{"title":"OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN UNTUK PEMENUHAN PAKAN USAHA TERNAK DOMBA SKALA RUMAH TANGGA","authors":"S. N. Jarmani, S. Sajimin","doi":"10.24843/pastura.2016.v06.i01.p09","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat di pedesaan telah mengenal budidaya ternak ruminansia sejak puluhan tahun lalu, namun hingga saat ini cara membudidayakannya masih seperti para pendahulunya yaitu tradisional, usaha sambilan, sebagai tabungan atau status sosial. Domba merupakan ternak yang sangat populer untuk dipelihara karena mudah pemeliharaannya, modal relatif lebih rendah dibanding sapi dan mudah untuk dijual. Hasil pengamatan di Kabupaten Brebes, Kabupaten Blora dan Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa rumput lapang adalah jenis pakan hijauan yang biasa diberikan selain rumput “kalanjana” yang tidak dibudidaya, belum ada gerakan penghijauan pekarangan dan lahan diantara tanaman utama dengan tanaman pakan ternak yang berfungsi banyak. Terdapat kecenderungan produktivitas domba rendah dan sulit untuk mendapatkan domba dengan bobot lebih dari 40 kg. Kekurangan pakan, manajemen perkawinan yang tidak terkontrol, pemasaran dan pemotongan domba betina dibawah umur lima bulan merupakan sebagian faktor penyebabnya. Program penghijauan dengan tanaman pakan jenis leguminosa berfungsi banyak seperti Sesbania grandiflora, Leucaena, Gliricidia (turi, lamtoro, gamal) serta leguminosa herba Clitoria ternatea (kembang telang) diantara tanaman pokok (jagung, sayuran) di ladang dan pekarangan secara intensif dan optimal diharapkan dapat meningkatkan produksi hijauan, meningkatkan kualitas pakan, menambah kesuburan lahan dan pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan gizi domba. Perbaikan manajemen dan pengawalan teknologi menuju budidaya domba yang baik dan benar (good farming management) sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan masyarakat peternak domba skala rumah tangga. Selanjutnya pemenuhan kebutuhan pakan disertai dengan perbaikan manajemen perkawinan yang terarah dapat mencegah terjadinya perkawinan inbreeding yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas domba dan menambah pendapatan keluarga peternak. \nKata kunci : optimalisasi, pakan, lahan, domba.","PeriodicalId":53328,"journal":{"name":"Pastura Journal of Tropical Forage Science","volume":"159 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pastura Journal of Tropical Forage Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/pastura.2016.v06.i01.p09","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masyarakat di pedesaan telah mengenal budidaya ternak ruminansia sejak puluhan tahun lalu, namun hingga saat ini cara membudidayakannya masih seperti para pendahulunya yaitu tradisional, usaha sambilan, sebagai tabungan atau status sosial. Domba merupakan ternak yang sangat populer untuk dipelihara karena mudah pemeliharaannya, modal relatif lebih rendah dibanding sapi dan mudah untuk dijual. Hasil pengamatan di Kabupaten Brebes, Kabupaten Blora dan Kabupaten Indramayu menunjukkan bahwa rumput lapang adalah jenis pakan hijauan yang biasa diberikan selain rumput “kalanjana” yang tidak dibudidaya, belum ada gerakan penghijauan pekarangan dan lahan diantara tanaman utama dengan tanaman pakan ternak yang berfungsi banyak. Terdapat kecenderungan produktivitas domba rendah dan sulit untuk mendapatkan domba dengan bobot lebih dari 40 kg. Kekurangan pakan, manajemen perkawinan yang tidak terkontrol, pemasaran dan pemotongan domba betina dibawah umur lima bulan merupakan sebagian faktor penyebabnya. Program penghijauan dengan tanaman pakan jenis leguminosa berfungsi banyak seperti Sesbania grandiflora, Leucaena, Gliricidia (turi, lamtoro, gamal) serta leguminosa herba Clitoria ternatea (kembang telang) diantara tanaman pokok (jagung, sayuran) di ladang dan pekarangan secara intensif dan optimal diharapkan dapat meningkatkan produksi hijauan, meningkatkan kualitas pakan, menambah kesuburan lahan dan pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan gizi domba. Perbaikan manajemen dan pengawalan teknologi menuju budidaya domba yang baik dan benar (good farming management) sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan pendapatan masyarakat peternak domba skala rumah tangga. Selanjutnya pemenuhan kebutuhan pakan disertai dengan perbaikan manajemen perkawinan yang terarah dapat mencegah terjadinya perkawinan inbreeding yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas domba dan menambah pendapatan keluarga peternak.
Kata kunci : optimalisasi, pakan, lahan, domba.