Mubiar Agustin, Y. Pratama, Wahyu Sopandi, Indri Rosidah
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RADEC TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PGSD","authors":"Mubiar Agustin, Y. Pratama, Wahyu Sopandi, Indri Rosidah","doi":"10.31949/JCP.V7I1.2672","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi ini bertujuan untuk menguji perbedaan pengaruh model pembelajaran Read-Answer-Discuss-Explain and Create (RADEC) dengan model pembelajaran Inkuiri terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill/HOTS) mahasiswa pada mata kuliah Pendalaman Materi IPA SD. Penelitian dilakukan melalui metode eksperimen quasi dengan the matching pretest-posttest design. Sampel penelitian ditentukan secara purposif dan instrumen pengumpulan data dikembangkan berdasarkan taksonomi Bloom Revisi yang memuat dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) dan dimensi proses kognisi (analisis, evaluasi, dan kreasi). Uji perbedaan melalui ANACOVA memperoleh indeks signifikansi sebesar 0.047 yang berarti bahwa terdapat perbedaan HOTS yang signifikan antara mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran RADEC dengan mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran Inkuiri. Perbedaan tersebut diperkuat oleh rata-rata N-Gain kelas RADEC yang lebih tinggi (berkategori Sedang) daripada kelas Inkuiri (berkategori Rendah). Dengan dua indikator perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran RADEC lebih berpengaruh positif terhadap peningkatan HOTS mahasiswa pada mata kuliah Pendalaman Materi IPA SD daripada model pembelajaran Inkuiri. Pembahasan penelitian lebih lanjut menjelaskan bahwa kesesuaian sintaks m odel pembelajaran RADEC dengan konteks ke-Indonesiaan, khususnya pada tahap Read dan Answer dipahami sebagai faktor yang memfasilitasi mahasiswa lebih siap untuk proses pembelajaran selanjutnya, yakni belajar pada tahap Discuss, Explain, dan Create.","PeriodicalId":20409,"journal":{"name":"Primary care companion to the Journal of clinical psychiatry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Primary care companion to the Journal of clinical psychiatry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31949/JCP.V7I1.2672","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Studi ini bertujuan untuk menguji perbedaan pengaruh model pembelajaran Read-Answer-Discuss-Explain and Create (RADEC) dengan model pembelajaran Inkuiri terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill/HOTS) mahasiswa pada mata kuliah Pendalaman Materi IPA SD. Penelitian dilakukan melalui metode eksperimen quasi dengan the matching pretest-posttest design. Sampel penelitian ditentukan secara purposif dan instrumen pengumpulan data dikembangkan berdasarkan taksonomi Bloom Revisi yang memuat dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) dan dimensi proses kognisi (analisis, evaluasi, dan kreasi). Uji perbedaan melalui ANACOVA memperoleh indeks signifikansi sebesar 0.047 yang berarti bahwa terdapat perbedaan HOTS yang signifikan antara mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran RADEC dengan mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran Inkuiri. Perbedaan tersebut diperkuat oleh rata-rata N-Gain kelas RADEC yang lebih tinggi (berkategori Sedang) daripada kelas Inkuiri (berkategori Rendah). Dengan dua indikator perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran RADEC lebih berpengaruh positif terhadap peningkatan HOTS mahasiswa pada mata kuliah Pendalaman Materi IPA SD daripada model pembelajaran Inkuiri. Pembahasan penelitian lebih lanjut menjelaskan bahwa kesesuaian sintaks m odel pembelajaran RADEC dengan konteks ke-Indonesiaan, khususnya pada tahap Read dan Answer dipahami sebagai faktor yang memfasilitasi mahasiswa lebih siap untuk proses pembelajaran selanjutnya, yakni belajar pada tahap Discuss, Explain, dan Create.