{"title":"Analisis Pragmatik Adverbia Kekkou dan Verba Sumimasen Bahasa Jepang","authors":"Yayan Suyana","doi":"10.22146/ear.v1(1).17-27","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang memiliki keambiguitasan, baik dalam tataran fonetik, leksikal maupun gramatikal. Diperlukan cara untuk memahami makna apa yang dikandung oleh sebuah ungkapan dalam bahasa Jepang. Sehingga pemahaman tentang konteks atau situasi tutur secara keseluruhan sangat diperlukan. Dalam penelitian ini penulis mengangkat ambiguitas pada tataran leksikal, berupa pemakaian adverbia kekkou dan verba sumimasen bahasa Jepang. Kedua leksikal ini apabila berdiri sendiri memiliki berbagai makna. Melalui pendekatan pragmatik berupa telaah dalam berbagai situasi tutur, akan dicari kategori pragmatik dan makna pragmatik dari adverbia kekkou dan verba sumimasen. Setelah diadakan analisis pada 15 situasi tutur yang mengandung adverbia kekkou dan 15 situasi tutur yang mengandung verba sumimasen, didapatkan kategori makna pragmatik adverbia kekkou bahasa Jepang adalah ilokusi asertif, sedangkan kategori makna pragmatik verba sumimasen adalah ilokusi asertif, ekspresif dan direktif. Adapun makna pragmatik adverbia kekkou menunjukkan persetujuan, penolakan, menyatakan pilihan, dan menyatakan kesanggupan. Sedangkan makna yang dikandung dalam kategori ilokusi asertif verba sumimasen menunjukkan penolakan dan memastikan. Kategori ilokusi ekspresif menyatakan penyesalan dan terimakasih, serta kategori ilokusi direktif menyatakan permintaan tolong dan sapaan untuk menghentikan lawan tutur.","PeriodicalId":41122,"journal":{"name":"East Asian Economic Review","volume":"131 1","pages":""},"PeriodicalIF":1.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"East Asian Economic Review","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/ear.v1(1).17-27","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q3","JCRName":"ECONOMICS","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bahasa Jepang dikenal sebagai bahasa yang memiliki keambiguitasan, baik dalam tataran fonetik, leksikal maupun gramatikal. Diperlukan cara untuk memahami makna apa yang dikandung oleh sebuah ungkapan dalam bahasa Jepang. Sehingga pemahaman tentang konteks atau situasi tutur secara keseluruhan sangat diperlukan. Dalam penelitian ini penulis mengangkat ambiguitas pada tataran leksikal, berupa pemakaian adverbia kekkou dan verba sumimasen bahasa Jepang. Kedua leksikal ini apabila berdiri sendiri memiliki berbagai makna. Melalui pendekatan pragmatik berupa telaah dalam berbagai situasi tutur, akan dicari kategori pragmatik dan makna pragmatik dari adverbia kekkou dan verba sumimasen. Setelah diadakan analisis pada 15 situasi tutur yang mengandung adverbia kekkou dan 15 situasi tutur yang mengandung verba sumimasen, didapatkan kategori makna pragmatik adverbia kekkou bahasa Jepang adalah ilokusi asertif, sedangkan kategori makna pragmatik verba sumimasen adalah ilokusi asertif, ekspresif dan direktif. Adapun makna pragmatik adverbia kekkou menunjukkan persetujuan, penolakan, menyatakan pilihan, dan menyatakan kesanggupan. Sedangkan makna yang dikandung dalam kategori ilokusi asertif verba sumimasen menunjukkan penolakan dan memastikan. Kategori ilokusi ekspresif menyatakan penyesalan dan terimakasih, serta kategori ilokusi direktif menyatakan permintaan tolong dan sapaan untuk menghentikan lawan tutur.