{"title":"VITAMIN C, VITAMIN D DAN IMUNITAS PASIEN COVID-19","authors":"Saskia Rohadatul Aisy, A. Rizal, B. Simanjuntak","doi":"10.14710/jnc.v12i1.33167","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Pada tahun 2020 wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar hampir di seluruh Negara. Cara untuk mengatasi Covid-19 yaitu dengan peran vitamin C dan D. Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel dan jaringan tubuh dari kerusakan oksidatif. Sedangkan vitamin D berperan meningkatkan innate imunity yang akan menghambat aktivitas bakteri Covid-19.Tujuan: Penlitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel tentang suplementasi vitamin C dan vitamin D terhadap imunitas pasien covid-19.Metode: Penelitian ini menggunakan kajian (ulasan) literatur pada 10 artikel dengan menggunakan database Google Scholar, Pubmed dan Science Direct terbitan tahun 2019-2021. Studi ini diawali penyeleksian artikel dengan diagram Preferred Reporting Item for Systematic and Meta-analysis (PRISMA). Kriteria yang digunakan adalah artikel yang diakses secara penuh ( full text) dalam format pdf menggunakan bahasa Inggris dengan kata kunci vitamin C, vitamin D dan Covid-19.Hasil: Literatur review ini menunjukkan bahwa dari 10 artikel yang terdiri masing-masing 5 artikel tentang vitamin C dan vitamin D. Pemberian suplementasi vitamin C dapat mengurangi gejala, meningkatkan kesadaran dan menurunkan risiko kematian akibat Covid-19. Suplementasi vitamin D berpengaruh terhadap lama hari rawat di rumah sakit, kebutuhan oksigen dan peningkatan serum 25(OH)D sehingga dapat mempercepat penyembuhan Covid-19.Simpulan: Vitamin C berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun dan berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin D dapat berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif, sehingga dapat mempercepat penyembuhan infeksi Covid-19. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.33167","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Latar belakang: Pada tahun 2020 wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar hampir di seluruh Negara. Cara untuk mengatasi Covid-19 yaitu dengan peran vitamin C dan D. Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang mampu melindungi sel dan jaringan tubuh dari kerusakan oksidatif. Sedangkan vitamin D berperan meningkatkan innate imunity yang akan menghambat aktivitas bakteri Covid-19.Tujuan: Penlitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel tentang suplementasi vitamin C dan vitamin D terhadap imunitas pasien covid-19.Metode: Penelitian ini menggunakan kajian (ulasan) literatur pada 10 artikel dengan menggunakan database Google Scholar, Pubmed dan Science Direct terbitan tahun 2019-2021. Studi ini diawali penyeleksian artikel dengan diagram Preferred Reporting Item for Systematic and Meta-analysis (PRISMA). Kriteria yang digunakan adalah artikel yang diakses secara penuh ( full text) dalam format pdf menggunakan bahasa Inggris dengan kata kunci vitamin C, vitamin D dan Covid-19.Hasil: Literatur review ini menunjukkan bahwa dari 10 artikel yang terdiri masing-masing 5 artikel tentang vitamin C dan vitamin D. Pemberian suplementasi vitamin C dapat mengurangi gejala, meningkatkan kesadaran dan menurunkan risiko kematian akibat Covid-19. Suplementasi vitamin D berpengaruh terhadap lama hari rawat di rumah sakit, kebutuhan oksigen dan peningkatan serum 25(OH)D sehingga dapat mempercepat penyembuhan Covid-19.Simpulan: Vitamin C berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun dan berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin D dapat berpengaruh dalam meningkatkan sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif, sehingga dapat mempercepat penyembuhan infeksi Covid-19.