{"title":"Skrining Inhibitor Antihistamin Secara In Silico dari Senyawa Melati Belanda (Quisqualis indica L.)","authors":"Nashrul Wathan, Samsul Hadi, Rizki Swastika Puri","doi":"10.37630/jpm.v13i3.1164","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gejala gatal-gatal, ruam kulit, hidung tersumbat, bersin-bersin, mata merah, dan anafilaksis merupakan tanda dari alergi. Penanganan penyakit alergi dilakukan dengan pemberian terapi glukokortikoid, antileukotrien dan antihistamin H1. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah skrening bahan alam dengan metode Insilico. Alur cara kerja dimulai dengan mencari senyawa dari melati belanda, kemudian dipreparasi di chem axon, tahap selanjutnya adalah docking PLANT dan yang terakhir Visualisasi dengan menggunakan Discovery studio. Hasil dari peneltian ini adalah skordocking dari masing masing ligand yaitu: asquisqualic acid (-67,0166); arachidonic acid (-114,165); linoleic acid(-109,504); rutin ( -29,15); Quisqualic acid (-69,3609); Trigonelline (-65,1792); quinoline-4-carbonitrile (-76,9548); gallic acid (-70,2333); ellagic acid (-67,0591); flavogallonic acid (-30,9294); brevifolin carboxylic acid (-74,2838); quercetin(-82.544); β-sitosterol (-67,9037); lupeol (-30,033); linalool (-75,1704). Kesimpulannya yang memiliki energi terendah yang berpotensi sebagai inhibitor antihistamin adalah asam arachidonat.","PeriodicalId":55761,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37630/jpm.v13i3.1164","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gejala gatal-gatal, ruam kulit, hidung tersumbat, bersin-bersin, mata merah, dan anafilaksis merupakan tanda dari alergi. Penanganan penyakit alergi dilakukan dengan pemberian terapi glukokortikoid, antileukotrien dan antihistamin H1. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah skrening bahan alam dengan metode Insilico. Alur cara kerja dimulai dengan mencari senyawa dari melati belanda, kemudian dipreparasi di chem axon, tahap selanjutnya adalah docking PLANT dan yang terakhir Visualisasi dengan menggunakan Discovery studio. Hasil dari peneltian ini adalah skordocking dari masing masing ligand yaitu: asquisqualic acid (-67,0166); arachidonic acid (-114,165); linoleic acid(-109,504); rutin ( -29,15); Quisqualic acid (-69,3609); Trigonelline (-65,1792); quinoline-4-carbonitrile (-76,9548); gallic acid (-70,2333); ellagic acid (-67,0591); flavogallonic acid (-30,9294); brevifolin carboxylic acid (-74,2838); quercetin(-82.544); β-sitosterol (-67,9037); lupeol (-30,033); linalool (-75,1704). Kesimpulannya yang memiliki energi terendah yang berpotensi sebagai inhibitor antihistamin adalah asam arachidonat.