{"title":"Penokohan dalam kesenian Ketoprak Rukun Karya, Sumenep 1976-2020","authors":"N. Rahmadani, Y. Yuliati, Ronal Ridhoi","doi":"10.17977/um081v3i22023p186-204","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketoprak is one of the famous arts in Sumenep. Ketoprak Madura has certain uniqueness, one of which is the male player in its characterization. One of the Ketoprak that has high flying hours in Sumenep Regency is Rukun Karya which was established in 1976. This study aims to explain that Madurese women are highly respected as a symbol of honor for Madurese men so they are not allowed to play in Ketoprak Rukun Karya. This study uses historical methods consisting of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research reveals that the characterizations in Ketoprak Rukun Karya are performed and played by men, for both male and female characters. This is influenced by the local Madurese culture which considers that women should not be exposed in public performances.Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di wilayah Sumenep. Ketoprak Madura memiliki keunikan tertentu salah satunya, yaitu pemain laki-laki di dalam penokohannya. Salah satu Ketoprak yang memiliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dan tidak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehingga tidak diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya lokal Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Modern Russian History and Historiography","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um081v3i22023p186-204","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"HISTORY","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Ketoprak is one of the famous arts in Sumenep. Ketoprak Madura has certain uniqueness, one of which is the male player in its characterization. One of the Ketoprak that has high flying hours in Sumenep Regency is Rukun Karya which was established in 1976. This study aims to explain that Madurese women are highly respected as a symbol of honor for Madurese men so they are not allowed to play in Ketoprak Rukun Karya. This study uses historical methods consisting of topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. This research reveals that the characterizations in Ketoprak Rukun Karya are performed and played by men, for both male and female characters. This is influenced by the local Madurese culture which considers that women should not be exposed in public performances.Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di wilayah Sumenep. Ketoprak Madura memiliki keunikan tertentu salah satunya, yaitu pemain laki-laki di dalam penokohannya. Salah satu Ketoprak yang memiliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dan tidak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehingga tidak diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh budaya lokal Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum.
Ketoprak是苏梅内普著名的艺术之一。Ketoprak Madura有一定的独特性,其中之一就是男性角色的塑造。在苏梅内普摄制区飞行时间最长的航空公司之一是成立于1976年的Rukun Karya。这项研究的目的是解释为什么马杜罗女性作为荣誉的象征受到高度尊重,所以她们不被允许在Ketoprak Rukun Karya玩。本研究采用选题法、启发式法、批评法、解释法、史学法等史学方法。这项研究表明,Ketoprak Rukun Karya中的角色是由男性扮演的,无论是男性还是女性角色。这是受当地的马杜罗文化的影响,认为女性不应该在公开表演中暴露。Ketoprak adalah salah satu kesenian yang terkenal di Sumenep。kettoprak Madura memoriliki keunikan tertentu salah satunya, yitu pemain laki-laki di dalam penokohannya。Salah satu Ketoprak yang memoriliki jam terbang tinggi di Kabupaten Sumenep adalah Rukun Karya yang berdiri pada tahun 1976。Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bahwa perempuan Madura menjadi sesuatu yang sangat dihormati dantedak memiliki kebebasan di dalam bidang kesenian sehinga diperkenankan untuk bermain dalam Ketoprak Rukun Karya。Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari penilihan主题,启发,批评,解释,和史学。Penelitian ini mengungkapkan bahwa penokohan Ketoprak Rukun Karya dilakukan oleh laki-laki, untuk tokoh laki-laki maupun tokoh perempuan。当地的Madura yang menganggap bahwa perempuan tidak boleh tampil dalam pertunjukan umum。