Peran Modal Sosial pada Pengrajin Perahu Pulau Sewangi Kabupaten Barito Kuala

Dimas Asto Aji An’Amta, Febrihada Gahas Candramukti Febrihada, Yusuf Hidayat, Azmi Riyadi
{"title":"Peran Modal Sosial pada Pengrajin Perahu Pulau Sewangi Kabupaten Barito Kuala","authors":"Dimas Asto Aji An’Amta, Febrihada Gahas Candramukti Febrihada, Yusuf Hidayat, Azmi Riyadi","doi":"10.19105/ejpis.v5i1.7781","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat sungai yang dicerminkan oleh suku Banjar menjadi citra yang melekat dikarenakan kondisi alamnya yang sangat dekat dengan sungai. Maka prasarana yang diperlukan adalah perahu sebagai transportasi penunjang aktivitas kesehariannya. Namun belakangan ini masyarakat mulai banyak beralih ke transportasi darat dan berimbas terhadap penjualan perahu. Berangkat dari sini penulis mengambil fokus tentang modal sosial produsen perahu dalam mempertahankan keberadaan mereka sebagai produsen perahu terutama di Kota Banjarmasin. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan modal sosial R. Putnam dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data selama penelitian menggunakan wawancara mendalam dan pertanyaan terbuka dengan informan kunci, observasi lapangan dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analsis data berupa reduksi data, trianggulasi waktu dan sumber. Kemudian melakukan penyajian data dan terakhir kesimpulan dari hasil penelitian ini. Dari hasil penelitian ini bahwa pengrajin perahu masih dapat produksi ditengah gempuran moda transportasi darat dikarenakan adanya modal sosial. Pertama, adanya kepercayaan yang saat ini masih terjaga baik antara pemilik dengan pekerja maupun pemilik dengan pemilik produksi. Kedua, adanya nilai/norma yang masih terjaga diantara pengrajin seperti bentuk gotong royong yang masih ada dengan istiliah lokal “mengulur”. Ketiga, jaringan sosial yang masih kuat antara pengrajin dengan pihak luar yang selama ini menjadi pemasok baik dari bahan baku maupun dengan konsumen yang menjadi pelanggan. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah Daerah Barito Kuala agar lebih memperhatikan dan memfasilitasi berbagai keperluan para pengrajin perahu.","PeriodicalId":55797,"journal":{"name":"Jurnal PIPSI Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","volume":"92 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal PIPSI Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19105/ejpis.v5i1.7781","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Masyarakat sungai yang dicerminkan oleh suku Banjar menjadi citra yang melekat dikarenakan kondisi alamnya yang sangat dekat dengan sungai. Maka prasarana yang diperlukan adalah perahu sebagai transportasi penunjang aktivitas kesehariannya. Namun belakangan ini masyarakat mulai banyak beralih ke transportasi darat dan berimbas terhadap penjualan perahu. Berangkat dari sini penulis mengambil fokus tentang modal sosial produsen perahu dalam mempertahankan keberadaan mereka sebagai produsen perahu terutama di Kota Banjarmasin. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan modal sosial R. Putnam dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data selama penelitian menggunakan wawancara mendalam dan pertanyaan terbuka dengan informan kunci, observasi lapangan dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analsis data berupa reduksi data, trianggulasi waktu dan sumber. Kemudian melakukan penyajian data dan terakhir kesimpulan dari hasil penelitian ini. Dari hasil penelitian ini bahwa pengrajin perahu masih dapat produksi ditengah gempuran moda transportasi darat dikarenakan adanya modal sosial. Pertama, adanya kepercayaan yang saat ini masih terjaga baik antara pemilik dengan pekerja maupun pemilik dengan pemilik produksi. Kedua, adanya nilai/norma yang masih terjaga diantara pengrajin seperti bentuk gotong royong yang masih ada dengan istiliah lokal “mengulur”. Ketiga, jaringan sosial yang masih kuat antara pengrajin dengan pihak luar yang selama ini menjadi pemasok baik dari bahan baku maupun dengan konsumen yang menjadi pelanggan. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah Daerah Barito Kuala agar lebih memperhatikan dan memfasilitasi berbagai keperluan para pengrajin perahu.
Banjar部落所代表的河流社区由于其与河流接壤的自然环境而成为其固有形象。因此,必要的基础设施是船作为日常活动的支持。然而,近年来,许多人转向陆路运输,影响了船舶的销售。从这里开始,作者将重点关注船只的社会资本生产商,以维持他们作为船运制造商的存在,主要是在班雅尔马辛市。该研究采用了R. Putnam的社会资本方法,采用了描述性质的研究方法。至于在研究过程中使用关键信息来源、现场观察和文件的深入采访和开放式问题收集数据的技术。这项研究使用的是数据还原、时间和资源的数据分析。然后进行数据演示并最终得出研究结果。来自这项研究的结果是,工匠们仍然能够在社会资本的冲突中生产陆路运输模式。首先,今天老板和工人之间存在着一种共同的信任,这种信任既存在于所有者之间,也存在于生产所有者之间。其次,在当地术语“拖延”中,修补匠之间仍然存在价值/规范。第三,工匠与外部人士之间仍然是一个强大的社交网络,他们既成为原料的供应商,也成为消费者的供应商。这项研究建议吉隆坡巴里托地方政府更关心并促进工匠的各种需求。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
6 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信