Surya Hardi, Tri Annisya, Riza Ria Wirasari, Rena Arifah, M. Rizki
{"title":"PENILAIAN KEANDALAN DAN EKONOMIS PENYULANG TEGANGAN MENENGAH DENGAN FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS","authors":"Surya Hardi, Tri Annisya, Riza Ria Wirasari, Rena Arifah, M. Rizki","doi":"10.47662/alulum.v11i2.537","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penilaian keandalan pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan diperlukan untuk mengevaluasi kualitas daya serta mengantisipasi masalah yang ditimbulkan. Keandalan merupakan kemampuan suatu sistem untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Pada penelitian ini dilakukan analisis prioritas gangguan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengindentifikasi permasalahan yang dominan sehingga dapat mengetahui prioritas dari penyelesaian masalah. Penilaian keandalan sistem distribusi 20 kV pada penyulang BG-2 PT.PLN (Persero) ULP Binjai Kota menggunakan Failure Modes Effect Analysis (FMEA) dengan indikator indeks kenadalan seperti System Average Interruption Duration Index (SAIFI), Costumer Average Interruption Frequency Index (SAIDI), Costumer Interruption Duration Index (CAIDI), Energy Not Supplied (ENS) dan Average Energy not Supplied (AENS). Hasil diperoleh memperlihatkan, gangguan terbesar disebabkan oleh alat pengukur dn pengaman (APP) sebanyak 43 kali dengan presentase gangguan sebesar 48%. Indeks keandalan untuk SAIFI sebesar 8,42 kali/tahun, untuk SAIDI sebesar 25,33 jam/tahun dan CAIDI sebesar 3 jam/gangguan. Nilai SAIFI dan SAIDI belum mencapai standard yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) dan standard IEEE, sementara untuk nilai CAIDI sudah mencapai standard PLN tetapi belum memenuhi standard IEEE. Perhitungan nilai energi yang tidak terjuan (ENS) sebesar 66.541,885 kWh dan AENS sebesar 5,854 kWh/pelanggan. Kerugian PLN diakibatkan gangguan yang terjadi pada penyulang BG-2 pada tahun 2020 diasumsikan sebesar Rp.89.964.629,-","PeriodicalId":53331,"journal":{"name":"AlUlum","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AlUlum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47662/alulum.v11i2.537","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penilaian keandalan pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan diperlukan untuk mengevaluasi kualitas daya serta mengantisipasi masalah yang ditimbulkan. Keandalan merupakan kemampuan suatu sistem untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Pada penelitian ini dilakukan analisis prioritas gangguan dengan menggunakan diagram pareto untuk mengindentifikasi permasalahan yang dominan sehingga dapat mengetahui prioritas dari penyelesaian masalah. Penilaian keandalan sistem distribusi 20 kV pada penyulang BG-2 PT.PLN (Persero) ULP Binjai Kota menggunakan Failure Modes Effect Analysis (FMEA) dengan indikator indeks kenadalan seperti System Average Interruption Duration Index (SAIFI), Costumer Average Interruption Frequency Index (SAIDI), Costumer Interruption Duration Index (CAIDI), Energy Not Supplied (ENS) dan Average Energy not Supplied (AENS). Hasil diperoleh memperlihatkan, gangguan terbesar disebabkan oleh alat pengukur dn pengaman (APP) sebanyak 43 kali dengan presentase gangguan sebesar 48%. Indeks keandalan untuk SAIFI sebesar 8,42 kali/tahun, untuk SAIDI sebesar 25,33 jam/tahun dan CAIDI sebesar 3 jam/gangguan. Nilai SAIFI dan SAIDI belum mencapai standard yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) dan standard IEEE, sementara untuk nilai CAIDI sudah mencapai standard PLN tetapi belum memenuhi standard IEEE. Perhitungan nilai energi yang tidak terjuan (ENS) sebesar 66.541,885 kWh dan AENS sebesar 5,854 kWh/pelanggan. Kerugian PLN diakibatkan gangguan yang terjadi pada penyulang BG-2 pada tahun 2020 diasumsikan sebesar Rp.89.964.629,-