiaty
{"title":"Potensi Ramuan Ekstrak Biji Klabet dan Daun Kelor sebagai Laktagogum dengan Nilai Gizi Tinggi","authors":"L. Widowati, Ani Isnawati, Sukmayati Alegantina, Fifi Retiaty","doi":"10.22435/mpk.v29i2.875","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nThe proportion of stunting in children under 5 years old in Indonesia was approximately 30,8% in 2018. One of the things that is presumably related to the occurrence of stunting is lack of nutrition that can be attributed to exclusive breastfeeding. Fenugreek seeds have properties as laktogoga and moringa leaves in addition to having efficacy as lactagoga, also have advantage in nutritional content, particularly high protein content, groups of minerals and vitamins. The aim of the study was to assess the potential of the formula fenugreek seed extract (Trigonella foenum-graecum L) and moringa leaves (Moringa oleifera Lamk.) as a supplement to release milk while at the same having nutrient content. Methods using the test weighting method in pregnant female rats by measuring the volume of milk taken by baby rats. Test were carried out on five groups of mother rats namely groups than were given : fenugreek and moringa extract (1: 1) with different doses I, II and III; comparison group (moloco) and control group (distilled water). Each mother fed five rats, provision of extract was carried out starting the first day after the mother gave birth, and measurement were take on 6th, 11th, 16th to 21st day The volume of milk consumed by five rats was counted as difference of body weight after and before breastfeeding. Moringa nutritional assessment is carried out using standard methods on, iron, calcium and potassium content; vitamin A and vitamin C content and protein level. Fenugreek-moringa extract (1: 1) dose of 30 mg/200g bb, can increase the volume of breast milk of female rat larger than the untreated group (p≤0.05). The cumulative weight gain of rat infants was greater than the control group (p≤0.05), according to the nutrients obtained from the fenugreek-moringa extract. Moringa leaves as a component of extract, have high nutritional value of minerals, vitamins and proteins and have advantages as lactogogum. Conclusion: The administration of moringa leaf and fenugreek seed extract (1: 1) dose of 30 mg / 200 g bb in breastfeeding female rats has a 2.4 times greater potential in increasing milk expenditure compared to breastfeeding female rats who did not get the same extract. Fenugreek-moringa extract has superior potential as laktagogum and at the same time a high nutritional supplement. \nAbstrak \nProporsi kejadian stunting pada anak usia di bawah 5 tahun (balita) di Indonesia tercatat sekitar 30,8% pada tahun 2018. Salah satu hal yang diduga berkaitan dengan terjadinya stunting adalah gizi kurang yang dapat dikaitkan dengan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Biji klabet memiliki khasiat sebagai laktagoga dan daun kelor selain mempunyai khasiat sebagai laktagoga, juga mempunyai keunggulan pada kandungan gizinya, terutama kandungan protein yang tinggi, golongan mineral dan vitamin. Penelitian bertujuan untuk menilai potensi formula ekstrak biji klabet (Trigonella foenum-graecum L.) dan daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) sebagai suplemen pelancar pengeluaran air susu sekaligus memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Metode menggunakan test weighting method pada tikus betina hamil, dengan cara mengukur volume air susu yang diminum oleh bayi tikus. Dilakukan uji pada lima kelompok induk tikus yaitu: kelompok yang diberi ekstrak klabet dan kelor (1:1) dengan dosis I, II dan III yang berbeda; kelompok pembanding (moloco) dan kelompok kontrol (akuades). Tiap induk tikus menyusui lima ekor anak tikus. Pemberian bahan uji dilakukan mulai hari pertama setelah induk tikus melahirkan, dan pengukuran dilakukan pada hari ke-6, 11, 16 sampai 21. Volume air susu yang diminum lima ekor anak tikus dihitung sebagai selisih berat badan sesudah dan sebelum disusui induknya. Penilaian gizi kelor dilakukan menggunakan metoda standar, terhadap kandungan mineral besi, kalsium dan kalium; kandungan vitamin A dan vitamin C, serta kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak klabet-kelor (1:1) dosis 30 mg/200g bb, dapat memperbanyak pengeluaran volume air susu induk tikus lebih besar dari kelompok yang tidak diberi perlakuan (p≤0,05). Pertambahan berat kumulatif bayi tikus, lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (p≤0,05), sesuai dengan gizi yang didapat dari ekstrak klabet-kelor. Daun kelor sebagai komponen ekstrak, mempunyai nilai gizi mineral, vitamin, dan protein yang tinggi serta memiliki keunggulan sebagai laktogogum. Kesimpulan penelitian adalah pemberian ekstrak biji klabet-daun kelor (1:1) dosis 30 mg/200g bb pada tikus betina menyusui mempunyai potensi 2,4 kali lebih besar dalam meningkatkan pengeluaran air susu dibandingkan kelompok tikus betina menyusui yang tidak mendapatkan ekstrak yang sama. Ekstrak biji klabet-kelor mempunyai potensi unggul sebagai laktagogum dan sekaligus suplemen dengan gizi tinggi.","PeriodicalId":18323,"journal":{"name":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"10","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mpk.v29i2.875","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 10

Abstract

Abstract The proportion of stunting in children under 5 years old in Indonesia was approximately 30,8% in 2018. One of the things that is presumably related to the occurrence of stunting is lack of nutrition that can be attributed to exclusive breastfeeding. Fenugreek seeds have properties as laktogoga and moringa leaves in addition to having efficacy as lactagoga, also have advantage in nutritional content, particularly high protein content, groups of minerals and vitamins. The aim of the study was to assess the potential of the formula fenugreek seed extract (Trigonella foenum-graecum L) and moringa leaves (Moringa oleifera Lamk.) as a supplement to release milk while at the same having nutrient content. Methods using the test weighting method in pregnant female rats by measuring the volume of milk taken by baby rats. Test were carried out on five groups of mother rats namely groups than were given : fenugreek and moringa extract (1: 1) with different doses I, II and III; comparison group (moloco) and control group (distilled water). Each mother fed five rats, provision of extract was carried out starting the first day after the mother gave birth, and measurement were take on 6th, 11th, 16th to 21st day The volume of milk consumed by five rats was counted as difference of body weight after and before breastfeeding. Moringa nutritional assessment is carried out using standard methods on, iron, calcium and potassium content; vitamin A and vitamin C content and protein level. Fenugreek-moringa extract (1: 1) dose of 30 mg/200g bb, can increase the volume of breast milk of female rat larger than the untreated group (p≤0.05). The cumulative weight gain of rat infants was greater than the control group (p≤0.05), according to the nutrients obtained from the fenugreek-moringa extract. Moringa leaves as a component of extract, have high nutritional value of minerals, vitamins and proteins and have advantages as lactogogum. Conclusion: The administration of moringa leaf and fenugreek seed extract (1: 1) dose of 30 mg / 200 g bb in breastfeeding female rats has a 2.4 times greater potential in increasing milk expenditure compared to breastfeeding female rats who did not get the same extract. Fenugreek-moringa extract has superior potential as laktagogum and at the same time a high nutritional supplement. Abstrak Proporsi kejadian stunting pada anak usia di bawah 5 tahun (balita) di Indonesia tercatat sekitar 30,8% pada tahun 2018. Salah satu hal yang diduga berkaitan dengan terjadinya stunting adalah gizi kurang yang dapat dikaitkan dengan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Biji klabet memiliki khasiat sebagai laktagoga dan daun kelor selain mempunyai khasiat sebagai laktagoga, juga mempunyai keunggulan pada kandungan gizinya, terutama kandungan protein yang tinggi, golongan mineral dan vitamin. Penelitian bertujuan untuk menilai potensi formula ekstrak biji klabet (Trigonella foenum-graecum L.) dan daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) sebagai suplemen pelancar pengeluaran air susu sekaligus memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Metode menggunakan test weighting method pada tikus betina hamil, dengan cara mengukur volume air susu yang diminum oleh bayi tikus. Dilakukan uji pada lima kelompok induk tikus yaitu: kelompok yang diberi ekstrak klabet dan kelor (1:1) dengan dosis I, II dan III yang berbeda; kelompok pembanding (moloco) dan kelompok kontrol (akuades). Tiap induk tikus menyusui lima ekor anak tikus. Pemberian bahan uji dilakukan mulai hari pertama setelah induk tikus melahirkan, dan pengukuran dilakukan pada hari ke-6, 11, 16 sampai 21. Volume air susu yang diminum lima ekor anak tikus dihitung sebagai selisih berat badan sesudah dan sebelum disusui induknya. Penilaian gizi kelor dilakukan menggunakan metoda standar, terhadap kandungan mineral besi, kalsium dan kalium; kandungan vitamin A dan vitamin C, serta kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak klabet-kelor (1:1) dosis 30 mg/200g bb, dapat memperbanyak pengeluaran volume air susu induk tikus lebih besar dari kelompok yang tidak diberi perlakuan (p≤0,05). Pertambahan berat kumulatif bayi tikus, lebih besar dibandingkan kelompok kontrol (p≤0,05), sesuai dengan gizi yang didapat dari ekstrak klabet-kelor. Daun kelor sebagai komponen ekstrak, mempunyai nilai gizi mineral, vitamin, dan protein yang tinggi serta memiliki keunggulan sebagai laktogogum. Kesimpulan penelitian adalah pemberian ekstrak biji klabet-daun kelor (1:1) dosis 30 mg/200g bb pada tikus betina menyusui mempunyai potensi 2,4 kali lebih besar dalam meningkatkan pengeluaran air susu dibandingkan kelompok tikus betina menyusui yang tidak mendapatkan ekstrak yang sama. Ekstrak biji klabet-kelor mempunyai potensi unggul sebagai laktagogum dan sekaligus suplemen dengan gizi tinggi.
葵花籽和葵花籽提取物的潜力,如高营养价值的Laktagogum
2018年,印度尼西亚5岁以下儿童发育迟缓的比例约为30.8%。据推测,与发育迟缓有关的一件事是缺乏营养,这可以归因于纯母乳喂养。胡芦巴籽除了具有乳脂加的功效外,还具有营养成分方面的优势,特别是蛋白质含量高,矿物质和维生素含量高。该研究的目的是评估配方葫芦巴籽提取物(Trigonella foenum-graecum L)和辣木叶(moringa oleifera Lamk.)作为释放乳汁的补充剂的潜力,同时具有相同的营养成分。方法采用试验加权法,对怀孕大鼠仔鼠的泌乳量进行测定。实验对五组母鼠进行试验,即给予葫芦巴和辣木提取物(1:1)不同剂量I、II和III的组;对照组(moloco)和对照组(蒸馏水)。每只母鼠喂养5只大鼠,从母鼠分娩后第1天开始给予提取液,于第6、11、16、21天测量5只大鼠的乳量,以母乳喂养前后的体重差计算。采用标准方法对辣木的铁、钙、钾含量进行营养评价;维生素A和维生素C的含量和蛋白质水平胡芦巴辣木提取物(1:1)剂量为30 mg/200g bb时,雌性大鼠的泌乳量增加量大于未处理组(p≤0.05)。从葫芦巴辣木提取物获得的营养成分来看,幼鼠的累积增重大于对照组(p≤0.05)。辣木叶作为一种提取物成分,具有较高的矿物质、维生素和蛋白质的营养价值,具有乳糖的优势。结论:30 mg / 200 g bb辣木叶胡芦巴籽提取物(1:1)对哺乳期雌性大鼠的泌乳消耗增加潜力是未给予相同提取物的哺乳期雌性大鼠的2.4倍。葫芦巴辣木提取物具有优良的潜力,同时作为一种高营养补充剂。摘要/ abstract摘要:2018年,印度尼西亚发育不良儿童总数为30,8%。Salah satu hal yang diduga berkaitan dengan terjadinya发育迟缓adalah gizi kurang yang dapat dikaitkan dengan pemberian air sussuibu (ASI) eksklusif。Biji klabet memiliki kasiat sebagai laktagoga dandanan kelor selain mempunyai kasiat sebagai laktagoga, juga mempunyai keugulan pada kandungan gizinya, terutama kandongan蛋白杨廷吉,龙眼矿物质丹维生素。Penelitian bertujuan untuk menilai potensi配方ekstrak biji klabet (Trigonella foenum-graecum L.)和daun kelor(辣木)sebagai补品pelancar peneleluaran air susu sekaligus memiliki kandongan nutritris yang tinggi。方法:蒙古纳坎试验加权法帕达提库、登干提库、登干提库容积空气素素阳小粒奥勒提库。Dilakukan里头篇利马kelompok induk tikus yaitu:杨kelompok diberi ekstrak klabet丹kelor (1:1) dengan剂量,杨二丹三berbeda;克伦波德(moloco)丹克伦波德控制(akuades)。Tiap induk tikus menyuui lima ekor anak tikus。企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅容积空气肃肃阳,肃肃阳,肃肃气,肃肃气,肃肃气,肃肃气,肃肃气,肃肃气,肃肃气。Penilaian gizi kelor dilakukan menggunakan metoda standard, terhadap kandungan矿物besi,钾丹钾;坎顿干维生素A、丹维生素C、塞尔塔卡达尔蛋白质。Hasil penelitian menunjukkan ekstrak klabet-kelor(1:1)剂量为30 mg/200g bb, dapat memperbanyak peneluaran体积空气susu duk tikus lebih besar dari kelompok yang tidak diberi perlakuan (p≤0.05)。丹克罗勒斯巴盖康普宁,孟普亚尼莱吉兹矿物质,维生素,丹蛋白质,杨汀吉吉吉米利奇,昆古兰斯巴盖吉吉。(1)剂量:30 mg/200g;(1)剂量:30 mg/200g;(2)剂量:30 mg/200g;(3)剂量:30 mg/200g;(3)剂量:30 mg/200g;(4)剂量:30 mg/200g;(4)剂量:30 mg/200g;龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰,龙舌兰。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan PUBLIC, ENVIRONMENTAL & OCCUPATIONAL HEALTH-
自引率
0.00%
发文量
15
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信