Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan Tingkat Kebugaran Jasmani pada Anak Usia Sekolah Dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta

Ave Maria Rosario, Y. L. Samodra, Yanti Ivana Suryanto
{"title":"Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan Tingkat Kebugaran Jasmani pada Anak Usia Sekolah Dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta","authors":"Ave Maria Rosario, Y. L. Samodra, Yanti Ivana Suryanto","doi":"10.21776/UB.IJHN.2019.006.02.7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Di Indonesia terdapat 40% anak yang melewatkan sarapan. Melewatkan sarapan dapat memengaruhi penurunan aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik ini berdampak pada penurunan kebugaran jasmani, sehingga seseorang akan lebih mudah lelah dan kurang optimal dalam melakukan aktivitas harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani pada anak usia sekolah dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan subjek penelitian adalah anak usia sekolah dasar kelas IV, V, dan VI di SD Budya Wacana Yogyakarta, yang diambil dengan metode total sampling, yaitu sebesar 157 siswa. Pengambilan data menggunakan kuisioner sarapan dan tingkat kebugaran jasmani dengan lari jarak menengah (1000 meter). Analisis statistik  menggunakan spearman rank, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.023), serta adanya hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.000). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0.682), usia (p=0.021), penyakit kardiovaskular respirasi (p=0.781) dengan tingkat kebugaran jasmani. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik hubungan status gizi (p= 0.000) dengan tingkat kebugaran jasmani memiliki hubungan yang lebih besar dibandingkan dengan kebiasaan sarapan (p= 0.011). Status gizi dapat mempengaruhi 11,9% dari kebugaran jasmani siswa dalam penelitian ini. Kata kunci : Kebugaran Jasmani, Kebiasaan Sarapan, Status Gizi, Usia Sekolah Dasar Abstract Globally, linear growth failure is the most common form of childhood malnutrition, with around In Indonesia there are 40% of children who skip breakfast and it can reduce their physical activity. This lack of physical activity will decrease physical fitness, thus someone will be easily tired and non-optimal doing their daily activities. This research aimed to find out the correlation between breakfast habits and physical fitness levels among elementary school-age children at Budya Wacana Elementary School Yogyakarta. The study used cross sectional method and total sampling technique, with 157 students come from IV, V, and VI grades as the subjects. The data were collected using a breakfast questionnaire, as well as physical fitness level with medium distance running (1000 meters). Spearman Rank was used for bivariate analysis, with a confidence level of 95%. The results showed that there was a correlation between breakfast habits and nutritional status with physical fitness level in about p = 0.023 and  p = 0.000, respectively. Moreover, there was no correlation between gender (p = 0.682), age (p = 0.021), cardiovascular respiration disease (p = 0.781) with physical fitness level. From the results of multivariate analysis with logistic regression test the nutritional status has a greater correlation (p = 0.000) with physical fitness level than breakfast habits (p = 0.011). Therefore, this research showed that nutritional status affected in about 11,9% of students’ physical fitness. Keywords: Physical Fitness, Breakfast Habits, Nutritional Status, Elementary School Age","PeriodicalId":31551,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Human Nutrition","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Human Nutrition","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/UB.IJHN.2019.006.02.7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Abstrak Di Indonesia terdapat 40% anak yang melewatkan sarapan. Melewatkan sarapan dapat memengaruhi penurunan aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik ini berdampak pada penurunan kebugaran jasmani, sehingga seseorang akan lebih mudah lelah dan kurang optimal dalam melakukan aktivitas harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani pada anak usia sekolah dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan subjek penelitian adalah anak usia sekolah dasar kelas IV, V, dan VI di SD Budya Wacana Yogyakarta, yang diambil dengan metode total sampling, yaitu sebesar 157 siswa. Pengambilan data menggunakan kuisioner sarapan dan tingkat kebugaran jasmani dengan lari jarak menengah (1000 meter). Analisis statistik  menggunakan spearman rank, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.023), serta adanya hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.000). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0.682), usia (p=0.021), penyakit kardiovaskular respirasi (p=0.781) dengan tingkat kebugaran jasmani. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik hubungan status gizi (p= 0.000) dengan tingkat kebugaran jasmani memiliki hubungan yang lebih besar dibandingkan dengan kebiasaan sarapan (p= 0.011). Status gizi dapat mempengaruhi 11,9% dari kebugaran jasmani siswa dalam penelitian ini. Kata kunci : Kebugaran Jasmani, Kebiasaan Sarapan, Status Gizi, Usia Sekolah Dasar Abstract Globally, linear growth failure is the most common form of childhood malnutrition, with around In Indonesia there are 40% of children who skip breakfast and it can reduce their physical activity. This lack of physical activity will decrease physical fitness, thus someone will be easily tired and non-optimal doing their daily activities. This research aimed to find out the correlation between breakfast habits and physical fitness levels among elementary school-age children at Budya Wacana Elementary School Yogyakarta. The study used cross sectional method and total sampling technique, with 157 students come from IV, V, and VI grades as the subjects. The data were collected using a breakfast questionnaire, as well as physical fitness level with medium distance running (1000 meters). Spearman Rank was used for bivariate analysis, with a confidence level of 95%. The results showed that there was a correlation between breakfast habits and nutritional status with physical fitness level in about p = 0.023 and  p = 0.000, respectively. Moreover, there was no correlation between gender (p = 0.682), age (p = 0.021), cardiovascular respiration disease (p = 0.781) with physical fitness level. From the results of multivariate analysis with logistic regression test the nutritional status has a greater correlation (p = 0.000) with physical fitness level than breakfast habits (p = 0.011). Therefore, this research showed that nutritional status affected in about 11,9% of students’ physical fitness. Keywords: Physical Fitness, Breakfast Habits, Nutritional Status, Elementary School Age
早餐习惯与日惹巴德亚瓜纳小学幼儿的身体健康水平有关
在印度尼西亚,40%的儿童不吃早餐。不吃早餐会影响体力活动的减少。缺乏体育活动会导致身体健康的下降,使人更容易感到疲劳,并在日常活动中表现不佳。这项研究的目的是找出日惹巴德亚瓦卡纳小学幼儿的早餐习惯与体能水平之间的关系。该研究采用的分段法研究对象为四年级、五年级和六年级的学生进行研究。布鲁亚日经学会的学生总数为157名。使用早餐问卷和身体健康水平的数据进行中跑(1000米)。使用spearman rank进行统计分析,可靠性为95%。分析表明,早餐习惯与身体健康水平(p= 023)之间存在联系,以及营养状况与身体健康水平(p= 10,000)之间的关系。性别(p= 682)、年龄(p= 021)、呼吸心血管疾病(p= 781)与身体健康水平没有关系。多变量分析结果,其营养状况关系物流回归测试(p= 10,000)与身体健康水平的物流回归测试的结果,与早餐习惯(p= 011)的关系要大得多。营养状况可能会影响学生在这项研究中身体健康的11.9%。关键词:身体健康、早餐习惯、营养状况、全球学龄前儿童的平均年龄、线性需求是儿童不吃早餐、身体活动减少40%的儿童。这个身体活动的缺失会导致物理运动,因为有人会容易疲劳和不最佳地对他们的日常活动进行补偿。这项研究已经使我们在日经学院章程中找到早餐和物理健身之间的联系。研究应用的跨部门方法和总样本技术,从IV、V和VI中获得测试结果。数据是通过早餐问题收集的,就像距离1000米的物理健身水平一样。间谍级别被用于双变量分析,有95%的确定性。结果表明,早餐和营养状况之间存在一种相关关系,在0.023和p = 0000,尊重。此外,性别之间没有联系(p = 0.682), age (p = 0.021),心血管呼吸疾病(p = 781)与物理健身水平。从多变量分析、逻辑回归测试、状态具有更大的物理相关水平,比早餐习惯水平更高。因此,这项研究表明,这种营养状况的影响大约是11.9%的物理体能学生。数学:物理体能,早餐,营养状况,小学时代
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信