Dampak Iradiasi Sinar Gamma pada Produktivitas Aedes aegypti Jantan

M. Dewi, Susi Soviana, U. Cahyaningsih, Ali Rahayu
{"title":"Dampak Iradiasi Sinar Gamma pada Produktivitas Aedes aegypti Jantan","authors":"M. Dewi, Susi Soviana, U. Cahyaningsih, Ali Rahayu","doi":"10.22435/vektorp.v13i1.962","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nDengue fever is a vector-borne disease with Aedes aegypti as the main vector. Vector controls currently depended on insecticide. Considering the negative effect of insecticide, Sterile Insect Technique (SIT) was developed. This study was conducted to evaluate the effect of gamma-ray irradiation on the productivity of male Ae. aegypti. Male pupae age less than 15 hours were irradiated with 60 Gy and 70 Gy gamma-ray. When the pupae became adult, the sterile males mated with the same age females Aedes aegypti. Observation on fecundity, hatchability, and age was carried out until the second generation. Gamma-ray irradiation with the dose of 60 Gy and 70 Gy showed different effects on fecundity, egg hatchability, the emergence of the adult, and age of Aedes aegypti compared to control. \nAbstrak \nDemam berdarah merupakan penyakit tular vektor  yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan secara global. Vektor utama yang berperan pada penyebaran penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes aegytpi. Pengendalian vektor saat ini sangat bergantung pada penggunaan insektisida. Dampak negatif penggunaan insektisida menyebabkan pengembangan pengendalian vektor yang lain diantaranya yaitu Teknik Serangga Mandul (TSM). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis produktivitas Ae. aegypti jantan iradiasi hingga generasi kedua. Pupa jantan umur <15 jam diradiasi sinargamma dosis 60 Gy dan 70 Gy. Setelah menjadi nyamuk jantan dewasa segeradikawinkan dengan nyamuk betina tidak iradiasi dengan umur yang sama. Pengamatan dilakukan terutama terhadap fekunditas, daya tetas, kemunculan nyamuk, dan umurnyamuk hingga generasi kedua. Iradiasi sinar gamma dosis 60 Gy dan 70 Gymenghasilkan dampak yang berbeda terhadap fekunditas, daya tetas telur, kemunculan nyamuk dan umur nyamuk bila dibandingkan dengan kontrol.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vektor Penyakit","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v13i1.962","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract Dengue fever is a vector-borne disease with Aedes aegypti as the main vector. Vector controls currently depended on insecticide. Considering the negative effect of insecticide, Sterile Insect Technique (SIT) was developed. This study was conducted to evaluate the effect of gamma-ray irradiation on the productivity of male Ae. aegypti. Male pupae age less than 15 hours were irradiated with 60 Gy and 70 Gy gamma-ray. When the pupae became adult, the sterile males mated with the same age females Aedes aegypti. Observation on fecundity, hatchability, and age was carried out until the second generation. Gamma-ray irradiation with the dose of 60 Gy and 70 Gy showed different effects on fecundity, egg hatchability, the emergence of the adult, and age of Aedes aegypti compared to control. Abstrak Demam berdarah merupakan penyakit tular vektor  yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan secara global. Vektor utama yang berperan pada penyebaran penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes aegytpi. Pengendalian vektor saat ini sangat bergantung pada penggunaan insektisida. Dampak negatif penggunaan insektisida menyebabkan pengembangan pengendalian vektor yang lain diantaranya yaitu Teknik Serangga Mandul (TSM). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis produktivitas Ae. aegypti jantan iradiasi hingga generasi kedua. Pupa jantan umur <15 jam diradiasi sinargamma dosis 60 Gy dan 70 Gy. Setelah menjadi nyamuk jantan dewasa segeradikawinkan dengan nyamuk betina tidak iradiasi dengan umur yang sama. Pengamatan dilakukan terutama terhadap fekunditas, daya tetas, kemunculan nyamuk, dan umurnyamuk hingga generasi kedua. Iradiasi sinar gamma dosis 60 Gy dan 70 Gymenghasilkan dampak yang berbeda terhadap fekunditas, daya tetas telur, kemunculan nyamuk dan umur nyamuk bila dibandingkan dengan kontrol.
伽玛辐射对雄性埃及生产力的影响
摘要登革热是一种以埃及伊蚊为主要媒介的媒介传播疾病。病媒控制目前依赖于杀虫剂。考虑到杀虫剂的负面影响,昆虫不育技术(SIT)应运而生。本研究旨在探讨伽玛射线辐照对雄性伊蚊繁殖能力的影响。蚊。年龄小于15小时的雄蛹分别接受60 Gy和70 Gy γ射线照射。当蛹成虫后,不育雄蚊与同龄雌蚊交配。观察产卵量、孵化率和年龄,直至第二代。与对照相比,60 Gy和70 Gy辐照对埃及伊蚊的繁殖力、卵孵化率、成虫羽化和成虫年龄均有不同的影响。[摘要]在全球范围内,全球范围内的人口数量和人口数量都有显著差异。vector utama yang berperan padyebaran penyakit DBD yititnyamuk Aedes egyptpi。彭根大连病媒病媒病媒病媒病媒病媒病。丹帕克阴性彭家南insektisida menyebabkan彭家南彭家南病媒杨,diantaranya yaititteknik Serangga Mandul (TSM)。Penelitian, indiakukan, untuk, mengal分析,生产活性[j]。埃及,埃及,埃及,伊拉克,埃及,埃及,伊拉克,埃及,埃及,伊拉克。蛹jantan umur <15 jam diradiasi sinargamma dose 60 Gy ~ 70 Gy。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Pengamatan dilakukan terutama terhadap fekunditas, daya tetas, kemunculan nyamuk, dan umurnyamuk hinga generasi kedua。Iradiasi金光γ剂量60 Gy丹70 Gymenghasilkan dampak杨berbeda terhadap fekunditas,亚都tetas telur, kemunculan nyamuk丹umur nyamuk bila dibandingkan dengan kontrol。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
5
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信